Saat sedang mengobrol, kamu wajib banget memikirkan dan mempertimbangkan dengan siapa kamu berbicara. Jangan sampai kamu terjebak dalam percakapan yang penuh perdebatan dengan orang yang keras kepala.
Pasalnya, berdebat dengan orang yang keras kepala akan membuat kamu lelah dan rugi sendiri. Namun tenang saja, ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan untuk menghindari konflik dan menjaga hubungan tetap harmonis. Simak poinnya berikut!
Gak ada orang yang senang jika omongannya dipotong. Jadi, usahakan untuk menghindari perdebatan yang gak perlu dengan mendengarkan secara aktif apa yang orang tersebut katakan.
Berikan perhatian penuh saat orang tersebut berpendapat dan jangan mencoba untuk memotong atau mengkritik. Ketika seseorang merasa didengarkan dan dipahami, maka dia akan cenderung lebih terbuka untuk mendengar pendapatmu juga tanpa perlu ngotot atau bersikeras.
Pilihan kata yang kamu gunakan juga bisa sangat memengaruhi perasaan orang lain. Nah, ketika berkomunikasi dengan orang yang keras kepala, kamu harus memilih kata-kata dengan hati-hati agar gak memicu konflik. Gak mau kan membuang energi dan waktu untuk sesuatu yang gak perlu?
Hindari menggunakan kalimat yang menyerang atau mengkritik secara langsung, dan hindari kata-kata yang bersifat merendahkan atau menyalahkan. Sebaliknya, gunakan bahasa yang santun dan sopan untuk menyampaikan pendapatmu dengan jelas.
Seberbeda apa pun kamu dengan seseorang, pasti ada kesamaan yang bisa kalian temukan. Jadi, salah satu cara efektif untuk menghindari konflik adalah dengan mencari titik persamaan atau bahkan kesamaan pendapat dengan orang yang keras kepala tersebut.
Jika kamu sudah tahu bahwa dia cukup sulit untuk menerima perbedaan, maka fokuslah pada hal-hal yang kamu setujui dari pendapatnya. Sehingga, kamu bisa membantu membangun hubungan yang lebih harmonis. Temukan topik atau hobi yang sama-sama kalian sukai dan gunakan sebagai titik awal untuk berdiskusi.
Berhadapan dengan orang yang keras kepala memang kadang sangat menguras emosi. Selain gak bisa menerima perbedaan, dia juga ngotot sekali dengan pendapatnya sendiri. Gak peduli walaupun itu jelas-jelas salah.
Di sinilah kamu harus menjaga emosimu dengan baik. Hindari merespon dengan marah atau keributan lainnya, karena ini hanya akan memperburuk situasi. Cobalah untuk tetap tenang dan terkendali, dan ingatlah bahwa kamu gak bisa mengontrol reaksi orang lain, tetapi kamu punya kendali atas dirimu sendiri.
Jika kamu sudah tahu bahwa ada topik atau isu tertentu yang sensitif bagi orang tersebut, cobalah untuk menghindarinya sebisa mungkin. Gak ada manfaatnya jika kamu mengangkat topik tersebut. Justru itu hanya akan menimbulkan masalah yang sebenarnya bisa dihindari.
Fokuslah pada topik yang netral atau kurang kontroversial agar kalian bisa menjaga diskusi tetap damai dan terkendali. Hindari membawa masalah masa lalu atau menyentuh pembahasan yang menimbulkan perasaan sensitif.
Ketika kamu berada dalam situasi di mana perdebatan akhirnya gak bisa dihindari, maka cobalah menawarkan solusi atau titik temu yang terbaik. Usahakan solusi tersebut bisa memuaskan kedua belah pihak.
Buka diri untuk berdiskusi secara konstruktif dan positif. Kemudian, cari solusi yang saling menguntungkan bagi semua orang. Jangan juga terlalu ngotot dengan pendapatmu sendiri, karena itu artinya kamu juga sama keras kepala seperti dia. Gak mau, kan?
Berinteraksi dengan orang yang keras kepala memang agak sulit dilakukan terutama jika kalian harus membahas hal-hal yang cukup sensitif. Sebisa mungkin, hindari perdebatan dengan berbagai cara agar kamu gak perlu membuang energi dan waktu untuk membahas hal yang gak perlu. Lebih baik damai saja, ya!