Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hal yang Membuat Menu Sederhana Terasa Nikmat, Ada Kebersamaan

ilustrasi menikmati makanan (pexels.com/Michael Burrows)

Menu yang terasa lezat di lidah tidak selalu ditentukan oleh harganya. Acap kali menu sederhana malah lebih dirindukan. Terkadang, kita hanya menginginkan makanan yang mewah ketika lapar mata setelah melihat ulasan atau iklan menu tersebut.

Namun, setelah kita mencobanya belum tentu terasa cocok di lidah. Bahkan jika kita mampu mengeluarkan lebih banyak uang buat membeli makanan yang mahal, tak jarang kita kembali ke selera asal untuk menu hariannya.

Makanan yang lain bukannya gak enak. Namun, menu sederhana juga bisa mendatangkan kepuasan tersendiri ketika kita menyantapnya. Jangan lagi kita meremehkan kesederhanaan sebuah menu kalau justru itulah yang membuat lidah bergoyang. Ada enam hal yang membuat menu simpel bisa menjadi juara di meja makan. Baca dan cocokkan dengan sajian sederhana kesukaanmu.

1. Dibuat dari bahan-bahan yang segar

ilustrasi memasak (pexels.com/cottonbro studio)

Pemilihan bahan yang akan dimasak memang penting. Kalau bahannya fresh, dari tampilannya juga sudah menggugah selera. Apalagi dengan cara pengolahan yang tepat sehingga sayurannya masih berwarna cerah dan tidak terlalu lembek.

Bahan makanan yang bersumber dari hewan juga sebaiknya tidak terlalu lama disimpan di kulkas. Bahan dengan kandungan protein hewani sering kali berbau tidak sedap bila sudah gak segar. Meski dimasak dengan aneka bumbu, aroma serta rasanya tak sebaik bila masih dalam kondisi segar bahkan bisa meracuni.

Itu sebabnya bila kita ingin lebih sering berselera di meja makan, tidak perlu belanja terlalu banyak bahan makanan yang cepat rusak. Lebih baik membelinya lagi besok ketimbang penampilan dan rasanya mengecewakan selepas dimasak. Apalagi kalau kita memiliki kebun sayur sendiri, kesegarannya bakal lebih terjamin sampai di meja makan.

2. Tidak pelit bumbu dan meresap

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Kampus Production)

Masyarakat kita menyukai makanan yang dimasak dengan banyak rempah serta dibiarkan sampai meresap ke dalam bahan. Apa pun menunya, kalau takaran bumbunya pas serta dimasak sampai merasuk benar menjadi sangat lezat.

Makanan terasa lebih kaya sekalipun bahan-bahannya sederhana. Misalnya, tempe yang dijadikan rica-rica buat menggantikan ayam, saat harganya mahal.

Di Jawa Tengah ada istilah nglawuhi, yaitu makanan yang dimasak dengan banyak bumbu sampai meresap sehingga cocok sekali buat teman nasi. Dengan kekuatan bumbu, lauk sedikit saja sudah bisa bikin kita ingin terus menambah nasi.

Sebaliknya, masyarakat kita biasanya kurang tertarik dengan menu yang dimasak dengan sedikit bumbu dan sebentar. Sebab, terasa hambar serta kurang matang kecuali untuk lalapan.

3. Kombinasi menu dan cuacanya pas

ilustrasi memasak (pexels.com/Annushka Ahuja)

Di setiap masyarakat memang ada beragam selera. Namun, untuk orang Indonesia umumnya makan apa pun mesti ada lauknya. Kita merasa kurang berselera kalau hanya makan nasi dan sayur berkuah tanpa ditemani gorengan. 

Bahkan kerap kali masih ditambah kerupuk. Sayur asem pun sudah ada pasangan sambal yang dirasa paling pas yaitu sambal terasi serta ditemani tempe goreng atau ikan asin. Meski seluruh menunya sederhana, perpaduan yang tepat saat bertemu di lidah bikin kenikmatannya meningkat.

