Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tanda Kamu Sering Punya Hindsight Bias saat Memikirkan Sesuatu

ilustrasi memikirkan sesuatu (pexels.com/Roberto Hund)
ilustrasi memikirkan sesuatu (pexels.com/Roberto Hund)

Pernahkah kamu merasa seperti sudah tahu sesuatu sebelum hal itu terjadi, padahal sebenarnya itu adalah hal yang kamu gak bisa prediksi sebelumnya. Inilah yang disebut dengan hindsight bias, sebuah fenomena psikologis dimana kamu merasa hasil yang terjadi itu sudah jelas sejak awal, meski saat itu kamu gak tahu apa yang akan terjadi. Biasanya, kamu akan merasa lebih pintar atau lebih bijak setelah sebuah kejadian berlalu. 

Memang, ini wajar terjadi karena otak kita suka membuat cerita-cerita yang rasional setelah suatu peristiwa terjadi. Tapi, terlalu sering terjebak dalam hindsight bias bisa memengaruhi cara mengambil keputusan dan belajar dari pengalaman. Lalu, bagaimana tahu kalau kita sering mengalami hindsight bias? Yuk, simak tanda-tanda berikut yang mungkin kamu rasakan!

1. Kamu sering menyalahkan diri sendiri karena keputusan yang salah

ilustrasi seseorang bertanya karena peduli (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi seseorang bertanya karena peduli (pexels.com/MART PRODUCTION)

Pernah gak kamu merasa menyesal atau mengkritik diri sendiri setelah keputusan yang kamu ambil berujung pada hasil yang kurang memuaskan? Hindsight bias sering bikin kita berpikir seharusnya tahu apa yang akan terjadi sebelumnya, padahal faktanya kita gak punya akses penuh ke semua informasi.

Kalau kamu sering merasa seperti ini, coba deh ingatkan diri sendiri bahwa pada saat itu kamu sudah mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan yang kamu miliki. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Hindsight bias bisa bikin kamu merasa bersalah karena merasa seharusnya bisa melihat hasilnya dari jauh, padahal itu bukanlah hal yang mudah.

2. Kamu merasa keputusan yang gagal itu seharusnya sudah terlihat dari awal

ilustrasi pasangan berpisah (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)
ilustrasi pasangan berpisah (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Saat sebuah keputusan berujung pada kegagalan atau hal yang gak diinginkan, kamu mungkin merasa seperti sudah tahu itu akan terjadi dari awal. Padahal, saat itu kamu mungkin saja gak punya informasi yang cukup untuk memprediksi hasilnya.

Fenomena ini adalah salah satu tanda utama dari hindsight bias. Setelah kejadian, kita cenderung memproyeksikan pengetahuan kita di masa kini ke masa lalu dan berpikir bahwa hasil yang terjadi itu sudah jelas. Padahal, saat itu kamu mungkin harus membuat keputusan dengan informasi yang terbatas, yang membuat prediksi lebih sulit.

3. Kamu merasa semua keputusan seharusnya punya jawaban yang jelas

ilustrasi menuliskan keresahan (pexels.com/Czapp Árpád)
ilustrasi menuliskan keresahan (pexels.com/Czapp Árpád)

Apakah kamu pernah merasa bahwa setiap keputusan besar dalam hidup harusnya punya jawaban yang jelas dan pasti? Hindsight bias bisa membuat kita percaya bahwa seharusnya kamu sudah tahu hasil dari keputusan yang kita buat, padahal faktanya, setiap keputusan punya ketidakpastian yang tak terduga.

Keputusan-keputusan hidup gak selalu punya jawaban yang jelas. Hindsight bias sering membuat lupa bahwa kita gak pernah bisa sepenuhnya meramalkan masa depan. Alih-alih menyesali hasil, lebih baik kita belajar dari proses yang sudah dilalui.

4. Kamu terus mengingat keputusan yang gagal seolah itu bisa diperbaiki

ilustrasi dua wanita bersaudara (pexels.com/Tan Danh)
ilustrasi dua wanita bersaudara (pexels.com/Tan Danh)

Hindsight bias sering bikin kamu merasa seolah-olah sebuah kesalahan bisa diperbaiki jika kembali ke masa lalu. Padahal, pada saat itu, kamu gak punya gambaran lengkap tentang pilihan yang ada, dan keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik menurut pertimbanganmu waktu itu.

Menghentikan diri dari terus-menerus menyesali keputusan yang sudah dibuat akan membantumu menerima kenyataan dan bergerak maju. Hindsight bias cenderung mendorongmu untuk berpikir bahwa kamu bisa memperbaiki semua kesalahan di masa lalu, padahal faktanya banyak keputusan yang kita ambil pada waktu itu adalah yang terbaik dari pilihan yang ada.

5. Kamu menganggap semua orang seharusnya tahu seperti yang kamu tahu sekarang

ilustrasi guru mengajar (pexels.com/Max Fischer)
ilustrasi guru mengajar (pexels.com/Max Fischer)

Seberapa sering kamu merasa orang lain seharusnya sudah tahu apa yang kamu ketahui sekarang? Faktanya, orang lain gak punya pengetahuan atau pengalaman yang sama denganmu, sehingga mereka mungkin gak bisa melihat hal yang sama. Ini adalah salah satu efek dari hindsight bias, dimana kita merasa orang lain seharusnya bisa meramalkan sesuatu yang hanya kita yang tahu sekarang.

Cobalah untuk lebih mengerti bahwa setiap orang melihat situasi dari perspektif yang berbeda. Jangan mudah menganggap bahwa orang lain seharusnya tahu apa yang kamu ketahui setelah sebuah peristiwa berlalu.

6. Kamu cenderung lebih memilih keputusan yang gak punya risiko setelah kejadian terjadi atau cari aman

ilustrasi pembelajar e-learning (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi pembelajar e-learning (pexels.com/Gustavo Fring)

Setelah mengalami sebuah kegagalan atau kejadian yang gak diinginkan, kamu mungkin merasa cemas untuk mengambil keputusan lagi karena takut mengulangi kesalahan. Kamu jadi memilih keputusan yang tampaknya aman atau tanpa risiko, karena merasa bahwa itu adalah pilihan yang jelas. Padahal, hindsight bias sering bikin kamu melihat hasil keputusan secara sepihak dan mengabaikan risiko-risiko yang mungkin ada sebelumnya.

Jangan biarkan kegagalan masa lalu membuatmu ragu untuk mengambil keputusan selanjutnya. Belajarlah dari pengalaman dan jangan biarkan bias masa lalu menghalangimu untuk memilih dengan bijak di masa depan.

Hindsight bias memang hal yang wajar dialami semua orang, namun jika terus dibiarkan, bisa memengaruhi caramu melihat keputusan-keputusan yang telah diambil. Alih-alih terjebak dalam penyesalan atau merasa bersalah, coba untuk lebih fokus pada pelajaran yang bisa diambil dari setiap pengalaman. Ingat, keputusan yang kamu ambil waktu itu sudah didasarkan pada informasi yang kamu miliki dan itu adalah bagian dari proses belajar yang berharga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Gaya Resepsi Alexandra Daguise di Bali, Elegan Maksimal!

03 Sep 2025, 23:47 WIBLife