Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Sebab Seseorang Plin-plan Membuat Keputusan, Gak Tahu Visi Misi!

ilustrasi sosok plin-plan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Keputusan diambil harus berdasarkan pertimbangan matang. Kamu harus mengetahui konsekuensi dari kebijakan yang diambil, kemudian meminimalkan dampak negatifnya. Tapi akan berbeda saat kamu mengambil keputusan secara plin-plan. Tidak ada pendirian yang pasti sehingga rawan menjerumuskan ke dalam situasi terburuk.

Terdapat beberapa sebab yang membuat seseorang plin-plan membuat keputusan. Bisa jadi berasal dari prinsip dan pendirian yang kurang jelas. Juga keraguan yang selalu menyertai diri. Tapi yang pasti, enam sebab di bawah ini harus kamu hindari.

1. Tidak mengetahui visi-misi secara pasti

ilustrasi sosok plin-plan (pexels.com/Anna Shvets)

Keputusan diambil untuk memudahkan tujuan yang ingin diraih. Kamu jadi tahu strategi yang tepat untuk diterapkan. Tetapi dalam mengambil keputusan, tidak jarang disertai sikap plin-plan. Satu keputusan belum dilaksanakan secara total, sudah membuat keputusan baru.

Perilaku seperti ini disebabkan oleh suatu alasan. Di antaranya tidak mengetahui visi-misi secara pasti. Kamu memiliki pandangan kabur terkait tujuan yang akan diraih. Keputusan yang diambil tidak pernah difungsikan secara nyata sehingga terus berganti sepanjang waktu.

2. Prinsip dan pendirian yang kurang jelas

ilustrasi sosok plin-plan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Keputusan tidak bisa diambil berdasarkan tuntutan emosi sesaat. Kamu harus tahu secara menyeluruh tentang fungsi keputusan yang diambil. Dengan keputusan yang tepat, kamu jadi tahu gambaran rencana ke depan. Namun, sikap plin-plan menjadi tantangan tersendiri.

Sebab seseorang terbiasa plin-plan membuat keputusan karena prinsip dan pendirian yang kurang jelas. Ia tidak memiliki pedoman yang pasti dalam menjalani kehidupan. Seringnya, keputusan diambil berdasarkan emosi sesaat. Kemudian terlupakan seiring emosi sudah reda.

3. Mengambil keputusan berdasarkan keraguan

ilustrasi sosok plin-plan (pexels.com/Valiantsin Konan)

Mengambil keputusan wajib disertai ketegasan diri. Kamu harus yakin keputusan yang diambil bisa menyelesaikan permasalahan. Bukan malah mengambil keputusan berdasarkan keraguan. Hal ini bisa mempengaruhi tujuan hidup yang hendak diraih.

Saatnya kamu mengetahui sebab seseorang plin-plan membuat keputusan. Karena mereka mengambil keputusan berdasarkan rasa pesimis. Tidak ada ketetapan yang pasti dalam dirinya. Satu keputusan belum sempat dijalankan, ia memilih berhenti karena takut salah. Kemudian berganti keputusan baru yang belum tentu sesuai.

4. Sering terbawa opini orang lain

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Dalam mengambil keputusan, pasti disertai opini dari orang-orang sekitar. Fenomena demikian tidak terlepas dari keragaman berpikir. Tiap orang memiliki sudut pandang masing-masing yang tidak bisa dipaksakan sejalan. Namun yang perlu dicatat, jangan sampai keputusan condong kepada salah satu pihak.

Fenomena demikian erat kaitannya dengan plin-plan dalam mengambil keputusan. Kamu mengambil kebijakan berdasarkan opini orang lain tanpa tahu risiko yang pasti. Akibatnya, keputusan yang diambil berubah-ubah. Saat seseorang memiliki pemikiran lain, keputusan berhenti di tengah jalan dan ikut berganti.

5. Menyusun terlalu banyak opsi pilihan

ilustrasi menyusun banyak rencana (pexels.com/Energepic.com)

Memiliki opsi pilihan dalam mengambil keputusan adalah sikap yang bijak. Saat satu keputusan terhenti, masih ada opsi pilihanĀ  lain. Tapi menyusun terlalu banyak aksi pilihan juga bukan cara yang bagus karena bisa menimbulkan kebingungan.

Menyusun terlalu banyak opsi pilihan ternyata menjadi sebab kamu plin-plan mengambil keputusan. Waktumu habis hanya untuk menganalisis opsi pilihan yang ada. Pada akhirnya, keputusan diambil secara asal karena waktu sudah mepet. Tidak jarang kamu mengambil keputusan paling riskan.

6. Tidak adanya konsistensi dalam diri

ilustrasi sosok plin-plan (pexels.com/Thirdman)

Menerapkan keputusan tidak bisa berubah-ubah. Karena keberhasilan tidak bisa diraih dalam satu tahap. Kamu harus menjalankannya dalam waktu berkesinambungan. Tidak hanya satu atau dua hari, tapi berlangsung rutin tiap hari.

Lantas, apa jadinya jika kita tidak memiliki konsistensi? Keputusan yang diambil cenderung plin-plan. Mungkin kamu menjalankannya hanya satu atau dua hari. Setelahnya, keputusan yang diambil tidak benar-benar diterapkan. Dalam jarak beberapa waktu sudah berganti dengan keputusan lain.

Keputusan plin-plan bisa menghambat tujuan hidup. Segala sesuatunya tidak pernah berjalan maksimal. Tapi yang paling penting, kita harus mengetahui sebab di balik perilaku plin-plan. Jangan biarkan kebiasaan buruk itu bertahan lama dan mempengaruhi banyak aspek penting dalam hidup. Karena satu keputusan sangat menentukan situasi ke depannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us