Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Perlu Jaga Jarak saat Emosi sama Si Keras Kepala

ilustrasi menghadapi orang keras kepala (pexels.com/Gustavo Fring)

Berhadapan dengan orang keras kepala harus hati-hati. Tidak boleh bersikap gegabah. Mereka punya karakter keras dan semaunya sendiri. Seringkali kamu jengkel saat menghadapi orang-orang tersebut.

Namun demikian, ada hal penting yang harus diketahui ketika kamu mulai dikuasai emosi. Jangan pernah melawan orang-orang keras kepala dengan cara tersebut. Kenapa? Berikut lima alasan kenapa kamu perlu jaga jarak sama si keras kepala saat lagi emosi. 

1. Emosi tidak akan menyelesaikan masalah

ilustrasi menghadapi orang keras kepala (pexels.com/Timur Weber)

Berhadapan dengan orang keras kepala memang menguras emosi. Apalagi dengan sikapnya yang ngeyel dan tidak mau menghargai orang lain. Tapi, alangkah baiknya kamu menahan diri agar tidak terpancing emosi.

Menggunakan emosi untuk menakhlukkan orang keras kepala tidak akan berarti apa-apa. Mereka yang memiliki karakter keras akan tetap pada pendiriannya. Emosi dan kemarahan tidak menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

2. Adanya emosi justru menambah perdebatan baru

ilustrasi menghadapi orang keras kepala (pexels.com/Alex Green)

Apa yang akan kamu lakukan ketika menghadapi seorang keras kepala? Seringkali terpikir untuk mendahulukan emosi. Semua kemarahan diluapkan agar mereka yang keras kepala sadar.

Tapi apakah itu sikap yang bijak? Adanya emosi justru menambah perdebatan baru. Mereka yang keras kepala selalu membantah pendapatmu. Bahkan dengan kemarahan  berkali-kali lipat dari yang kamu tunjukkan.

3. Suasana jadi tidak kondusif

ilustrasi menghadapi orang keras kepala (pexels.com/Liza Summer)

Menyesuaikan diri dengan orang keras kepala harus hati-hati. Jangan sampai kamu menuruti emosi dan kemarahan sesaat. Tentunya, ada alasan tersendiri mengapa kamu tidak boleh melakukan hal tersebut.

Salah satunya untuk ketenangan lingkungan sekitar. Akibat menanggapi orang-orang keras kepala dengan emosi, situasi bisa tidak kondusif. Bahkan keadaan semakin tegang dan banyak orang ikut campur memperkeruh permasalahan.

4. Menanggapi dengan emosi justru berakhir bermusuhan

ilustrasi menghadapi orang keras kepala (pexels.com/RODNAE Productions)

Pernahkah kamu berhadapan dengan orang keras kepala? Mereka selalu memaksakan kehendaknya. Entah salah atau benar, yang penting perintahnya dipatuhi tanpa seorang pun membantah.

Wajar jika kamu emosi menghadapi orang-orang tersebut. Namun, kamu harus segera mengontrol diri. Menanggapi orang keras kepala dengan emosi justru berakhir dengan bermusuhan. Bahkan, satu persoalan melebar ke mana-mana. 

5. Wibawamu jadi turun karena menuruti emosi

ilustrasi menghadapi orang keras kepala (pexels.com/Liza Summer)

Menghadapi orang keras kepala tentu menguras emosi. Kamu ingin menyadarkannya dengan kemarahan serupa. Tapi cara ini belum tentu berhasil. 

Mendahulukan emosi saat menanggapi orang-orang tersebut justru membangun citra diri negatif. Kamu dipandang kurang bijaksana dan tidak pandai menempatkan diri.

Menghadapi sosok keras kepala harus hati-hati. Terutama terkait emosi. Jangan sampai menanggapi kemarahan dengan kemarahan. Cara ini tidak akan menyelesaikan masalah, justru menambah rumit situasi yang ada.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us