6 Jenis Pergulatan Hidup yang Harus Dihadapi Si Overthinker Tiap Hari

Kita semua tentu sudah tahu bahwa ada baiknya berpikir dahulu sebelum bertindak. Meski demikian, ada sebagian orang yang berpikir terlalu berlebihan (overthinking) sampai-sampai bikin masalah sendiri.
Menganalisis sesuatu secara mendalam memang bisa bermanfaat, yakni kamu dapat memahami suatu masalah dari berbagai segi. Akan tetapi, bagi si overthinker, perilaku ini justru menjurus pada berbagai kesulitan atau pergulatan yang bikin hidup jadi tambah ruwet.
Nah, artikel ini akan membahas beberapa pergulatan hidup yang kerap dihadapi overthinker setiap harinya sehingga bisa jadi pembelajaran untuk bikin hidup jadi lebih simpel. Yuk, simak lanjutannya.
1. Dramatis saat harus mengambil keputusan

Bisa dibilang setiap hari dalam hidup ini selalu diisi dengan keharusan untuk mengambil keputusan dari berbagai pilihan. Mulai dari hal simpel seperti bangun pagi atau memilih tidur lagi, olahraga atau tidur kembali, pergi ke kantor naik angkutan apa, hingga pengambilan keputusan serius yang menyangkut pekerjaan atau bisnis.
Nah, buat si overthinker pengambilan keputusan merupakan perjuangan klasik yang kerap jadi pergulatan hidup. Gimana enggak, untuk memilih hal sederhana seperti mau makan di mana aja bisa ribet banget. Sikap seperti ini gak hanya bikin orang lain sebal, tapi juga dapat membuang banyak waktu hingga bikin frustrasi, lho.
2. Kebisingan sebelum tidur

Perjuangan lain yang sering dialami oleh overthinker, yakni kebisingan sebelum tidur. Walaupun kondisi kamar tidur sudah kondusif sekali untuk bisa tidur nyenyak, tapi isi kepala malah 'berisik'.
Tiba-tiba saja kamu ingat kembali kejadian tidak mengenakkan di masa kecil dulu. Atau isi pikiranmu penuh sesak dengan berbagai hal memalukan atau penyesalan yang kamu lakukan seharian ini. Gak heran orang yang sering overthinking biasanya susah tidur, karena kondisi pikiran di malam hari penuh dengan berbagai memori negatif.
3. Stress overload

Masalah selanjutnya yang akrab ditemui setiap hari oleh si overthinker, yaitu stres. Orang yang suka overthinking biasanya memiliki kemampuan menakjubkan untuk menganalisa situasi sederhana menjadi sebuah sumber stres luar biasa.
Sebagai contoh, dipanggil atasan. Meski kenyataannya cuma pertemuan biasa, tapi si overthinker akan mengubahnya menjadi berbagai dugaan yang bikin tertekan. Bagaimana nanti jika bos gak suka dengan report yang sudah diberikan? Apakah perusahaan akan berencana melakukan PHK? See, mumet sendiri jadinya, bukan?
4. Gampang banget salah paham

Orang yang terlalu banyak berpikir mempunyai kemampuan untuk membaca terlalu banyak hal. Komentar biasa, tampilan santai, pesan teks yang singkat bisa diartikan bermacam-macam. Gak heran si overthinker sering banget salah paham.
Sayangnya, perilaku ini gak baik dalam relationship. Terlalu sering menganalisis kata atau tindakan orang lain padahal gak ada makna tersembunyi sama sekali bisa menimbulkan konflik dan ketegangan yang gak perlu. Akhirnya hubungan yang mestinya baik-baik aja jadi sering cekcok.
5. Susah bahagia

Orang yang gak overthinking pastinya akan senang bila berhasil mencapai sesuatu. Nah, si overthinker ini sering yang dilihat bukan keberhasilannya, melainkan kekurangannya. Jadi, kalau berhasil mencapai target yang ada di pikiran si overthinker biasanya, “Ah, sayang banget padahal bisa lebih baik lagi”. Jadi, gak usah heran kalau sering melihat si overthinker itu susah banget bahagia.
6. Takut membuat kesalahan

Hal lain yang kerap bikin hidup si overthinker jadi rumit, yaitu ada tekanan besar untuk selalu mengambil keputusan yang tepat. Cara pandang ini kemudian yang bikin overthinker umumnya takut membuat kesalahan.
Kalau sudah salah atau gagal, biasanya bad mood-nya susah banget hilang. Dipikirin terus! Makanya, orang yang sering overthinking biasanya lebih senang cari aman.
Itu tadi beberapa pergulatan hidup yang dihadapi si overthinker tiap hari. Gimana, apakah kamu juga mengalami hal yang sama? Sebaiknya jangan dibiasakan, ya, karena bisa bikin stres, lho.