Masih ragu memperjuangkan kebahagiaan sendiri karena takut dicap egois? Wah, keliru banget yang menilaimu begitu. Egois itu bila kamu tega berbahagia di atas penderitaan orang lain.
Sejauh kamu hanya menempuh cara-cara yang gak merugikan orang lain untuk berbahagia, itu sama sekali bukan sikap egois. Kebahagiaanmu memang sangat penting, kok. Berikut lima alasan untukmu selalu menjaganya.
Ternyata, untuk bisa bahagia itu gak butuh banyak syarat, lho. Asal masih ada orang yang kamu sayangi dan menyayangimu, gak ada lagi alasan untukmu gak bahagia, entah itu pasangan, keluarga, teman, atau siapa pun.
Makin banyak yang kamu sayangi dan menyayangimu, makin kuat juga alasan untukmu layak berbahagia. Meski begitu, segelintir orang saja juga sudah cukup untukmu gak perlu merasa sangat menderita di dunia ini.
Kamu bisa saja mendapatkan ide dari kesedihan atau kemarahan yang sedang dirasakan. Namun, untuk bisa mengeksekusinya dengan baik menjadi sebuah karya, kamu butuh energi positif.
Sebab, kemarahan dan kesedihan akan membuatmu mudah merasa lelah dan bosan. Itu akan menghambatmu untuk berkarya secara konsisten. Energi positiflah yang mutlak kamu butuhkan.
Kalau mendung di wajahmu saja bisa menular pada orang di sekitarmu, tentu kebahagiaanmu juga. Secara psikis, orang akan terpengaruh oleh sikapmu yang ramah dan wajahmu yang berseri-seri.
Sekalipun kamu tidak mengatakan apa yang membuatmu bahagia, semua orang bisa melihat kebahagiaan itu dari sorot matamu. Bahkan, cukup dengan memandangmu, orang yang sedang sedih pun bisa merasa lebih baik.
Kunci kebahagiaan memang selalu ada di tangan masing-masing. Kehadiran orang lain jelas bisa memengaruhi tingkat kebahagiaanmu. Namun, penentunya tetap dirimu sendiri.
Sekeras apa pun usaha orang lain untuk membahagiakanmu, kamu gak akan bisa dibahagiakan bila kamu sendiri menikmati peranmu sebagai orang yang menyedihkan. Bebaskan dirimu dari belenggu kesedihan!
Mau bagaimana lagi? Kalau dipikir-pikir, hidup siapa, sih, yang gak ada batas-batasnya? Bahkan, seorang sultan sekalipun pasti memiliki keterbatasan dalam hidupnya.
Oleh karena itu, gak usah mengharapkan hidupmu terbebas dari segala bentuk keterbatasan agar kamu bisa bahagia. Berbahagialah seperti apa pun kondisi hidupmu saat ini.
Apa-apa yang sudah ada perlu kamu syukuri. Sementara, yang belum ada, kamu bisa usahakan semampunya. Sesimpel itu saja dalam menjalani hidup.
Bagaimana? Masih enggankah kamu untuk menjaga kebahagiaan sendiri? Sekali lagi, menjaga kebahagiaan diri tidaklah egois. Ini bahkan bukti kalau kamu sudah bisa menyayangi diri sendiri. Lakukan, ya!