7 Kutipan Inspiratif Pandji Pragiwaksono yang Bikin Kamu Semangat Lagi

“Sedikit lebih beda lebih baik dari pada sedikit lebih baik”

Ini kata-kata menarik yang terlontar dari alumni Insititut Teknologi Bandung tersebut dalam panggung standup comedy special-nya Juru Bicara World Tour tahun 2016.  Kata-kata ini cukup menyadarkan banyak orang untuk tidak lagi berusaha menjadi sedikit lebih baik karena akan terkesan suatu persaingan panas, tapi justru mengubah diri sendiri untuk percaya diri menjadi lebih spesial dengan sedikit lebih beda, sehingga membuahkan hasil yang jauh lebih baik.

“Komedi adalah cara paling gampang untuk menyampaikan fakta dan kebenaran yang sulit.”

Kutipan ini menjadi dasar semangat Pandji Pragiwaksono untuk memfokuskan diri pada dunia standup comedy, terutama untuk menyampaikan buah-buah pikirannya atas berbagai hal penting yang berat untuk dipahami. Dan memang, dialah salah satu komika yang patut diacungi jempol dan didengarkan untuk bisa menerima kebenaran yang sulit diterima, karena berhasil menghadirkannya dengan sangat baik.

“Tak usah khawatir untuk berkarya dalam bahasa Indonesia. Berkaryalah dalam bahasa ibu, untuk memukau dunia.”

Pandji Pragiwaksono berani melabeli dirinya sebagai entertainer Indonesia pertama yang melakukan tur keliling dunia secara tunggal dengan menampilkan karya-karyanya. Fakta juga mengatakan dia entertainer pertama yang tur dunia dengan kepercayaan diri tampil berbahasa Indonesia.

Ada juga kutipan lain yang pernah terlontar olehnya ketika seorang sahabat bertanya mengenai hal ini, yang sangat tajam dan menohok.

“Kenapa kita nggak bikin karya yang bagus dan bikin orang-orang jadi belajar bahasa Indonesia, sebagaimana orang Indonesia pada belajar bahasa Korea supaya ngerti lagu-lagu dan serial TV Korea?”

Sebagai lulusan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, Pandji adalah salah seorang entertainer yang sangat peduli tentang pendidikan bangsa. Tak jarang pendapatnya tentang pendidikan hadir dalam kesempatannya berbicara seperti standup comedy atau ruang diskusi lainnya.

“Kunci untuk memperbaiki bangsa adalah memfokuskan pada sumber daya manusuanya, pada orangnya. Orangnya harus menjadi kekayaan. Orangnya harus dikasih pendidikan agar siap menghadapi masa sekarang.”

Kutipan di atas disampaikannya dalam tur dunia pertamanya yaitu Mesakke Bangsaku World Tour.

Bersamaan pula dengan gugatannya terhadap sistem pendidikan Indonesia yang sangat beresiko dalam membangun sumber daya manusia, juga pada kesempatan tur yang sama.

“Jahatnya pendidikan di Indonesia adalah ketika setiap anak tidak yakin bahwa dia berbeda dengan orang lain. Padahal, Ki Hajar Dewantara pernah bilang bahwa padi tidak akan menjadi jagung. Padi diperlakukan sebagaimana pagi, jagung sebagaimana jagung.”

Dilanjutkan dengan kutipan ini:

“Kunci pendidikan yang sukses adalah rasa pensaran yang genuine dari anak-anaknya. Gak ada motivasi belajar lebih besar daripada rasa penasaran yang nyata.”

Selaku pekarya, Pandji punya sejumlah karya berbeda yang pernah dicicipinya. Mulai dari masa perkuliahannya di jurusan Desain Produk ITB, menjadi pembaca acara, announcer radio, host TV, aktor, penyanyi rep, stantdup comedy, youtuber dan sutradara.

Dalam persoalan karya ini, tentu ia punya pesan hebat untuk kamu-kamu yang ingin menjadi pekarya sepertinya. Di antaranya adalah, jangan takut membuat karya jelek di awal.

“Kalau membuat karya untuk pertama kali, bikin saja. Jangan takut jelek. Tahu gak kenapa? Karena pasti jelek. Pertama kali membuat sesuatu langsung bagus itu gak mungkin. Jelek dulu, lalu berproses. Kunci dari berkarya adalah mulai dulu saja, lalu membuat yang lebih baik. Kunci dari berkarya adalah berproses, bertumbuh. Lu gak mungkin bikin karya yang keren kalau gak bikin yang jelek.”

Kutipan itu muncul pada panggung standup comedy special-nya di Juru Bicara World Tour. Ia pun menekankan untuk meyakinkan bahwa setiap karya bisa laku, dengan pemasaran yang tepat.

“Gak ada barang yang gak laku, adanya barang yang dipasarkan secara salah. Semua bisa dijual, bisa laku kalau bisa memasarkannya.”

Sebagai pekarya yang banyak agenda, konsekuensi yang harus dijalani Pandji adalah mengatur jadwalnya sebaik mungkin dan disiplin terhadapnya. Itulah salah satu pegangan Pandji untuk bisa berhasil mewujudkan apa yang disenangi dan direncanakannya. Sebagaimana kutipannya ini:

“Ada satu hal yang membedakan antara lu yang ngerti passion lu dan dia yang ngerti dan sukses: disiplin. Disiplin berarti harus melakukan hal-hal yang gak mau lu lakuin tapi mesti. Disiplin itu seperti mengekang, padahal sebaliknya, justru membebaskan.”

Sebenarnya ini kutipan dari almarhum ayah Pandji. Namun, Pandji kerap menjadikannya sebagai pegangan dan ia merasa perlu menyampaikannya kepada banyak orang. Dan memang, kata-kata ini cukup menohok dan menyadarkan.

"Jangan membunuh mimpi kerena mimpi tak pernah mati. Dia hanya akan pingsan dan bangun lagi ketika kamu sudah tua dalam bentuk penyesalan.”

Masih banyak lagi kutipan-kutipan dari berbagai obrolan yang ditampilkan salah satu founder komunitas Stand Up Indonesia ini yang penting untuk disimak dan direnungkan. Namun, poin-poin di atas cukup penting sebagai pembuka, dan bisa menjadi tamparan untuk diri sendiri agar jadi jauh lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.