Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Anger Management ala Rasulullah, Kelola Emosimu

ilustrasi orang marah (pexels.com/Craig Adderley)

Pada dasarnya setiap manusia dikarunai oleh Allah SWT. sebuah anugerah dalam bentuk perasaan. Termasuk halnya perasaan marah, jengkel, kecewa, yang pasti pernah dialami oleh semua orang. 

Apakah ada seseorang yang tidak pernah marah selama hidupnya? Jawabannya adalah tidak ada. Jangan biarkan amarah menguasai diri kita, apalagi sampai mengakibatkan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Maka dari itu, cobalah 5 tips anger management ala Rasulullah berikut ini.

1. Ingatlah pesan Rasulullah, jangan marah

ilustrasi kepalan tangan menahan emosi (pexels.com/pixabay)

Marah adalah perasaan wajar yang dirasakan oleh setiap manusia. Tidak terkecuali Nabi Muhammad SAW. pun tentunya bisa marah. Sebagaimana perkataan beliau dalam hadis Riwayat Bukhari yang artinya:

 "Aku ini hanya manusia biasa, aku bisa senang sebagaimana manusia senang dan aku bisa marah sebagaimana manusia marah."  (H.R. Bukhari) 

Hal ini menunjukkan bahwa manusia paling agung sekalipun, yakni Rasulullah SAW. saja bisa marah. Apalagi kita manusia biasa yang mudah sekali dikendalikan oleh hawa nafsu. Memiliki rasa marah memang kodratnya manusia. Meskipun demikian, tentunya kita tetap harus berusaha untuk bisa mengendalikannya.

Dari Abu Hurairah RA. bahwa ada seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, berilah aku nasehat." Beliau bersabda: "Jangan marah." Lalu orang itu mengulangi beberapa kali, dan beliau bersabda: "Jangan marah." (H.R. Bukhari)

Pesan yang ingin disampaikan dalam hadis tersebut yakni sebisa mungkin hindari perkara yang akan menyebabkan kita marah atau hal-hal yang dapat mengarah kepadanya. Berhati-hatilah dalam bertindak dan berucap. Jangan biarkan diri sendiri menyulut api emosi yang ada di dalam hati. 

2. Memohon perlindungan kepada Allah SWT

ilustrasi orang yang sedang berdoa (pexels.com/Thirdman)

Ketika kita terlanjur marah, segeralah memohon perlindungan kepada Allah SWT. dengan cara:

  • Mengucapkan bacaan Isti'adzah (mohon perlindungan), yaitu dengan mengucapkan: A'udzubillahi minasy syaithaanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk);
  • Membaca surat al-Ikhlas dan dua surat yang dinamakan mu'awwidzataani, yaitu surat Al-Falaq dan surat An-Naas;
  • Membaca Ayat Kursi, yaitu Q.S al-Baqarah [2]: 255.

3. Berdiam diri, menahan emosi

orang yang sedang marah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Saat perasaan marah sedang tersulut, usahakan untuk berdiam diri. Menahan mulut untuk tidak berkata apa pun dan menahan tubuh untuk tidak melakukan apa pun.

Diam merupakan solusi yang tepat bagi orang yang sedang marah. Orang yang dikuasai amarah biasanya mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak baik. Bahkan, lebih parah bisa menyakiti perasaan orang yang mendengarnya. Tentunya hal ini dapat mengakibatkan perselisihan dan timbulnya kebencian. 

Dan juga, berusahalah untuk menahan tubuh kita agar tidak melakukan sesuatu. Amarah yang tidak terkontrol juga bisa membuat seseorang menjadi berperilaku kasar dan bertindak impulsif, yang akhirnya akan merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.

4. Mengubah posisi

ilustrasi orang yang sedang duduk (pexels.com/Nathan Cowley)

Tips mengendalikan amarah ala Rasulullah SAW. selanjutnya adalah mengubah posisi. Maksudnya yaitu, apabila seseorang marah dalam keadaan berdiri, maka hendaklah ia duduk. Kalau masih tidak reda juga, maka hendaklah ia berbaring.  

Selain mengubah posisi tubuh ketika berdiri menjadi duduk atau bahkan berbaring, seseorang yang sedang marah juga dianjurkan untuk pergi ke tempat lain. Maksudnya, hendaklah ia pergi menghindari kemarahan dengan meninggalkan tempat terjadinya pertengkaran sehingga ia bisa kembali tenang.

5. Berwudu dan segera laksanakan salat

ilustrasi orang yang sedang salat (pexels.com/Alena Darmel)

Mengapa berwudu? Karena amarah diibaratkan sebagai gejolak api yang membara, dan api tersebut dapat dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, berwudu dapat meredakan gejolak amarah di dalam diri. Adapun salat dilakukan sebagai bentuk munajat kepada Allah SWT. sambil menenangkan diri dan memohon perlindungan dari godaan setan yang sempat menguasai hawa nafsu kita.

Jadi, sekarang sudah tahu kan anger management ala Rasulullah? Memang diperlukan proses sampai akhirnya kita terbiasa untuk mengendalikan amarah. Namun,  hasil yang besar diawali dengan langkah yang kecil bukan? Yuk, kita amalkan sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us