6 Sikap Positif Ini Buat Orang Baru Betah Berteman dengan Kita

Terkadang kita lebih suka memanggil dengan sapaan dari yang formal seperti, ‘Halo.’ dan 'Hai'. Mungkin sebab kita gugup, mungkin pula sebab kita tidak mengingat nama orang tersebut.

Alih-alih demikian, cobalah untuk menyebut mereka dengan nama. Ketika kita mengingat nama seseorang, orang tersebut akan merasa senang dan dihargai.

Ia berpikir bahwa namanya penting dan ada dalam memori kita. Ini akan menjadi poin plus untuk kamu menggaet teman baru.

Semua orang suka dipuji. Namun tentu, pujilah seseorang dengan hati yang tulus. Ungkapkan dengan alami, nyata, dan tidak berlebihan. Bukankah menyenangkan untuk menyebarkan kalimat positif yang membuat orang percaya diri? Ini pun membuat orang tersebut merasa dihargai dan diperhatikan.

Saat kita berbicara positif tentang seseorang pada orang lain, secara tidak sadar orang tersebut akan mengkaitkan sifat positif yang sama pada kita. Apa yang kita katakan akan berpengaruh dengan penilaian orang terhadap kita. Ini dikenal sebagai Spontaneous Trait Transference.

Begitu pula sebaliknya. Apabila kita menggosip dan hobi menyebarkan kalimat negatif tentang seseorang, orang lain pun secara spontan akan mengkaitkan sifat negatif tersebut saat mendeskripsikan diri kita.

Semakin lama kita menghabiskan waktu dengan orang lain, semakin dalam pula pengenalanmu terhadapnya. Ini tidak berarti kamu harus mengajaknya date atau hang out di hari pertama kalian bertemu.

Mulailah dengan sesuatu yang mudah dan alami, seperti makan siang bersama, atau menghabiskan waktu istirahat dengan mengobrol. Sesuatu yang sederhana tapi dapat membuatmu mengenalnya lebih dekat.

Bahkan, fakta psikologis mengatakan bahwa manusia cenderung memilih sesuatu atau seseorang hanya sebab ia lebih familiar dengan orang atau benda tersebut.

Ini dikenal dengan Mere-exposure Effect, atau dalam psikologi sosial disebut familiarity principle. Semakin familiar kita dengan sesuatu, semakin besar pula peluang untuk kita memperhatikan itu.

Sebuah penelitian dalam psikologi sosial menyatakan bahwa, orang-orang yang dianggap sangat kompeten akan cenderung lebih disukai ketika mereka melakukan kesalahan sehari-hari dibanding mereka yang tidak. Ini disebut Pratfall Effect, penelitian oleh seorang psikolog sosial bernama Elliot Aronson tahun 1966.

Nyatanya, orang-orang lebih tertarik dengan orang kompeten yang rajin dan berkemampuan, tapi bukan orang yang sempurna. Kamu tidak harus memaksa dirimu agar terus tampak sempurna di hadapan orang. Jadilah dirimu apa adanya.

Saat kita berada dekat dengan orang positif, rasanya lebih damai dan bahagia dibanding bergaul dengan orang yang hobinya mengeluh. Energi positif yang dipancarkan seseorang dapat menular pada orang-orang di sekitarnya.

Oleh karena itu, jadilah orang yang memancarkan aura tersebut. Biasakan untuk memandang sesuatu berdasarkan sisi positifnya dulu, sebelum sisi negatif.

Ini akan menggiring teman-temanmu pun untuk melakukan hal serupa. Bukankah menyenangkan kalau kita bisa berbagi energi positif pada sesama?

Saat berada dalam lingkup sosial, diri kita juga akan menjadi pusat perhatian orang. Inilah mengapa penting bagi kita untuk bisa membawa diri lebih baik.

Tidak usah tergesa, tidak usah panik, atau mengucapkan hal-hal yang tidak sepatutnya diucapkan. Memiliki kontrol diri sangat penting saat kita terjun di pergaulan. Kemampuan kita dalam membawa diri akan membuat orang-orang menyukai kita.

Itulah keenam sikap yang wajib kamu lakukan untuk disukai orang. Mulailah tahun yang baru ini dengan sikap positif, hingga kamu bisa menjadi pribadi positif juga ke depannya. Semoga sukses, fellows!