Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tipe Pegawai Sepulang Kerja Saat Menunggu Hujan Reda

dailyhive.com
dailyhive.com

Musim hujan sudah tiba. Bagi orang-orang yang pandai bersyukur, hujan merupakan anugerah sekaligus berkah. Namun bagi segelintir orang yang ingkar dan kufur, hujan merupakan sebuah hal yang cukup mengesalkan. Ada hal-hal kecil yang sifatnya remeh-temeh yang rutin terjadi saat musim hujan tiba, seperti jalan raya yang becek, ibu-ibu yang mengeluh karena atap rumah yang bocor dan cucian yang tidak kering-kering selama berhari-hari, nyamuk yang bertambah banyak, atau pegawai yang kesal karena menunggu hujan reda setelah seharian berjibaku dengan tugas-tugas kantor.

Dilihat dari cara mereka bersikap ketika menunggu hujan reda selepas ngantor, di bawah ini merupakan tipe-tipe pegawai yang sering kamu temui ketika hujan deras mengguyur tak henti-henti. Disimak ya!

1. Tipe setia menunggu.

tinybuddha.com
tinybuddha.com

Ini adalah tipe pegawai yang tentu saja memiliki sifat penyabar. Tipe ini akan tetap menunggu di depan kantor sampai hujan benar-benar reda meski menghabiskan waktu selama berpuluh-puluh menit. Mereka tidak akan bergeming atau tergoda ketika teman-temannya sudah beranjak pulang ke rumahnya masing-masing.

2. Tipe gadget andalan.

techcrunch.com
techcrunch.com

Tipe ini akan memanfaatkan gadget yang mereka miliki ketika menunggu hujan reda. Entah mendengarkan musik, bermain game, ber-SMS ria dengan gebetan, atau malah iseng mengambil gambar atau video orang-orang di sekitarnya. Bagi tipe ini, gadget adalah barang wajib yang harus dibawa kapan dan di manapun karena tanpa gadget mereka akan kehilangan separuh kehidupannya.

3. Tipe perlindungan lengkap.

hennyfaridah.name
hennyfaridah.name

Tipe pegawai ini memang sudah mempersiapkan perlengkapan lengkap ketika menghadapi situasi saat hujan mengguyur deras. Lihat saja, di bagasi motornya sudah tersedia jas hujan tebal, sarung tangan, masker, kacamata, sarung tas, sandal, sepatu boot, bahkan persediaan celana dalam jika sewaktu-waktu air hujan menyiprati celana hingga menembus ke dalam.

4. Tipe obral-obrol.

talk.yoga
talk.yoga

Bagi pegawai yang memiliki hobi ngobrol, saat menunggu hujan deras reda adalah waktu paling tepat untuk menuntaskan hasrat. Daripada melamun tidak jelas, mereka lebih memilih berbincang dengan orang-orang di sekelilingnya meski tidak saling mengenal satu sama lain. Mereka akan mengobral obrolan dengan panjang lebar sampai hujan benar-benar reda dan berhenti.

5. Tipe renungan kreatif.

waterfordwhispersnews.com
waterfordwhispersnews.com

Tipe pegawai seperti ini biasanya dimiliki oleh seorang introvert. Meski terlihat lebih sering diam dan terkesan pasif, diam-diam fikiran mereka berkelana hingga menyentuh hal-hal yang sama sekali tidak difikirkan orang lain. Dari sebuah renungan mendalam ketika mengamati tetes air langit yang jatuh bertubi-tubi, biasanya mereka memiliki ide-ide kreatif dalam sebuah bidang yang nantinya bisa dijadikan bahan pembelajaran dalam kehidupan.

6. Tipe terjang badai.

lanesplitter.jalopnik.com
lanesplitter.jalopnik.com

Ini adalah tipe pegawai yang memiliki sedikit rasa sabar. Meski hujan tengah deras mengguyur bumi, meski suara petir menggelegar, meski angin berhembus kencang, mereka akan tetap menerobos barisan hujan tanpa peduli dengan keadaan sekitar. Meski hujan badai sekalipun, tipe pegawai seperti ini akan tetap menerjang karena biasanya tipe ini memang tidak terlalu suka dengan suasana yang monoton dan membosankan.

7. Tipe apa yang kamu pikirkan.

amazingfacts.org
amazingfacts.org

Apa yang difikirkan saat itu, maka itulah yang akan dituliskan. Bukan ditulis melalui buku diary atau papan tulis, melainkan menulis di status media sosial mereka dengan kata-kata yang sengaja dilebih-lebihkan. Apa yang mereka rasa, apa yang mereka lihat, apa yang mereka fikirkan, semua tertuang dalam timeline dari menit ke menit, dari hari ke hari, dari tahun ke tahun.

8. Tipe menyalahkan cuaca.

videezy.com
videezy.com

Nah, ini adalah tipe pegawai kebanyakan. Saat matahari bersinar mengeluarkan energi terbesarnya, mereka akan menyalahkan cuaca karena terlalu panas. Dan ketika hujan deras mengguyur tak henti-henti, mereka pun kembali menyalahkan cuaca karena merasa terlalu dingin. Bagi mereka, apa pun cuacanya, mereka akan tetap menyalahkan segala hal diluar dirinya sendiri. Padahal, yang salah bukan cuacanya, tapi fikiran dan anggapannya sendiri.

Daripada mengeluh karena hujan tak kunjung reda, lebih baik nikmati setiap detik, setiap tetes, setiap kedipan mata, gemericik hujan yang menderas, karena dari hal kecil itulah, kamu tahu betapa besarnya makna dari rasa syukur yang sesungguhnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us