Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kiat Hadapi Quarter Life Crisis dengan Ketenangan Emosi dan Pikiran

ilustrasi sosok dewasa muda (pexels.com/Aleksandar Andreev)

Quarter life crisis. Bagi seorang dewasa muda, fase ini menjadi tantangan. Karena saat menghadapi quarter life crisis, seseorang dihadapkan dengan kegelisahan dan ketidakpastian. Menghadapi situasi ini, kita harus mampu mengimbangi dengan ketenangan emosi dan pikiran.

Tidak semua hal harus diselesaikan secara terburu-buru. Apalagi bertindak gegabah menuruti tuntutan emosi sesaat. Ada kalanya kita harus bertindak tenang dan penuh pertimbangan. Bagaimana cara menghadapi quarter life crisis dengan ketenangan emosi dan pikiran? Mari terapkan strategi ini.

1. Mengenali dan menerima seluruh perasaan yang hadir

ilustrasi perempuan bahagia (pixabay.com/pexels)

Quarter life crisis adalah situasi yang pasti dihadapi oleh setiap orang. Ini adalah tahapan di mana kita menjalani fase sebagai seorang dewasa muda. Namun demikian, quarter life crisis juga lekat dengan rasa cemas dan ketidakpastian.

Ternyata kita bisa mengatasi situasi ini dengan ketenangan emosi dan pikiran. Hal penting yang harus dilakukan adalah mengenali dan menerima seluruh perasaan yang hadir. Jika kamu sedang tidak baik-baik saja, akui saja emosi tersebut. Mampu menerima seluruh perasaan membuat hidup lebih ringan.

2. Tidak menuntut diri dengan ambisi berlebihan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Alena Darmel)

Banyak hal yang membuat seseorang gila ambisi saat memasuki usia dewasa muda. Apalagi untuk tipe orang perfeksionis dan menginginkan setiap tujuan tercapai tanpa ada yang gagal. Tapi jika kamu ingin menghadapi quarter life krisis dengan ketenangan emosi dan pikiran, pastinya harus menerapkan strategi yang tepat.

Dalam hal ini, tidak perlu menuntut diri dengan ambisi berlebihan. Cari tahu kembali mengenai tujuan hidup yang bermakna. Ada kalanya ini tidak bersumber dari tujuan dalam skala besar. Dalam meraih tujuan, sesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan diri.

3. Bersyukur dan menikmati setiap proses yang dijalani

ilustrasi merasa bahagia (unsplash.com/Naassom Azevedo)

Menghadapi fase quarter life crisis memang tidak bisa sembarangan. Apalagi kita membiarkan rasa takut dan minder mendominasi diri. Saatnya kita menghadapi quarter life crisis dengan mengedepankan keterangan emosi dan pikiran.

Hal penting yang perlu dilakukan adalah bersyukur dan menikmati setiap proses yang dijalani. Tidak perlu terburu-buru dalam menyelesaikan suatu urusan dan tujuan. Dengan kita bersyukur dan menikmati setiap proses, upaya meraih tujuan tidak akan terasa mengekang.

4. Berfokus pada pengembangan diri

ilustrasi belajar (pexels.com/SHVETS Production)

Tidak semua orang tahu cara menghadapi fase quarter life crisis. Seringnya justru menganggap situasi ini sebagai kendala dalam meraih tujuan. Bahkan mereka memilih pasrah saat menghadapi rasa takut dan ketidakpastian.

Tapi kita juga memiliki pilihan menghadapi situasi tersebut dengan ketenangan jiwa. Kuncinya dengan berfokus pada pengembangan diri secara utuh. Tingkatkan kemampuan profesional maupun hobi. Manfaatkan waktu yang dimiliki untuk kegiatan produktif.

5. Tidak mengukur segala sesuatu berdasarkan perbandingan

ilustrasi haus perbandingan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Quarter life crisis adalah fase yang menguras energi. Kita harap dihadapkan dengan sejumlah permasalahan yang mempengaruhi kesejahteraan mental. Tidak jarang juga turut mengganggu keseimbangan finansial.

Menghadapi situasi ini, kita perlu menerapkan strategi yang mengedepankan ketenangan emosi dan pikiran. Salah satunya tidak mengukur segala sesuatu berdasarkan perbandingan. Kamu tidak harus bersaing dengan siapa pun untuk menjadi versi terbaik.

6. Menjadi support system bagi diri sendiri

ilustrasi meningkatkan kualitas diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Fase sebagai dewasa muda penuh dengan tantangan. Terkadang kita mengambil tindakan secara terburu-buru. Atau menjadi orang yang cenderung mengedepankan emosi dan pemikiran dalam jangka pendek. Tapi dibalik setiap permasalahan yang terjadi, kita bisa saja menerapkan ketenangan emosi dan pikiran.

Untuk menerapkan strategi tersebut, kita hanya perlu menjadi support system bagi diri sendiri. Meskipun menghadapi situasi yang kurang berkenan, jangan menghakimi diri secara berlebihan. Jadilah pendukung bagi diri sendiri secara utuh.

Menghadapi quarter life crisis tidak bisa dengan sikap dan tindakan terburu-buru. Apalagi tenggelam dalam rasa takut dan minder. Kita perlu mengedepankan ketenangan emosi dan pikiran dalam berbagai situasi. Dengan cara ini, quarter life crisis tidak akan menjadi situasi yang menakutkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us