Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Menikmati Keseruan Bulan Ramadan di Perantauan

ilustrasi masjid (pexels.com/Asifgraphy)

Banyak hal yang menjadi sebab mengapa seseorang menyambut bulan Ramadan di tanah rantau. Entah karena tuntutan pekerjaan, atau memang pendidikan. Mau tidak mau mereka harus bertahan di luar kota untuk menyelesaikan tuntutan tersebut.

Meskipun jauh dari kampung halaman, kita bisa saja menciptakan bulan Ramadan yang bermakna di tanah perantauan. Meskipun berbeda dengan suasana kampung, setidaknya kita masih bisa merasakan keseruan. Untuk kamu yang jauh dari kampung halaman, enam cara menikmati keseruan bulan Ramadan di perantauan berikut ini bisa dilakukan.

1. Mengikuti kajian yang terdapat di lingkungan sekitar

ilustrasi mengaji (pexels.com/Alena Darmel)

Kehadiran bulan Ramadan memang memiliki semarak sendiri. Tidak heran jika banyak orang menanti kehadiran bulan Ramadan. Untuk kamu yang saat ini harus menyambut bulan Ramadan di tanah rantau, jangan dulu berkecil hati. Ternyata situasi ini tidak sepenuhnya buruk dan sepi.

Untuk mengobati rasa rindu dengan kampung halaman, kamu bisa mengikuti kajian yang terdapat di lingkungan sekitar. Siraman rohani selamat bulan Ramadan akan mempertebal keimanan. Kita bisa menjadikan ini sebagai pedoman untuk tetap menjadi individu yang religius meskipun sibuk di tanah perantauan.

2. Menjelajahi kuliner Ramadan di lingkungan setempat

ilustrasi kuliner (pexels.com/Oleksandr Canary Islands)

Menyambut bulan Ramadan di tanah rantau tentu menghadirkan sensasi tersendiri. Pasalnya kita akan menghadapi lingkungan yang berbeda dengan kampung halaman. Meskipun begitu, esensi dan keseruan bulan Ramadan tidak akan berkurang.

Untuk memperoleh keseruan tersebut, tidak ada salahnya kamu menjelajahi kuliner Ramadan di lingkungan setempat. Terutama menu andalan yang tidak bisa dijumpai di kampung halaman. Pengalaman mencoba kuliner selama bulan Ramadan ini akan menjadi kenangan unik bagi kamu yang menghabiskan bulan puasa di luar kota.

3. Beribadah di masjid terdekat atau wisata religi

ilustrasi masjid (pexels.com/Haley Black)

Menyambut bulan Ramadan di tanah rantau kerap diidentikkan dengan rasa rindu yang kuat terhadap kampung halaman. Pasalnya, kita tidak bisa merayakan bersama orang-orang di rumah. Namun, situasi ini tetap akan menarik selama kita mampu menikmati keseruan di tanah perantauan.

Kamu bisa mengisi kegiatan bulan Ramadan dengan beribadah di masjid terdekat atau wisata religi. Contohnya berziarah ke makam ulama untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam menyebarkan agama Islam. Isi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat seperti membaca Al-Quran maupun berzikir.

4. Menggunakan waktu luang untuk refleksi diri

ilustrasi perempuan berhijab (pexels.com/PNW Production)

Banyak hal yang menyebabkan seseorang harus menyambut bulan Ramadan di tanah perantauan. Contohnya saja karena tuntutan kerja yang mengharuskan bermukim di luar kota. Pada kenyataannya menyambut bulan Ramadan di tanah perantauan juga memiliki tantangan.

Namun demikian, kita tetap bisa merasakan keseruan di balik tantangan tersebut. Kita bisa menggunakan waktu luang yang tersedia untuk refleksi diri. Ramadan di perantauan bisa menjadi momen untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT, memperbanyak ibadah, dan merenungkan perjalanan hidup.

5. Memanfaatkan teknologi untuk bersilaturahmi

ilustrasi kecanduan media sosial (unsplash.com/Alexa Suter)

Bagaimana pengalamanmu menikmati bulan Ramadan di tanah perantauan? Apakah sudah memperoleh pengalaman yang berkesan, atau justru kamu terjebak rasa rindu dengan kampung halaman? Menyambut bulan Ramadan di tanah perantauan tidak mudah, bukan?

Namun, jangan dulu mengurung diri dalam perasaan sepi. Masih ada teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk silaturahmi. Meskipun terpisah dengan orang-orang di kampung halaman, kamu tetap bisa menghubungi melalui media sosial atau panggilan video.

6. Mempersiapkan mental dan spiritual yang baik

ilustrasi mengaji (pexels.com/Emre Atesoglu)

Berusaha menikmati bulan Ramadan di tanah perantauan memang tidak mudah. Apalagi kita harus beradaptasi dengan kebiasaan yang berbeda dengan di kampung halaman. Meskipun terasa berat dijalani, namun kita tetap bisa merasakan keseruan dan makna dibalik momentum bulan Ramadan tersebut.

Salah satu yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan mental dan spiritual dengan baik. Tetapkan niat untuk menjalani Ramadan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Jika merasa rindu kampung halaman, fokuskan pada hikmah dan pengalaman berharga dari Ramadan di perantauan.

Banyak cara menikmati keseruan bulan Ramadan di perantauan. Kamu bisa mengikuti kajian yang terdapat di lingkungan sekitar atau mungkin ziarah ke makam ulama untuk mengenang sekaligus meneladani jasa-jasa beliau dalam menyebarkan agama Islam. Dengan persiapan yang matang, Ramadan di tanah rantau bisa menjadi pengalaman spiritual yang mendalam dan penuh berkah. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us