Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Sikap Bijak di Tengah Masyarakat Berduyun-duyun Beli Emas

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Armin Rimoldi)
Intinya sih...
  • Investasi emas minim risiko dan mudah dijual kembali, namun tingginya minat masyarakat membuatnya langka rentan FOMO
  • Berinvestasi dengan uang pinjaman berlaku untuk produk tertentu seperti properti, jangan gunakan tabungan untuk beli emas
  • Kendalikan ekspektasi, jaga keuangan, dan hindari terpengaruh tren media sosial dalam membeli emas

Investasi emas lagi bikin silau banyak orang. Tentu saja berinvestasi di instrumen apa pun baik dan perlu. Termasuk emas yang minim risiko dan mudah dibeli maupun dijual kembali. Akan tetapi, tingginya minat masyarakat terhadap emas batangan sampai membuat barangnya langka rentan membuatmu FOMO.

Kamu mengalami kepanikan seolah-olah harus ikut membelinya sekarang juga. Situasinya menjadi seperti telah dipastikan akan terjadi sesuatu yang sangat buruk apabila dirimu gak cepat-cepat beli emas juga. Kalau ada dana yang tak terpakai, kamu boleh sekali ikut berinvestasi emas.

Di tengah masyarakat berduyun-duyun beli emas, tetaplah menjaga akal sehat dan bersikap bijaksana dalam menyikapi segala hal yang sedang ramai. Jangan melakukan semua cara cuma demi membawa pulang emas. Bukan emasnya yang akan membuatmu rugi, melainkan sikap ceroboh dan terburu-buru. Berita antrean pembeli emas di berbagai daerah perlu direspons dengan tujuh sikap arif berikut ini.

1. Gak usah bela-belain utang demi bisa ikut beli emas

ilustrasi berutang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi berutang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Berinvestasi menggunakan uang pinjaman tidak selalu buruk. Namun, itu hanya berlaku untuk produk investasi tertentu. Contohnya, properti. Kalau kamu hendak membeli ruko buat disewakan dan menunggu punya uang sebanyak itu barangkali sulit.

Padahal, lokasinya bagus bahkan dijual bersama penyewanya. Artinya, dengan dirimu membelinya langsung memperoleh sebagian uang sewa yang sudah dibayarkan pada pemilik ruko sebelumnya. Investasi ini menarik sekali. Prinsip siapa cepat dia dapat tepat untuk diterapkan. Kamu bisa mengajukan pinjaman ke bank buat memilikinya.

Bayar cicilannya tidak sulit karena ada uang sewa yang segera diterima. Akan tetapi, investasi emas tidak memberimu pendapatan pasif. Emas itu akan diam serta disimpan dalam waktu panjang. Apabila kamu sampai berutang guna membelinya, mampukah dirimu membayar cicilannya? 

2. Jangan habiskan tabunganmu untuk memborong emas

ilustrasi sedikit uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi sedikit uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Berapa pun saldo tabunganmu saat ini, jangan meludeskannya buat membeli emas. Investasi apa pun harus memakai uang dingin. Artinya, uang yang sudah jelas tidak akan digunakan buat memenuhi kebutuhan lain dalam waktu dekat. Sementara hidupmu bukan hanya soal beli emas.

Dengan atau tanpa kamu membeli emas, hidupmu sehari-hari harus tetap berjalan dengan baik. Bila dirimu tak memiliki dana cadangan di rekening, kalau ada apa-apa bagaimana kamu mencukupinya? Urusan ganti ban kendaraan saja jadi susah karena uangnya sudah ludes sedangkan gaji cuma cukup buat kebutuhan sehari-hari.

3. Tak perlu berkoar-koar bahwa dirimu membeli emas

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Berinvestasilah dalam hening. Tidak perlu seisi dunia seolah-olah harus tahu bahwa kamu baru saja membeli emas seperti orang-orang. Baik dirimu berkoar-koar di dunia nyata maupun maya, ini sama buruknya. Sama sekali gak ada manfaatnya baik untukmu maupun orang lain.

