Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Alasan Seseorang Lakoni Gap Year, Bukan karena Malas, lho!

ilustrasi profesi (unsplash.com/Patrick Tomasso)

Mengambil gap year (jeda tahun) antara waktu selesai sekolah ke awal universitas, atau selesai universitas menuju pekerjaan pertama bisa menjadi pengalaman menarik yang mengubah hidupmu. Ketika itu, kamu merasakan kehidupan yang bebas tanpa adanya batasan pekerjaan, studi, dan rumah.

Meski terbilang bebas tanpa tekanan, namun seseorang lakoni gap year bukan berarti malas atau membuang waktu, lho. Terdapat beberapa alasan yang menjadikan gap year adalah momen berharga dan berdampak nyata bagi masa depan. 

Gak percaya? Simak, yuk, alasan seseorang lakoni gap year, bisa jadi kamu yang selanjutnya, nih.

1. Tak jarang orang mengambil gap year untuk menikmati dan mempelajari budaya lain. Wah, pasti seru, ya!

ilustrasi menikmati festival holi (unsplash.com/Shubham)

2. Jadi sukarelawan di wilayah terpencil membuatmu harus mengambil gap year. Positive vibe banget, lho!

ilustrasi sukarelawan sosial (pexels.com/RODNAE Pro)

3. Jauh dari rumah dan belajar mandiri selama gap year bisa membuat kamu lebih mengenal diri sendiri

ilustrasi perempuan berkarier (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

4. Tidak menyerah, kamu mengambil gap year agar bisa fokus belajar demi jurusan di universitas impianmu

ilustrasi belajar dengan coach (unsplash.com/NeONBRAND)

5. Agar mudah berkomunikasi saat tinggal di luar negeri, kamu memilih gap year untuk belajar bahasa. Semangat!

ilustrasi kehidupan malam di Hongkong (unsplash.com/Nic Low)

6. Gap year jadi waktu yang tepat untuk mempelajari skill penting yang mungkin tidak kamu dapatkan di sekolah

ilustrasi desain pakaian (pexels.com/cottonbro)

7. Meningkatkan resume profesional sebelum bekerja juga jadi alasan gap year, lho

ilustrasi resume profesional (pexels.com/Lukas)

8. Beberapa orang melakukan gap year untuk menekuni hobi sepuasnya. Eits, siapa tahu dari hobi jadi cuan, kan?

ilustrasi fotografer (unsplash.com/Jakob Owens)

9. Bagi sebagian orang, gap year menjadi waktu untuk mengumpulkan uang atau mencari beasiswa. Semangat, ya!

ilustrasi belajar di universitas (unsplash.com/Javier T)

Memang, seseorang lakoni gap year pasti punya segudang alasan. Namun, jika kamu masih bimbang akan melakoninya atau tidak, maka pastikan bahwa keputusanmu tersebut bikin bahagia dan baik untuk masa depan. 

Keputusan untuk mengambil jeda 1 hingga 2 tahun dari belajar atau bekerja merupakan hal yang besar. Jadi, pikir baik-baik, ya. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us