Apakah Kamu Perlu Menegur Orang yang Bau Ketek? Gak Boleh Asal Bicara

- Bau ketiak dapat mengganggu orang di sekitarmu, bahkan dari jarak jauh
- Teguran tergantung pada kedekatan hubungan, situasi, dan potensi untung-rugi
- Ada cara lain untuk mengatasi gangguan bau ketiak tanpa perlu menegur secara langsung
Bau ketiak yang menyengat bukan lagi persoalan pribadi. Sebab bau tidak sedap ini otomatis tercium oleh orang-orang di sekelilingnya, termasuk kamu. Bahkan bau ketek yang parah dapat terendus dari jarak yang cukup jauh. Bisa juga baunya yang kuat tetap tercium meski dirimu sudah pakai masker.
Dirimu mungkin tidak sekadar mencium baunya, melainkan juga bisa sampai mual atau pusing. Kalau ada teman yang ketiaknya berbau parah, apa yang akan dilakukan olehmu? Apakah sopan bila dirimu menegurnya? Ataukah sebaiknya kamu tahan napas terus dan gak bilang apa-apa?
Ada dua pilihan untukmu, yaitu langsung menegurnya atau tidak perlu sama sekali. Lihat-lihat dulu situasinya karena bagaimanapun juga orang yang ditegur lantaran bau gak sedap dari tubuhnya dapat merasa malu. Kamu bisa mengambil tindakan berdasarkan enam pertimbangan ini.
1. Perlu jika hubungan kalian sangat dekat atau kamu atasannya

Umumnya orang akan merasa malu jika ditegur gara-gara bau ketiak. Maka kamu harus memastikan hubungan kalian sangat dekat buat mengurangi rasa malu ini. Jika kalian cuma teman biasa yang tidak akrab, teguranmu bakal diartikan sebagai bau keteknya luar biasa.
Sampai-sampai kawan yang gak terlalu dekat sepertimu pun kudu menegurnya. Perasaannya akan menjadi sangat tidak nyaman. Ada rasa malu dalam diri sekaligus pemikiran betapa tak sopannya kamu. Lain dengan apabila kalian bersahabat. Obrolan seputar bau ketiak gak membuatnya terlampau baper.
Dia juga percaya kamu tak melebih-lebihkan penilaian atas bau ketiaknya. Selain kedekatan hubungan, relasi atasan dengan bawahan pun memungkinkan buatmu menegurnya. Dirimu yang di posisi atasannya punya kewenangan untuk mengatur segala hal yang bakal memengaruhi pekerjaan. Apabila bawahanmu bau ketiak tentu bikin klien malas bertemu. Kamu bisa memintanya lebih menjaga kebersihan diri.
2. Tidak perlu bila pertemuan kalian acak dan cuma sebentar

Kamu mungkin pernah bertemu orang yang bau ketek di minimarket, tempat latihan kebugaran, dan sebagainya. Pertemuanmu dengannya sifatnya cuma kebetulan dan tidak terjadi setiap hari. Bahkan barangkali cuma beberapa menit sampai 1 atau 2 jam.
Untuk situasi begini lebih baik kamu tidak menegurnya. Dirimu juga tak usah menutup hidung atau kipas-kipas pakai telapak tangan seperti buat mengusir bau tak sedap. Bersikaplah biasa-biasa saja. Kuatkan dirimu dengan mengingat ini cuma sebentar. Nanti juga salah satu dari kalian duluan pergi.
Apabila kamu nekat menegurnya malah bisa menjadi masalah. Faktor tidak kenal bikin orang lebih gampang tersinggung. Meski isi teguranmu benar, dia merasa sedang diejek. Seakan-akan tempat tersebut milikmu sehingga dirimu bebas menegur siapa pun yang dinilai mengganggu.
3. Perlu kalau dia sendiri sudah menanyakannya

Orang yang sampai bertanya padamu soal bau keringatnya berarti sangat memercayaimu. Kamu pasti heran kenapa begitu saja sampai ditanyakan pada orang lain. Pikirmu, dia seharusnya dapat mencium bau ketiaknya dan mengambil kesimpulan sendiri. Pertanyaannya malah membuatmu bingung mesti bilang apa.
Akan tetapi, tidak semua orang dengan masalah bau ketiak benar-benar menyadarinya. Bisa juga baginya baunya gak sekuat yang dicium orang lain di sekitarnya. Itu yang membuatnya selama ini santai saja. Ia merasa harus memastikannya dengan bertanya ke kamu.
Terutama selepas orang lain menegurnya. Karena dia telah menanyakannya, kamu gak perlu ragu lagi untuk menjawab jujur. Jawabanmu tak usah berkepanjangan. Cukup katakan benar bau atau tidak. Kalau ia kembali bertanya tentang seberapa parah bau ketiaknya, dirimu dapat menjawab tercium dari jarak sekian di dalam ruangan ber-AC atau non-AC.
4. Gak usah jika kamu khawatir dia tersinggung dan merugikanmu

Bagaimanapun juga kamu perlu berpikir tentang potensi untung rugi dari suatu tindakan. Kalau dirimu menegur seseorang yang bau ketek, apakah dia pasti langsung pergi menjauh? Bisa juga besok-besok ia lantas berbau lebih wangi? Belum tentu itu terjadi.
Tapi pikirkan risiko yang harus ditanggung olehmu ketika seseorang tidak berkenan dengan teguranmu. Dia mungkin marah-marah dan mengatai kamu juga bau cuma gak sadar saja. Malah kamu sendiri yang malu, kan? Hubungan kalian bisa menjadi kurang baik buat selamanya.
Begitu juga jika kamu menjadi driver taksi online, misalnya. Seandainya dirimu menegur penumpang yang bau ketiak, bisa-bisa ia memberimu bintang satu dalam penilaian. Kamu dianggap tidak sopan. Bau ketiaknya memang seperti tertinggal di mobilmu dan dirimu mesti membersihkannya. Namun, itu sudah risikomu yang memakai kendaraan tidak hanya buat keperluan pribadi.
5. Juga tak mendesak apabila dirimu masih dapat menghindarinya

Cegah kamu seperti gak bisa melihat cara yang lebih mudah buat mengatasi masalah. Tidak semua persoalan perlu disikapi dengan dirimu berbicara. Sering kali kamu malah cuma perlu pindah tempat buat menghentikan gangguan bau ketiak dari orang lain. Ya, sesimpel itu daripada dirimu repot-repot menegurnya.
Lakukan perpindahan ini secara halus. Jangan kamu seolah-olah ingin memberi tahu orang itu betapa bau ketiaknya telah mengganggumu. Berdiri serta berjalanlah menjauh dengan biasa-biasa saja. Dirimu tidak perlu berjalan dengan langkah mengentak dan wajah bersungut-sungut seperti menahan kesal.
Contohnya, di dalam kendaraan umum kamu bisa pindah ke kursi lain yang kosong. Bila semua kursi penuh, berikan saja kursimu buat orang lain yang berdiri. Dirimu gantian berdiri serta katakan bahwa kamu sudah capek duduk. Jika kamu serta orang yang bau ketek sama-sama berdiri, bergeserlah menjauh sampai penciumanmu aman.
Bau ketiak memang mengganggu sekali. Terutama untukmu yang memiliki penciuman tajam dan menyukai wewangian. Hanya saja dirimu juga mesti mengerti bahwa seseorang boleh jadi sudah berusaha melakukan berbagai cara buat menghilangkan bau ketek, tapi belum berhasil. Kalau kamu harus menegurnya, lakukan dengan hati-hati ya.