6 Alasan Kita Sulit Menghafal Al-Qur’an

Aslinya, menghafal Al-Qur’an itu mudah, dan bisa dilakukan oleh semua orang. Berbekal kemauan dan tekad yang kuat, kita sejatinya bisa saja menuntaskan hafalan Al-Qur’an dalam waktu singkat maupun lambat. Allah sendiri mengatakan bahwa Al-Qur’an itu mudah untuk dipelajari:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ
Artinya:
“Sungguh, Kami benar-benar telah memudahkan Al-Qur’an sebagai pelajaran. Maka, adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17)
Hanya saja, ada sebab yang menghambat kita sulit menghafalkan Al-Qur’an. Alasan ini datang dari perilaku kita sendiri, bukan secara alamiahnya. Jelasnya, simak penjelasannya di bawah, ya!
1. Menganggapnya sebagai beban

Alasan pertama kita sulit menghafal Al-Qur’an adalah soal mindset. Belum juga menghafal, pikiran kita sudah tertuju pada hal-hal yang rumit. Padahal jika kita teguhkan kalau menghafalkan Al-Qur’an itu mudah, tentu kita akan dengan senang hati menghafalnya.
Mindset ini perlu kita ubah supaya kita bisa tenang saat menghafal Al-Qur’an. Kita tidak akan bisa menghafalnya jika pikiran kita tidak fokus dan memikirkan hal-hal lain. Menganggap menghafal itu sebagai beban hanya akan membuat kita mati sebelum berperang.
2. Meremehkan ayat yang familier

Ayat Al-Qur’an memiliki banyak persamaan, baik dari sisi harakat, huruf maupun struktur kalimatnya. Perkara ini perlu perhatian khusus saat menghafal supaya kita tidak terjebak dalam kesulitan. Jangan mentang-mentang ayat itu masyhur, kita menggampangkannya begitu saja.
Memang diakui, saat berjumpa dengannya kita dapat menghafalkan dengan mudah. Namun, di sisi lain kita akan kesulitan saat menggabungkan hafalan. Perlu ditegaskan, ketika kita menggampangkan Al-Qur’an, maka Al-Qur’an juga akan menjauhi kita.
3. Tidak lancar membaca Al-Qur'an

Kunci menghafal Al-Qur’an adalah lancar dalam membacanya. Membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar akan membantu kita mempermudah menghafalnya. Sementara, logikanya jika kita membaca saja masih kesulitan, apalagi menghafalnya? Tentu ini tantangan yang sangat berat.
Memang jika kita memiliki kecerdasan dan daya ingat yang kuat, urusan lancar membaca atau tidak bukan menjadi masalah. Tetapi, kita juga harus memperhitungkan bacaan agar sesuai kaidah ilmu Tajwid. Alangkah baiknya, lancarkan dulu bacaan baru kemudian menghafalnya agar kemudahan dan keutamaan dapat kita raih bersama.
4. Tidak memiliki trik menghafal

Sulit dan mudahnya kita menghafal Al-Qur’an ditentukan oleh metodenya. Jika metode yang digunakan itu sesuai dengan selera kita, maka akan dengan mudah kita menghafalnya. Namun, jika kita tidak memiliki cara menghafal, bagaimana kita akan menghafal?
Trik menghafal Al-Qur’an ada banyak, seperti metode Talaqqi, Kitabah, Tafriqul Muatasyabbihat hingga cara sendiri. Semua metode itu dirancang oleh para ulama agar mempermudah dalam menghafal Al-Qur’an. Kita hanya perlu memilih salah satunya, agar tidak kesulitan dalam menghafal.
5. Inkonsisten

Sebab mengapa kita sulit menghafal Al-Qur’an adalah sering lalai dalam menjalankan kewajiban. Menghafalnya jalan terus, tetapi mengulang-ulangnya jarang. Tidak istikamah dalam mengulang-ulang hafalan ini menjadi faktor utama sulit menghafal Al-Qur’an.
Apalagi jika berhubungan dengan hafalan baru, kita perlu mengulang-ulangnya hingga berpuluh-puluh kali. Memang membosankan, tetapi itu adalah tantangan penghafal Al-Qur’an. Jika malas mengulang-ulang hafalan baru, maka kita akan kesulitan disaat menggabungkan ayat-ayatnya.
6. Maksiat

Berbuat kemaksiatan dapat mencegah kita dalam menghafal Al-Qur’an. Ibaratnya, maksiat adalah kegelapan, sementara Al-Qur’an adalah cahaya. Gelap dan terang (sifat cahaya) tidak akan bersatu. Jika keduanya dipersatukan, tentu akan ada hal sulit yang terjadi.
Maksiat adalah perbuatan durjana yang keluar dari hukum syariat. Menghafal Al-Qur’an diiringi dengan kemaksiatan hanya akan menyiksa diri dalam kesulitan. Memang, menghafal Al-Qur’an tidak harus suci hati dan pikiran terlebih dahulu, namun alangkah baiknya ketika berada di tahap menghafal, bentuk-bentuk kemaksiatan itu dijauhi.
Berat menghafal Al-Qur’an bukan berarti Al-Qur’annya sulit dipelajari, tetapi kita sebagai penghafalnya cenderung menutup diri. Enam hal di atas sebisa mungkin kita hindari agar memudahkan kita menghafal kalam Ilahi. Bagaimana, siap menghafal Al-Qur’an?