6 Cara Atasi Rasa Iri kepada Penulis Lain yang Karyanya Selalu Terbit

Kamu seorang penulis tapi tulisanmu jarang diterbitkan oleh editor? Seberapa sering pun kamu menulis, rasa-rasanya, tulisanmu hanya diabaikan dan bahkan gak dilirik oleh editor. Ditambah lagi, kamu melihat penulis lain yang karyanya gampang sekali terbit.
Rasa iri mungkin akan muncul saat kamu melihat penulis lain yang karya-karyanya selalu terbit. Ingat, kamu harus mengatasi perasaan ini agar gak menjadi penghalang bagi dirimu.
Merasa iri gak hanya mengganggu kedamaian pikiran, lho. Namun, juga akan menghambat kreativitas dan motivasi untuk menulis. Yuk, atasi perasaan iri tersebut dengan enam cara berikut.
1. Cobalah mengubah perspektif

Rasa iri memang manusiawi, tapi bukan berarti kamu hanya duduk diam dan membiarkan perasaan ini menyelimutimu. Saat merasa iri terhadap kesuksesan penulis lain, cobalah untuk mengubah perspektifmu. Jangan membiarkan dirimu dikuasai rasa iri tersebut.
Contohnya, alihkan fokus dari perasaan iri kepada apresiasi terhadap kerja keras dan dedikasi mereka. Lihatlah kesuksesan penulis lain sebagai inspirasi dan motivasi untuk meningkatkan dirimu sendiri, bukan sebagai ancaman atau persaingan.
2. Fokuslah untuk memperbaiki diri

Rasa iri hanya akan membuat kamu jadi gak produktif. Bukan gak mungkin kamu jadi malas menulis karena terlalu memikirkan karya-karya penulis lain yang terbit sementara tulisanmu masih diabaikan oleh editor. Ujung-ujungnya, kamu gak semangat dan malah benar-benar gak menghasilkan tulisan lagi. Duh, jangan sampai, ya.
Kamu perlu ingat bahwa setiap penulis punya perjalanan yang unik dan berbeda. Jadi, alihkan fokusmu dari kesuksesan orang lain kepada keinginan untuk memperbaiki diri. Tetaplah fokus pada tujuan dan impianmu sendiri, serta berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang sebagai penulis sejati.
3. Jangan membandingkan diri dengan orang lain

Supaya rasa iri gak terus bertambah, hindari jauh-jauh kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Kamu mungkin sering melihat karya penulis lain dan ingin menjadi sepertinya, tapi jangan melanjutkan ini dengan membandingkan diri terlalu jauh, ya.
Setiap penulis punya gaya, kecepatan, dan perjalanan yang berbeda dalam proses menulisnya. Fokuslah pada kekuatan dan potensimu sendiri, serta hindari membandingkan diri dengan standar atau ekspektasi yang gak realistis.
4. Jadilah pendukung dan pengagum saja

Daripada merasa iri, lebih baik kamu menjadi pendukung dan pengagum bagi kesuksesan penulis lain. Berikan support dan apresiasi kepada mereka atas karya-karya yang luar biasa. Tiru hal-hal baik yang bisa kamu terapkan dan jadikan itu sebagai penambah semangat.
Ikut merasa bangga atas pencapaian penulis lain akan mampu mengubah perasaan iri menjadi rasa kagum dan inspirasi. Jadi, alih-alih membuatmu malas menulis, ini justru menjadikanmu semakin bersemangat dalam berkarya.
5. Jalin hubungan yang baik dengan penulis lain

Rasa iri biasanya terbentuk karena kamu gak tahu dengan jelas perjuangan serta perjalanan orang lain. Begitupula yang terjadi dalam dunia penulisan. Kamu gak tahu apa yang sudah dilalui penulis lain sehingga karyanya tampak mudah sekali diterbitkan.
Jadi, sepertinya kamu perlu mencoba bergabung dengan komunitas penulis dan menjalin hubungan yang baik dengan penulis lain. Jangan melihat mereka sebagai pesaing, tetapi sebagai rekan dan teman dalam perjalanan menulismu.
6. Fokus pada proses, bukan hasil akhir

Ingat, menulis adalah perjalanan panjang dan sebuah proses yang berkelanjutan. Alihkan perhatianmu dari hasil akhir menulis itu sendiri. Gak ada yang instan didunia ini, pun dalam dunia penulisan.
Nikmati setiap langkah dalam proses kreatif, dari mengembangkan ide hingga menentukan judul dan mengedit tulisan. Fokus pada proses akan membantumu menemukan kepuasan dalam menulis tanpa terpengaruh oleh rasa iri terhadap orang lain.
Merasa iri terhadap penulis lain yang karya-karyanya selalu terbit adalah hal yang manusiawi, terlebih jika kamu sendiri sudah banyak menulis namun tulisanmu gak kunjung dilirik editor. Namun, kamu perlu ingat bahwa setiap perjalanan menulis adalah hal yang unik, dan kesuksesan seseorang gak mengurangi potensimu sendiri sebagai penulis. Jadi, teruslah berkarya dan semangat dalam menulis, ya!