Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Kesalahan Umum Menanam Tomat di Kontainer dan Cara Menghindarinya 

ilustrasi ibu dan anak panen tomat (pexels.com/yankrukov)

Menanam tomat di kontainer bisa menjadi cara yang praktis dan efisien untuk menikmati hasil panen segar, terutama jika ruang kebun terbatas. Namun, kesalahan umum sering kali menghambat keberhasilan budidaya tomat dalam kontainer.

Untuk memastikan tanaman tomat tumbuh dengan sehat dan produktif, penting untuk memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini. Ketahui kesalahan umum menanam tomat di kontainer serta cara menghindarinya melalui artikel berikut ini. Cek, yuk!

1. Ukuran kontainer terlalu kecil

ilustrasi menanam di pot (pexels.com/timamiroshnichenko)

Salah satu kesalahan umum saat menanam tomat di kontainer adalah menggunakan wadah terlalu kecil. Kontainer yang tidak cukup besar dapat membatasi ruang untuk akar tanaman, mengurangi kemampuan tanaman untuk menyerap air dan nutrisi, serta menghambat perkembangan buah.

Tomat memerlukan ruang yang memadai untuk tumbuh dengan baik, dan wadah kecil sering kali tidak dapat memenuhi kebutuhan ini. Akibatnya, tanaman bisa mengalami stres, pertumbuhan yang lambat, dan hasil panen yang rendah.

Untuk menghindari masalah ini, pilihlah kontainer dengan kapasitas minimal 10 hingga 20 galon atau setara dengan 37 hingga 76 liter media tanam, tergantung pada jenis tomat yang  tanam. Kontainer yang lebih besar memberi ruang yang cukup untuk akar berkembang, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan buah yang melimpah.

2. Tidak mendapatkan cukup air

ilustrasi pohon tomat (pexels.com/yankrukov)

Tomat memerlukan kelembapan konsisten untuk berkembang dengan baik. Jika tanaman tidak mendapatkan cukup air, mereka bisa mengalami kekeringan, yang mengakibatkan daun layu, buah yang retak, dan bahkan penurunan hasil panen. Kekurangan air juga dapat menyebabkan masalah seperti blossom end rot, di mana bagian bawah buah menjadi hitam dan busuk.

Agar tanaman tomat tumbuh sehat, pastikan untuk menyiram secara teratur dan memeriksa kelembapan tanah secara berkala. Gunakan metode penyiraman yang memastikan air meresap ke seluruh lapisan tanah dan pertimbangkan menggunakan kontainer dengan sistem penyiraman otomatis untuk menjaga kelembapan tanah yang stabil.

3. Terlalu banyak air

ilustrasi pohon tomat (pexels.com/cottonbro)

Terlalu banyak air juga dapat membuat tanah menjadi terlalu basah, menyebabkan akar tanaman terendam dan berisiko mengalami pembusukan. Kondisi ini menghambat akar dalam menyerap oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal. Gejala kelebihan air termasuk daun yang menguning, pertumbuhan yang terhambat, dan buah yang tidak berkembang dengan baik.

Untuk mencegah masalah ini, pastikan kontainer memiliki lubang drainase yang memadai dan hanya menyiram ketika lapisan atas tanah terasa kering. Menggunakan pot dengan sistem penyiraman otomatis atau memantau kelembapan tanah secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan antara kelembapan dan drainase yang tepat.

4. Tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup

ilustrasi pohon tomat (pexels.com/erkanbudak)
ilustrasi pohon tomat (pexels.com/erkanbudak)

Tomat adalah tanaman yang menyukai sinar matahari penuh, yang berarti mereka memerlukan setidaknya 6 hingga 8 jam paparan sinar matahari langsung setiap hari. Ini bermanfaat untuk tomat agar tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang optimal. Jika tanaman tomat tidak mendapatkan cukup sinar matahari, kemungkinan pertumbuhannya lambat, produksi buah rendah, dan kualitas buah buruk.