Faktor kesesuaian menu dengan cuaca juga amat berpengaruh. Ketika udara sedang dingin dan hujan terus turun, menu apa pun yang berkuah kaldu serta panas niscaya bikin kita lebih berselera. Kalau udara sedang panas-panasnya, makan gado-gado yang mengandung banyak sayuran tentu lebih cocok.

4. Menu favorit di keluarga

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Maria Orlova)

Masyarakat di suatu wilayah memiliki selera makanan masing-masing. Akan tetapi, di setiap keluarga pasti ada menu favorit yang berbeda-beda. Menu ini tidak harus berbahan mahal, tetapi sudah biasa disantap sejak kita kecil.

Kebiasaan menikmatinya membuat masakan rumah selalu dirindukan. Sekalipun di masa dewasa kita telah mencicipi berbagai masakan, menu favorit di keluarga tetap tidak tergeser oleh hidangan lain. Kita tak hanya menikmati makanan dengan indra perasa, tetapi juga melibatkan memori kita mengenai menu tersebut.

Contohnya, nasi goreng kampung yang menjadi menu sarapan setiap hari ketika kita masih sekolah. Ada cerita di baliknya seperti ibu yang berusaha memanfaatkan nasi sisa kemarin agar tidak terbuang karena pendapatan ayah gak seberapa. Ingatan tentang cerita seputar suatu menu di keluarga menambah sensasi ketika kita menyantapnya kembali.

5. Disantap dengan penuh rasa syukur bersama orang terdekat

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Mikhail Nilov)

Rasa syukur sangat penting dalam hal apa saja. Tanpa rasa syukur, menu seenak dan semahal apa pun yang bisa kita beli menjadi berkurang kelezatannya. Kita makan sekadar buat mengisi perut dan tak sempat menikmati rasanya.

Namun, apabila kita senantiasa bersyukur, setiap suapan menjadi begitu berarti. Kita sadar bahwa setiap butir nasi, irisan sayuran, serta potongan lauk merupakan hasil kerja keras banyak orang, bukan hanya kita. Sekalipun menunya sederhana, setidaknya tetap menyehatkan dan mengenyangkan. 

Dengan siapa kita bersantap juga memengaruhi nikmat yang dirasakan. Makan sendirian masih lebih meningkatkan selera ketimbang bersama orang-orang yang tak dikenal. Namun, menikmatinya bareng orang terdekat tentu menambah cita rasa.

6. Menyantapnya dalam kondisi sehat serta lapar

ilustrasi bersantap (pexels.com/Mikhail Nilov)

Nikmat berupa kesehatan sering kali dilupakan hingga kita jatuh sakit serta tidak bisa merasakan enaknya makanan. Menu favorit sekalipun menjadi terasa pahit di lidah dan bikin tambah mual. Sementara itu, kondisi tubuh yang sehat membuat kita lahap menyantapnya. 

Terlebih kalau kita sedang merasa sangat lapar, seperti sehabis berolahraga atau berpuasa seharian. Menu yang paling sederhana pun terasa amat lezat dan tak kalah dari makanan lain yang lebih mahal. Namun, ingat untuk tetap tidak makan secara berlebihan ketika merasa sangat lapar, ya!

Makanlah secukupnya saja dan berhenti sebelum kenyang agar rasa nikmat dari menu tersebut bertahan lebih lama. Bila perut terlalu penuh, kita malah seperti kapok menyantap makanan tersebut sebab bosan dalam waktu singkat. Kelezatan menu bertahan lebih lama jika menikmatinya secara bertahap sehingga besok-besok masih menginginkannya lagi.

Tampaknya memang bukan soal mahal atau murahnya menu yang menentukan kepuasan kita ketika bersantap. Menu yang sederhana pun tetap dapat terasa sangat enak kalau ditunjang dengan enam hal di atas. Mengaitkan kelezatan menu dengan harganya saja malah bikin kita bokek tanpa betul-betul menikmatinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us