7 Tips Meningkatkan Self-Esteem, Samarkan Kekurangan dengan Kelebihan!

27 Sep 2023, 05:26 WIB

ilustrasi orang percaya diri (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

Apakah kamu tahu tentang self-esteem? Self-esteem adalah satu aspek yang dinilai penting dalam dunia psikologi. Dengan adanya self esteem seseorang bisa lebih percaya dengan diri sendiri, mencintai diri, menghargai diri, dan menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

Pentingnya self-esteem ini membuat kita untuk lebih mensyukuri apa yang dimiliki. Tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain juga salah satu bentuk self-esteem. Kekurangan dan kelebihan diri harus diterima dengan baik. Jika merasa kurang maka samarkan dengan kelebihan yang kamu miliki, tidak perlu malu karena kekuranganmu. Berikut tujuh tips sederhana untuk meningkatkan self-esteem kamu agar menjadi lebih percaya diri.

1. Fokus pada proses bukan hasil

ilustrasi orang fokus (pexels.com/cottonbro studio)

Seringkali, keinginan untuk mendapat validasi dan pengakuan datang dari dorongan untuk meraih hasil akhir yang dianggap sukses atau memuaskan. Namun, ketika terlalu fokus pada hasil akhir, kita justru dapat kehilangan kenikmatan dalam proses yang sedang dijalankan.

Menghadapi rasa haus validasi adalah menjadi tantangan yang cukup besar dalam kehidupan. Namun, dengan menyadari dampak negatifnya, kita dapat mencari cara untuk menghadapinya dengan bijak.

2. Terlibat dalam kegiatan positif

Ilustrasi berdiskusi (pexels.com/fauxels)

Ikut serta dalam kegiatan yang kamu sukai karena hal ini dapat membantu mengurangi kebutuhan akan validasi dari luar.

Cara menghadapi perilaku haus validasi adalah dengan mengeksplorasi hobi atau aktivitas yang kamu nikmati, seperti olahraga, seni, atau musik. Aktivitas tersebut dapat membantu kita merasa lebih percaya diri dan mengembangkan identitas yang lebih kuat.

3. Mencari bantuan profesional

Ilustrasi dua orang berbicara (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika merasa kesulitan menghadapi kebutuhan akan validasi yang berlebihan, jangan takut untuk mencari bantuan profesional. Terapis atau konselor dapat membantumu memahami diri sendiri dan mengembangkan strategi untuk menghadapi kebutuhan akan validasi yang tidak sehat.

Terapis dapat membantu mengeksplorasi perasaan, memberikan saran, dan memberikan dukungan selama proses pengembangan diri.

4. Membangun hubungan yang sehat

Ilustrasi orang orang bersemangat (pexels.com/Yan Krukau)

Membangun hubungan yang sehat dengan orang lain dapat membantu mengurangi kebutuhan akan validasi dari luar. Selanjutnya, cara menghadapi rasa haus validasi adalah dengan mencari teman dan keluarga yang memberikan dukungan dan apresiasi yang positif.

Berbicaralah dengan mereka tentang perasaan dan kebutuhan kamu. Terkadang, berbicara dengan orang lain dapat membantu meredakan rasa cemas atau tidak aman.

5. Jangan membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Perbandingan diri dengan orang lain dapat memperkuat kebutuhan akan validasi dari luar dan mengabaikan nilai-nilai yang ada pada diri sendiri. Cobalah untuk berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan fokus pada diri sendiri. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

6. Membuat daftar pencapaian diri

Ilustrasi menulis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Cara selanjutnya untuk menghindari haus validasi adalah dengan membuat daftar pencapaian dan nilai-nilai positif yang akan membantu kamu lebih memahami kelebihan yang ada pada diri sendiri dan merasa lebih percaya diri. Dengan membuat daftar kamu bisa memantau apa saja yang sudah berhasil kamu lakukan dan yang perlu kamu lakukan atau evaluasi.

7. Berikan validasi untuk diri sendiri

ilustrasi orang-orang bahagia (pexels.com/Helena Lopes)

Memberikan validasi diri adalah salah satu cara mengatasi haus akan pujian untuk kamu lakukan. Ini bisa berupa pujian, self reward, atau hal lainnya yang membuatmu lebih semangat.

Salah satu cara untuk mengurangi kebutuhan akan validasi dari luar yaitu dengan mencari pengakuan dari dalam diri sendiri. Cobalah untuk memahami nilai-nilai dan kelebihan yang ada pada diri kamu. Cari lingkungan dan orang yang memberikan dukungan dan apresiasi yang positif pada diri.

Dengan mengimplementasikan cara-cara di atas, kita dapat meningkatkan rasa percaya diri dan merasa lebih puas dengan diri sendiri, tanpa terlalu bergantung pada validasi dari orang lain. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.