Berat emasmu tak bertambah setelah kamu mengabarkannya ke mana-mana. Justru emas itu bisa hilang bila ada orang yang memanfaatkan informasi tersebut lalu mencurinya. Bangun kekayaanmu untuk masa depan dalam situasi yang tenang. Segala transaksi pembelian emas cukup diketahui oleh diri sendiri, bank, serta pegadaian atau toko emas.

4. Jangan berpikir hari ini berinvestasi, besok kaya raya

ilustrasi banyak uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi banyak uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kendalikan ekspektasimu saat dirimu berinvestasi di instrumen apa pun. Sama seperti ketika kamu bekerja, berinvestasi pun tidak membuatmu kaya dalam semalam. Kaya adalah perjalanan panjang dan dipengaruhi banyak faktor. Harapan yang terlalu tinggi akan membuatmu cepat sekali kecewa.

Misalnya, ketika suatu hari dirimu melihat harga emas turun. Kamu serta-merta menganggapnya sebagai kabar buruk. Dirimu merasa salah memilih investasi dan buru-buru menjualnya karena takut harga akan makin turun. Padahal, nanti harga kembali naik. Penurunan harga emas malah menjadi waktu terbaik buatmu kembali membeli dan bukan menjual.

5. Buatmu yang rutin menabung emas, lanjutkan seperti biasa

ilustrasi investasi digital (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi investasi digital (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apakah kamu sudah punya tabungan emas? Baik tabungan emas digital maupun cicilan emas fisik hanya perlu dilanjutkan seperti biasa. Dirimu gak usah ikut FOMO membeli emas di luar itu sampai keuanganmu kembang kempis. Cukup dengan kamu menjaga setoran tabungan emas yang sekarang pun, investasi sudah berjalan.

Dirimu tak merasa berat membayar cicilannya karena sudah terbiasa selama beberapa bulan bahkan tahun. Hindari tiba-tiba kamu menambah beban keuangan dengan memborong emas di mana-mana. Kalem saja karena investor yang berpeluang besar sukses di masa depan ialah yang paling sabar menghadapi tren dan gejolak perekonomian.

6. Hindari adu jumlah emas yang berhasil dibeli dengan orang lain

ilustrasi tiga teman (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Mungkin sekarang kamu melihat di media sosial beberapa akun mengunggah bukti pembelian emas lengkap dengan jumlah gramnya. Dirimu sama sekali tidak perlu mengunggah bukti transaksi sebagai tandingan, ya. Begitu pula dalam percakapan sehari-hari.

Meski teman, tetangga, atau saudaramu terus membicarakan total emas yang berhasil dibeli; kamu gak usah terpengaruh. Bukan hanya dirimu tak perlu memberitahukan jumlah emasmu. Sehabis percakapan berakhir kamu juga tidak usah buru-buru membeli emas lagi biar besok bisa bercerita mengenai tambahan investasimu.

7. Waspadai penipuan

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Tim Douglas)
ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Tim Douglas)

Saat stok emas batangan kosong di sejumlah tempat penjualan resmi sedangkan minat masyarakat tetap tinggi, ada potensi bahaya penipuan. Kamu gak boleh cepat percaya apabila ada orang yang menjanjikanmu bisa mencarikan emas batangan. Termasuk kalau dia bilang punya kenalan orang dalam sehingga pasti dapat memperoleh emas berapa pun gramnya.

Investasi harus menjadi urusanmu sendiri. Apabila kamu tak bisa mendapatkan emas fisik lantaran stoknya habis, menabung emas digital saja dulu. Prosesnya mudah dan aman. Jangan sampai semangatmu berinvestasi emas malah dimanfaatkan orang buat menipumu habis-habisan. Emas tidak diperoleh dan uang justru melayang.

Fenomena masyarakat berduyun-duyun beli emas harus disikapi dengan tenang serta akal sehat. Jika kamu ingin membelinya juga, beli semampumu saja. Bila dirimu belum mampu membeli emas sekarang, cukup dimasukkan dulu ke daftar investasi prioritas ketika dananya sudah siap.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us