7 Cara Menikmati Kebebasan Hidup Tanpa Terobsesi Validasi Sosial

Terkadang validasi sosial terlihat seperti candu. Seseorang merasa ketagihan memperoleh pengakuan maupun pujian semu. Selanjutnya ia lupa dengan proses evaluasi dan berbenah. Bisa dikatakan, validasi sosial membuat seseorang cepat berpuas diri.
Sudah pasti kita tidak bisa menjalani hidup dengan pola seperti ini. Berbagai sikap dan tindakan perlu diambil untuk membebaskan diri dari situasi tersebut. Kita bisa saja menikmati kebebasan hidup tanpa terobsesi validasi sosial melalui cara-cara berikut.
1. Mengenali nilai diri sendiri

Harus diakui jika kita kerap menjalani hidup dengan terpaku pada validasi sosial. Jika tidak memperoleh respon positif dari masyarakat, kita akan merasa menjadi individu yang gagal. Padahal sikap demikian ini yang membuat kehidupan tidak lagi terasa bermakna.
Kita bisa menikmati kebebasan hidup tanpa harus terobsesi validasi sosial. Upayakan mengenali nilai diri sendiri secara menyeluruh. Validasi yang paling penting datang dari dalam, bukan dari orang lain. Ini bisa berupa pencapaian pribadi, hubungan yang bermakna, atau tujuan yang ingin dicapai.
2. Mengurangi penggunaan media sosial

Kehidupan yang didasari oleh validasi sosial tidak akan memperoleh ketenangan. Kita cenderung merasa tertekan sepanjang waktu. Jika sudah seperti ini, setiap hal baik yang sudah datang dalam hidup tidak akan terlihat. Kita akan terkurung rasa sedih dan keterpurukan dalam waktu lama.
Lantas, bagaimana cara menikmati kebebasan hidup tanpa terobsesi validasi sosial? Kita bisa memulainya dengan mengurangi penggunaan media sosial. Mengurangi waktu di platform ini dapat membuat kita belajar menghargai kehidupan nyata secara utuh. Bukan hanya terpaku pada pengakuan semu.
3. Berlapang hati dengan ketidaksempurnaan

Setiap orang pasti memiliki sisi ketidaksempurnaan yang menyertai. Memiliki keahlian mumpuni dalam suatu bidang, bukan jaminan kita juga memiliki keahlian mumpuni di bidang lainnya. Kita tidak pernah bisa lari dari sisi ketidaksempurnaan ini.
Di sini kunci menikmati kebebasan hidup tanpa terobsesi validasi sosial. Kita harus berlapang hati menerima ketidaksempurnaan. Terima kenyataan bahwa setiap orang memiliki sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing, tanpa membandingkan satu sama lain.
4. Membangun hubungan yang autentik

Validasi sosial memang menjadi candu bagi generasi muda. Mereka terobsesi untuk memperoleh pengakuan dan pujian. Meskipun itu tidak mencerminkan pencapaian yang sesungguhnya. Sungguh disayangkan jika kita menikmati hidup di bawah kendali validasi sosial.
Padahal, kita dapat menikmati kebebasan hidup secara penuh tanpa terpaku oleh pengakuan semu. Dalam hal ini, perlu membangun hubungan yang autentik. Hubungan yang didasarkan pada kejujuran dan penerimaan jauh lebih bermakna daripada hubungan yang bergantung pada validasi.
5. Mempraktikkan rasa syukur dan mindfullness

Menikmati hidup tanpa terobsesi validasi sosial adalah kebahagiaan yang utuh. Kita tidak merasa tertekan dengan penilaian orang lain. Kehidupan yang dijalani jauh terasa lebih berharga dan bermakna. Setiap dari kita memiliki kesempatan menciptakan kehidupan demikian.
Caranya dengan mempraktikkan rasa syukur dan mindfullness. Nikmati setiap momen yang kita jalani saat ini. Praktikkan syukur dengan mencatat hal-hal positif dalam hidup yang tidak bergantung pada orang lain, seperti kesehatan, keluarga, atau hal-hal kecil yang membuat kita bahagia.
6. Tidak menjadikan penilaian orang lain sebagai patokan utama

Validasi sosial memang bukan jaminan kebahagiaan. Kita harus memahami fenomena satu ini dengan baik. Akan lebih menyenangkan jika kita bisa menikmati kebebasan hidup tanpa harus terobsesi pada pengakuan atau pujian semu.
Beberapa cara bisa dilakukan untuk memiliki kebebasan hidup secara utuh tanpa validasi. Salah satunya tidak menjadikan penilaian orang lain sebagai patokan utama. Cobalah untuk lebih berani dalam membuat keputusan hidup yang sesuai dengan keinginan. Ini membuat kita lebih mandiri dan optimis dalam menjalani kehidupan.
7. Belajar menikmati proses, bukan hasil

Di era sekarang ini banyak sekali orang yang terjerumus pada validasi sosial. Mereka rela memanipulasi fakta agar memperoleh pengakuan semu. Pujian dan pandangan positif dari orang lain dijadikan sebagai tujuan utama. Tapi apakah menjalani hidup dengan cara seperti ini menyenangkan dalam jangka panjang?
Tentu tidak. Kita perlu menikmati kebebasan hidup secara utuh tanpa obsesi validasi sosial. Adakalanya kita harus belajar menikmati proses, bukan hanya hasil akhir. Setiap langkah menuju pencapaian adalah bagian dari perjalanan hidup yang berharga, dan tidak perlu diukur berdasarkan tanggapan orang lain.
Kebebasan hidup tidak akan utuh jika kita masih terobsesi validasi sosial. Penilaian dan pengakuan orang lain dijadikan sebagai patokan utama. Tentu kita harus mampu membangun kembali kehidupan yang memiliki kebebasan secara menyeluruh. Inilah yang akan menciptakan kebahagiaan dalam jangka panjang.