6 Novel yang Butuh Waktu Paling Lama untuk Ditulis, Sudah Baca?

Menulis novel bukan sekadar menuangkan ide ke dalam kata-kata. Bagi sebagian penulis, proses ini bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum akhirnya siap dibaca. Ada yang terjebak dalam kesempurnaan detail, ada juga yang harus menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan proses kreatif mereka.
Hasilnya? Karya-karya luar biasa yang membuktikan bahwa kesabaran dan dedikasi bisa melahirkan cerita yang tak lekang oleh waktu. Beberapa novel terkenal bahkan menjadi legenda, bukan hanya karena ceritanya yang memikat, tetapi juga karena perjuangan panjang di balik pembuatannya.
Dari kisah petualangan epik hingga drama romantis yang rumit, inilah deretan novel yang butuh waktu paling lama untuk ditulis serta diselesaikan. Walau begitu, hasil akhirnya benar-benar sepadan!
1. Gone with the Wind–Margaret Mitchell

Berlatar belakang Perang Saudara Amerika, novel ini mengikuti perjalanan Scarlett O’Hara, seorang gadis kaya yang hidupnya berubah drastis setelah perang menghancurkan segalanya. Ia harus berjuang keluar dari kemiskinan sambil menghadapi kisah cinta rumit dengan Rhett Butler dan cintanya yang tak terbalas pada pria lain yang telah menikah.
Menariknya, Mitchell awalnya menulis novel ini hanya untuk mengisi waktu saat ia terluka karena cedera kaki. Selama 10 tahun, ia merahasiakan tulisannya dari orang lain dan sempat ragu untuk menerbitkannya. Setelah akhirnya terbit, novel ini langsung sukses besar dan diadaptasi menjadi film pemenang 8 Oscar yang masih dikenang hingga hari ini.
2. The Thorn Birds–Colleen McCullough

Novel klasik ini ditulis oleh Colleen McCullough selama lebih dari 10 tahun sebelum akhirnya diterbitkan pada 1977. Mengisahkan kehidupan keluarga Cleary di Australia, The Thorn Birds menggambarkan drama keluarga yang penuh emosi, cinta terlarang, dan pengorbanan.
Proses penulisan yang panjang menciptakan cerita yang kaya akan karakter dan latar yang mendalam. Novel ini menjadi fenomena internasional dan berhasil memikat pembaca dengan kisahnya yang dramatis dan emosional. Tak heran, buku ini dianggap sebagai salah satu novel roman terbaik sepanjang masa.
3. The Catcher in the Rye–J.D. Salinger

J.D. Salinger menghabiskan waktu lebih dari 10 tahun untuk menyempurnakan novel ini sebelum diterbitkan pada 1951. Novel ini menyoroti kisah Holden Caulfield, seorang remaja yang bergulat dengan perasaan keterasingan dan pencarian identitas.
Dengan gaya bahasa yang lugas dan jujur, novel ini berhasil menangkap perasaan gelisah yang dialami banyak remaja. Meskipun proses penulisannya panjang, hasil akhirnya berhasil menjadi salah satu karya klasik yang terus relevan di berbagai generasi.
4. The Narrative of John Smith–Arthur Conan Doyle

Novel ini memiliki kisah yang unik di balik proses pembuatannya. Arthur Conan Doyle menulis novel pertamanya ini di usia 20-an, tentang seorang pria yang merenung tentang hidupnya saat berjuang melawan asam urat. Namun, naskah aslinya hilang dalam perjalanan ke penerbit.
Alih-alih menyerah, Doyle menulis ulang beberapa bab berdasarkan ingatannya, tetapi karya tersebut tidak pernah diterbitkan selama hidupnya. Ia kemudian melanjutkan menulis novel terkenal lainnya, seperti A Study in Scarlet yang memperkenalkan karakter Sherlock Holmes.
Baru sekitar 130 tahun kemudian, The Narrative of John Smith akhirnya diterbitkan, memberikan gambaran awal tentang gaya penulisan Doyle yang tajam.
5. Les Miserables–Victor Hugo

Victor Hugo membutuhkan waktu hampir 17 tahun untuk menyelesaikan novel monumental ini. Ia mulai menulis pada tahun 1845, tetapi berbagai masalah politik dan pribadi membuat proyek ini terhenti berulang kali. Barulah pada tahun 1862, Les Misérables akhirnya diterbitkan dan langsung menjadi karya sastra klasik yang dikenang sepanjang masa.
Novel mengikuti Jean Valjean, mantan narapidana yang berjuang untuk memulai hidup baru sambil melarikan diri dari inspektur polisi yang obsesif. Karya ini tidak hanya memikat pembaca dengan cerita yang emosional, tetapi juga membuka mata terhadap ketidakadilan sosial di Prancis abad ke-19. Hingga kini, Les Misérables terus menginspirasi berbagai adaptasi di film, teater, dan musik.
6. Sphere–Michael Crichton

Sphere adalah novel fiksi ilmiah yang mengisahkan penemuan pesawat luar angkasa misterius di dasar laut. Sebuah tim ilmuwan dikirim untuk menyelidikinya, ternyata pesawat ini membawa teknologi asing yang dapat memanipulasi pikiran dan menciptakan ketakutan terbesar mereka menjadi kenyataan.
Michael Crichton membutuhkan waktu lebih dari satu dekade untuk merampungkan Sphere. Ia dikenal sebagai penulis yang mendalami riset secara menyeluruh sebelum menulis, terutama dalam eksplorasi sains dan psikologi manusia. Hasil akhirnya adalah novel cerdas dan mendebarkan yang telah memikat penggemar fiksi ilmiah di seluruh dunia.
Novel yang butuh waktu paling lama untuk ditulis membuktikan bahwa ada proses panjang dan melelahkan dalam menulis karya yang luar biasa. Setiap halaman yang ditulis mencerminkan dedikasi, ketekunan, dan visi penulisnya. Jadi, di antara semua novel yang disebutkan, mana yang paling membuatmu penasaran untuk membacanya?