Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kuat Keystone Habit Efektif Ubah Kebiasaan Buruk

ilustrasi jam (pexels.com/Acharaporn Kamornboonyarush)
ilustrasi jam (pexels.com/Acharaporn Kamornboonyarush)
Intinya sih...
  • Memicu efek domino yang positif
  • Membuat kamu fokus pada kebiasaan positif yang paling berdampak
  • Membuat kamu menyadari dan memahami kebiasaan buruk serta pemicunya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketika kamu sedang berproses mengubah kebiasaan buruk menjadi baik, pernah gak kamu merasa kamu melakukan perilaku-perilaku yang positif hanya karena konsisten mengerjakan satu kebiasaan baik? Kalau pernah, fenomena itu merupakan konsep dari keystone habit.

Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Charled Duhigg dalam bukunya yang berjudul The Power of Habit. Keystone habit merupakan sebuah kebiasaan yang otomatis dan berkesinambungan membuat kamu melakukan perilaku-perilaku positif lainnya. Jelasnya, kebiasaan tunggal yang kalau dibangun akan memicu serangkaian perubahan positif dalam hidup seseorang. Terus, bagaimana cara kerja keystone habit sehingga bisa mengubah kebiasaan buruk seseorang?

1. Memicu efek domino yang positif

ilustrasi orang berolahraga (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi orang berolahraga (pexels.com/Gustavo Fring)

Dilansir dari laman Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, menurut Jamil Azzani, seorang motivator, penulis, sekaligus pengusaha di Indonesia, mengatakan bahwa kebiasaan yang punya dampak signifikan dalam kehidupan seseorang akan memicu efek domino yang positif. Hal ini membuat orang itu lebih mudah dalam mencapai tujuan mereka.

Saat kamu berhasil membangun satu kebiasaan positif, secara otomatis itu akan menarik kebiasaan baik lainnya untuk terbentuk. Misalnya nih, kalau kamu terbiasa bangun pagi, kamu mungkin akan punya lebih banyak waktu untuk sarapan, berolahraga, dan melakukan aktivitas pagi lainnya. Hal ini kemudian berdampak pada produktivitas harianmu. Efek domino ini terjadi karena keystone habit gak hanya tentang disiplin diri, tetapi juga tentang bagaimana kebiasaan satu dapat berhubungan dengan kebiasaan lainnya.

2. Membuat kamu fokus pada kebiasaan positif yang paling berdampak

ilustrasi orang berolahraga (pexels.com/Kate Trifo)
ilustrasi orang berolahraga (pexels.com/Kate Trifo)

Kalau kamu ingin membangun kebiasaan baik, alih-alih mencoba banyak mengubah kebiasaan buruk sekaligus, kamu bisa menggunakan konsep keystone habit. Sebab, gak sedikit orang yang mengubah kebiasaan buruk sekaligus malah berakhir gagal karena sudah lelah dan malas duluan.

Keystone habit memungkinkan kamu fokus pada satu kebiasaan positif yang paling berdampak. Jadi, kamu bisa mengerahkan niat dan energimu untuk membangun kebiasaan itu. Hal ini tentunya bisa mengurangi rasa kewalahan dan malas. Kalau kebiasaan itu berhasil kamu bangun, yakin deh, perubahan positif lainnya akan mengikuti dengan sendirinya.

3. Membuat kamu menyadari dan memahami kebiasaan buruk serta pemicunya

ilustrasi orang merasa lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang merasa lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Membangun keystone habit membuat kamu sadar akan kebiasaan buruk dan pemicunya loh. Hal ini karena kamu merasakan efek domino. Dengan efek domino yang terjadi, kamu jadi mengetahui bagaimana sih kebiasaan burukmu bisa ada, kemudian apa pemicunya.

Misalnya nih, kamu mungkin terbiasa bangun siang, melakukan mindless scrolling secara terus-terusan, dan gak punya waktu untuk berolahraga karena terbiasa begadang. Namun, ketika kamu memutuskan untuk mengubah satu kebiasaan baru yaitu dari begadang menjadi tidur lebih awal, perilaku positif lain seperti bangun pagi, berolahraga di pagi hari, dan lainnya pun akan mengikuti. Dengan keystone habit, kamu bisa melihat bagaimana satu tindakan bisa memengaruhi tindakan lainnya.

4. Gak mudah tergoda

ilustrasi orang tersenyum (pexels.com/Umar ben)
ilustrasi orang tersenyum (pexels.com/Umar ben)

Keystone habit melatih kamu untuk gak tergoda melakukan kebiasaan buruk. Setiap kali kamu berhasil membangun satu kebiasaan baik yang menjadi fokus utama, otak kamu mulai terbiasa dengan kebiasaan baik itu. Dampaknya? Kamu akan menolak berperilaku yang mampu mendatangkan pengaruh negatif bagimu.

Misalnya nih, kamu gak tergoda begadang lagi karena kamu telah merasakan manfaat baiknya. Manfaat baik itu seperti jadi lebih mudah bangun pagi, berolahraga pagi, pikiran dan perasaanmu pun menjadi lebih segar di siang hari. Berbeda saat kamu terbiasa begadang, kamu mungkin sulit fokus dan berkonsentrasi serta lebih sering merasa stres atau mood swing.

5. Mengembangkan kontrol diri dan disiplin diri

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Fox)
ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Fox)

Keystone habit efektif loh dalam meningkatkan disiplin diri. Karena disiplin diri inilah, kamu jadi mampu mengubah kebiasaan burukmu. Saat kamu memulai untuk melakukan keystone habit yakni berfokus pada membangun kebiasaan baik yang paling berdampak, kamu dituntut untuk punya kedisiplinan yang tinggi.

Kedisiplinan ini ada bersamaan dengan kontrol diri. Keterampilan disiplin dan kontrol diri yang kamu miliki membuat kamu lebih mudah menghadapi tantangan dalam membentuk kebiasaan baru. Keystone habit memang se-powerful itu.

Jadi, alih-alih mengubah semua kebiasaan buruk yang kamu punya, kamu bisa berfokus pada satu kebiasaan buruk saja yang berpengaruh pada kebiasaan lainnya. Yap, menggunakan keystone habit! Apakah kamu tertarik untuk melakukannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Shio Ini Tidak Mau Ambil Pusing sama Sindiran Orang, Cuek Banget!

08 Sep 2025, 03:03 WIBLife