Untuk menghindari masalah ini, pilihlah lokasi yang cerah dan pastikan tidak ada benda atau tanaman lain yang menghalangi sinar matahari langsung ke kontainer. Jika menanam di area dengan cahaya terbatas, pertimbangkan untuk menggunakan lampu tumbuh sebagai tambahan untuk memastikan tanaman mendapatkan cahaya cukup.

5. Berada di suhu yang dingin

ilustrasi pohon tomat (pexels.com/romanodintsov)
ilustrasi pohon tomat (pexels.com/romanodintsov)

Selain menyukai sinar matahari, tomat juga merupakan tanaman yang menyukai suhu hangat dan tidak tahan terhadap frost atau embun beku. Suhu dingin dapat memperlambat pertumbuhan, menyebabkan tanaman menjadi lemah, dan bahkan merusak buah serta bunga. Jika suhu turun terlalu rendah, tanaman bisa mengalami stres atau bahkan mati.

Untuk menghindari masalah ini, pastikan menanam tomat hanya setelah risiko embun beku berlalu dan suhu tanah konsisten hangat. Jika ingin memulai lebih awal, pertimbangkan untuk melindungi tanaman dengan penutup plastik atau memindahkan kontainer ke lokasi yang lebih hangat pada malam hari.

6. Terlalu padat

ilustrasi pohon tomat (pexels.com/czapparpad)
ilustrasi pohon tomat (pexels.com/czapparpad)

Menempatkan beberapa tanaman dalam satu kontainer sering kali mengakibatkan kompetisi yang intens untuk ruang, air, dan nutrisi. Tanaman yang terlalu padat cenderung tumbuh kurang optimal, mengalami kekurangan udara, dan lebih rentan terhadap penyakit serta hama.

Selain itu, kekurangan ruang dapat menghambat perkembangan akar dan mengurangi kualitas buah. Untuk menghindari masalah ini, tanam hanya satu tanaman tomat per kontainer kecuali jika wadah tersebut sangat besar. Pastikan setiap tanaman memiliki cukup ruang untuk berkembang dengan baik, sehingga dapat tumbuh sehat dan menghasilkan buah yang berkualitas.

7. Penggunaan pupuk yang tidak memadai

ilustrasi ibu dan anak panen tomat (pexels.com/yankrukov)

Tomat adalah tanaman yang membutuhkan banyak nutrisi untuk berkembang dengan baik, dan kontainer yang terbatas sering kali tidak memiliki cukup unsur hara untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Pupuk yang tidak cukup dapat menyebabkan pertumbuhan yang terhambat, kekurangan buah, atau kualitas buah yang buruk.

Biasanya, tanah pot yang digunakan dalam kontainer tidak mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan tomat, sehingga penting untuk secara rutin menambahkan pupuk. Pilihlah pupuk yang khusus dirancang untuk tomat atau tanaman sayuran, dan pertimbangkan juga untuk menggunakan pupuk organik atau cair secara berkala.

8. Terlambat memasang penyangga

ilustrasi pohon tomat (pexels.com/itfeelslikefilm)

Ketika menanam tomat dalam kontainer, penting untuk memasang dukungan seperti tiang, teralis, atau kerangka dengan segera. Jika menunda atau terlambat dalam melakukannya, tanaman tomat bisa tumbuh terlalu besar dan menjadi sulit untuk dikendalikan.

Tanpa dukungan memadai, tanaman bisa roboh atau patah, terutama saat ada angin kencang dari badai. Ini bisa merusak tanaman dan mengurangi hasil panen. Jadi, pastikan untuk menyangga tanaman segera setelah menanamnya untuk memastikan tanaman tumbuh dengan kuat dan menghasilkan buah yang banyak.

Menanam tomat di kontainer memang menawarkan fleksibilitas dan kemudahan, tetapi kesalahan umum dapat menghambat hasil panen yang optimal. Mengetahui kesalahan-kesalahan umum seperti di atas dan berusaha mengindarinya, kamu dapat memberikan tomat perawatan yang baik di dalam kontainer, sehingga buah tomat tumbuh berkualitas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shasya Khairana
EditorShasya Khairana
Follow Us