Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kebiasaan yang Bisa Membantu Mengontrol Emosi Negatif, Lebih Tenang!

ilustrasi pria bahagia (unsplash.com/Jeremy McKnight)
Intinya sih...
  • Kesadaran diri kunci utama dalam mengontrol emosi negatif, melalui refleksi harian dan menulis jurnal.
  • Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga, dan olahraga membantu mengatasi emosi negatif.
  • Pola pikir positif, menghindari pemicu stres, serta menyalurkan emosi ke aktivitas positif membantu mengelola emosi negatif.

Setiap individu pasti pernah mengalami emosi negatif dalam kehidupan sehari-hari, baik itu rasa marah, kecewa, cemas, maupun sedih. Emosi ini merupakan bagian alami dari respons tubuh terhadap berbagai situasi yang dihadapi. Namun, jika dibiarkan tanpa kendali, emosi negatif dapat berdampak buruk pada kesehatan mental, hubungan sosial, serta produktivitas dalam kehidupan

Mengelola emosi negatif bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan secara instan, tetapi membutuhkan kebiasaan dan latihan yang konsisten. Beberapa kebiasaan tertentu dapat membantu seseorang mengenali, memahami, dan merespons emosi dengan cara yang lebih sehat.

Supaya kamu tidak mudah terpapar emosi negatif, yuk terapkan ketujuh kebiasaan di bawah ini. Jangan dilewatkan!

1. Melatih kesadaran diri dan refleksi

ilustrasi pria menulis jurnal harian (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kesadaran diri adalah kunci utama dalam mengontrol emosi negatif. Seseorang yang menyadari perasaannya dapat lebih mudah mengidentifikasi pemicu emosional dan mencari cara yang tepat untuk meresponsnya. Salah satu cara melatih kesadaran diri adalah dengan melakukan refleksi harian.

Meluangkan waktu untuk merenungkan pengalaman yang telah terjadi dapat membantu memahami pola pikir dan emosi yang muncul sepanjang hari. Selain itu, menulis jurnal juga bisa menjadi metode efektif untuk mencatat perasaan dan melihat perkembangan diri dalam mengelola emosi.

2. Menerapkan teknik relaksasi

ilustrasi pria melakukan yoga (unsplash.com/Scott Broome)

Ketika emosi negatif muncul, tubuh sering kali merespons dengan ketegangan fisik. Untuk mengatasinya, teknik relaksasi dapat digunakan agar tubuh dan pikiran lebih tenang. Pernapasan dalam adalah salah satu metode yang paling sederhana dan efektif.

Mengambil napas dalam secara perlahan dan menghembuskannya dengan ritme yang teratur dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Selain itu, teknik seperti meditasi, yoga, dan latihan peregangan juga bermanfaat dalam menjaga keseimbangan emosional.

3. Menjaga pola hidup sehat

ilustrasi pria sedang berlari (unsplash.com/Nigel Msipa)

Kesehatan fisik memiliki hubungan erat dengan kesehatan mental. Mengonsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup, dan rutin berolahraga dapat membantu meningkatkan suasana hati serta mengurangi risiko stres berlebihan.

Olahraga memiliki manfaat besar dalam meningkatkan produksi hormon endorfin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berlari, atau bersepeda dapat membantu melepaskan ketegangan dan memberikan efek positif bagi kesejahteraan emosional.

4. Mengembangkan pola pikir positif

ilustrasi afirmasi positif (unsplash.com/Elena Mozhvilo)

Pola pikir memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana seseorang menghadapi suatu keadaan. Mengembangkan pola pikir positif dapat membantu mengurangi reaksi berlebihan terhadap situasi yang menantang. Salah satu caranya adalah dengan menggantikan pikiran negatif dengan afirmasi positif.

Misalnya, daripada berpikir semuanya berantakan, lebih baik berpikir bahwa setiap situasi sulit akan ada jalan keluar untuk mengatasinya. Dengan terus melatih pola pikir positif, seseorang dapat lebih tenang dalam menghadapi masalah dan tidak mudah terbawa oleh emosi negatif.

5. Menghindari pemicu stres yang tidak perlu

ilustrasi pria bahagia (unsplash.com/Elena Mozhvilo)

Tidak semua sumber stres dapat dikendalikan, tetapi beberapa pemicu dapat dihindari agar tidak memicu emosi negatif. Salah satu contohnya adalah membatasi paparan terhadap berita atau media sosial yang berisi informasi yang memicu kecemasan dan kemarahan.

Terlalu banyak mengonsumsi konten yang bersifat negatif dapat mempengaruhi suasana hati dan membuat seseorang lebih mudah terbawa emosi. Selain itu, menghindari konflik yang tidak perlu dan belajar untuk mengatakan "tidak" terhadap hal-hal yang membebani juga dapat membantu menjaga ketenangan mental.

6. Menyalurkan emosi melalui aktivitas produktif

ilustrasi pria sedang melukis (unsplash.com/Alice Dietrich)

Menyalurkan emosi negatif ke dalam aktivitas yang positif dapat membantu mengalihkan fokus dan mengurangi tekanan emosional. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan antara lain menulis, melukis, mendengarkan musik, atau melakukan pekerjaan rumah yang sederhana.

Kegiatan ini tidak hanya dapat mengurangi stres, tetapi juga memberikan rasa pencapaian yang meningkatkan suasana hati. Selain itu, berbagi cerita dengan orang yang dipercaya juga bisa menjadi cara yang baik untuk meluapkan perasaan tanpa harus menyimpannya sendirian.

7. Membangun hubungan sosial yang sehat

ilustrasi sekumpulan orang sedang berkumpul (pexels.com/RDNE Stock project)

Lingkungan sosial yang mendukung sangat berpengaruh dalam membantu mengelola emosi negatif. Berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki energi positif dapat memberikan rasa nyaman dan mengurangi beban emosional.

Penting untuk menjaga hubungan yang sehat dengan keluarga, teman, atau komunitas yang memberikan dukungan emosional. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti menjadi relawan atau mengikuti kelompok hobi, juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mengembangkan interaksi yang positif dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Mengontrol emosi negatif membutuhkan latihan dan konsistensi. Dengan membangun kebiasaan yang sehat, seseorang dapat lebih siap menghadapi tantangan emosional dan menjaga keseimbangan mental dalam kehidupan sehari-hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us