9 Perilaku yang Bisa Membuat Orang Lain Respek kepadamu

Dilansir Life Hack, Royale Scuderi, seorang ahli strategi kreatif dan konsultan, menyatakan bahwa, seringkali orang meremehkan janji-janji kecil, meskipun sebenarnya itu penting. Tidak memenuhi janji kecil seperti tidak menghubungi kembali, tidak melunasi pinjaman, atau tidak menjaga rahasia dapat merusak kepercayaan dan reputasi.

Memenuhi janjji adalah salah satu tindakan yang paling penting dalam usaha mendapatkan respect dari orang lain. Jika sebelumnya sering tidak serius dalam menjalankan komitmen, jangan lakukan ini lagi. Selalu tepati komitmen dan janji. Hindari berjanji terus menerus apabila sulit untuk menepati. Memenuhi janji-janji yang telah diberikan menunjukkan bahwa kamu dapat dipercaya dan dihormati oleh orang lain.

Apabila kamu menunjukkan penghargaan terhadap waktu orang lain, mereka akan juga menghormati waktumu. Membuang waktu orang lain dapat mengakibatkan kehilangan kepercayaan. Orang mungkin menjadi frustrasi atau merasa bahwa Anda tidak menghargai waktu mereka, yang dapat merusak hubungan dan reputasi.

Hal ini mencakup berbagai aspek, seperti tidak terlambat dalam menjalani janji, menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat saat rapat, langsung menuju pokok pembicaraan, segera mengungkapkan permasalahan, berbicara secara singkat, dan tentu saja, membantu orang lain dalam mengambil keputusan dengan lebih mudah, terutama saat mereka memiliki jadwal yang lebih padat daripada kamu.

Dilansir Life Hack, Jesicka Labud, salah satu pendiri dan editor di Two Non-Techiesulailah, menyatakan bahwa, perhatikan orang lain disekitar, yaitu individu-individu dalam kehidupanmu, baik itu di tempat kerja, di rumah, atau di gereja dengan menunjukkan perhatian yang tulus kepada orang lain dan mengekspresikan kepedulian saat mereka perlu, ini menunjukkan empati yang menjadi sifat penting dalam kepemimpinan yang baik.

Dengan peduli terhadap orang lain juga menunjukkan bahwa kamu tidak hanya berfokus pada diri sendiri, dan kamu memiliki kemampuan emosional untuk memperhatikan dan memberikan bantuan saat dibutuhkan. Tidak semua orang dapat melakukannya, dan inilah mengapa perilaku ini perlu diterapkan.

Sangat penting untuk mengendalikan respons emosional terhadap situasi-situasi yang dapat memicu emosi, baik itu emosi positif atau negatif. Bereaksi impulsif, atau merespons tanpa pertimbangan yang baik, seringkali dapat menyebabkan kesalahan atau konsekuensi negatif yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara merespons dengan bijaksana dan bereaksi secara emosional yang tidak terkendali.

"Ketika kita mampu mengenali emosi tersebut, kita dapat memahami lebih baik apa yang sedang terjadi dalam diri kita dan mengambil langkah-langkah yang sesuai," kata Chelsea Viñas, seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, dilansir Psych Central.

Kemampuan untuk mengendalikan emosi, terutama dalam situasi yang menantang atau konflik, menunjukkan tingkat kesabaran yang tinggi. Orang yang sabar seringkali dihormati karena mereka tidak merespons impulsif atau emosional terhadap situasi yang sulit.

Ketika menyaksikan situasi ketidakadilan atau perlakuan yang tidak adil terhadap orang lain, jangan hanya mengabaikannya demi menghindari konfrontasi. Terkadang, ada saat-saat penting untuk berdiri dan membela mereka, terutama jika mereka tidak memiliki kemampuan untuk membela diri sendiri.

Tindakan membela orang lain yang rentan atau tidak berdaya adalah tindakan yang penting untuk memastikan keadilan dan hak asasi manusia. Meskipun tidak selalu mungkin menyenangkan semua orang, tidak perlu takut dengan konfrontasi selama mengambil pendekatan yang diplomatis dan terhormat dalam tindakanmu.

Sebagian orang mungkin merasa bahwa dengan menyebarkan gosip, akan mendapatkan kekuatan atau pengaruh dalam lingkungan, selain itu memiliki informasi ini memberi mereka keunggulan atau kendali atas orang lain. Setiap orang memiliki sisi baik dan buruk, dan penting untuk menghormati hak privasi dan martabat orang lain.

"Seseorang dengan karakter moral yang baik akan pergi langsung ke sumbernya. Mereka yang tidak melakukannya berperilaku dengan cara yang pengecut," jelas Ned Hallowell, psikiater anak/dewasa bersertifikat, dilansir Psychology Today. 

Hal ini mempertegas bahwa moral yang baik akan cenderung menghadapi masalah atau konflik secara langsung daripada berbicara di belakang punggung atau melakukan tindakan yang tidak jujur. Berbicara di belakang punggung orang atau menggosip bisa merusak reputasi dan membuatmu menjadi tidak relevan dalam pandangan orang lain. 

Orang yang open-minded cenderung lebih suka belajar dan tumbuh. Ketika orang melihatmu sebagai seseorang yang terus-menerus berusaha meningkatkan pemahaman dan pengetahuan, mereka cenderung menghargai komitmenmu untuk perkembangan pribadi dan profesional.

Orang yang open-minded juga cenderung lebih toleran terhadap perbedaan budaya, nilai, dan latar belakang. Ini menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, yang dapat menghasilkan rasa hormat dari orang-orang dengan latar belakang yang berbeda.

Konsistensi menciptakan kepastian dalam interaksi dengan seseorang. Orang lain tahu bagaimana individu tersebut akan merespons situasi tertentu, yang memudahkan perencanaan dan pengambilan keputusan.

Ketika kamu konsisten dalam kata-kata dan tindakan, orang lain cenderung memiliki rasa percaya dan mengandalkanmu. Mereka tahu apa yang diharapkan dari kamu dan yakin bahwa akan memenuhi komitmen. Hal ini menciptakan dasar yang kuat untuk mendapatkan respek.

Jangan merasa bersalah tentang mengatakan tidak sesekali. Jangan khawatir tentang peluang yang terlewatkan. Kamu tidak perlu menyetujui semua permintaan yang diajukan oleh seseorang kepadamu, terutama jika itu dari atasan atau klien.

Dilansir Psychology Today, Assael Romanelli, Ph.D., seorang pekerja sosial klinis dan terapis pasangan dan keluarga berlisensi, menyatakan bahwa, orang sebenarnya menghormati kita lebih banyak ketika kita berkomunikasi dengan penolakan yang positif, baik itu pasangan, rekan kerja, atau anak-anak kita.

Kadang-kadang, menolak dengan tegas akan mendapat lebih banyak respek daripada menyetujui untuk melakukan suatu hal. Dengan menolak, kamu menunjukkan dengan berani mengakui kamu menghargai waktu, dan tidak dapat meluangkan waktu untuk segala hal.

Dengan menghormati orang lain dan menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai yang kita pegang teguh, kita bisa menjadi teladan bagi orang lain dan menciptakan lingkungan yang penuh dengan penghargaan dan rasa hormat.