Bangun Tidur Langsung Scrolling Medsos? Ini 5 Dampak Negatifnya!

Scrolling media sosial setelah bangun tidur mungkin sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Meski terlihat sepele, kebiasaan ini ternyata dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental. Bangun tidur adalah momen penting bagi tubuh dan otak untuk bertransisi dari keadaan istirahat ke aktivitas harian.
Pada saat ini, otak berada dalam kondisi paling segar dan siap menerima stimulasi yang positif. Namun, kebiasaan langsung scrolling media sosial justru dapat mengganggu proses ini. Alih-alih memulai hari dengan pikiran yang tenang dan terfokus, kebiasaan scrolling dapat membawa dampak negatif saat hendak menjalani hari.
Berikut adalah lima dampak negatif jika kamu langsung scrolling media sosial setelah bangun tidur. Yuk, disimak!
1. Mengganggu mood

Ketika bangun tidur, otak sedang berada dalam fase transisi dari kondisi istirahat (fase gelombang otak lambat) ke kondisi siap beraktivitas. Fase ini dikenal sebagai hipnopompik state, yaitu keadaan di mana pikiran masih setengah sadar, tetapi sangat rentan terhadap informasi yang diterima. Dalam kondisi ini, apa pun yang dilihat atau didengar bisa memberikan pengaruh besar terhadap suasana hati (mood) sepanjang hari.
Langsung scrolling media setelah bangun tidur sering kali memperlihatkan berbagai macam konten, mulai dari berita negatif, unggahan orang lain yang memicu rasa iri atau kompetisi, hingga informasi yang membebani pikiran. Sebagai contoh, membaca berita buruk tentang bencana, konflik, atau masalah global di pagi hari dapat memicu stres sejak awal. Stres ini, meski mungkin tanpa disadari, dapat merusak mood dan akan memengaruhi cara seseorang merespons tantangan di sepanjang harinya.
2. Mengganggu produktivitas

Bangun tidur langsung scrolling media sosial dapat menurunkan produktivitas karena waktu yang seharusnya dimanfaatkan untuk aktivitas pagi yang bermanfaat, seperti olahraga, sarapan, menyelesaikan tugas penting atau merencanakan hari, justru terbuang untuk melihat konten yang sering kali tidak relevan. Selain itu, paparan informasi yang tidak terstruktur, seperti notifikasi atau berita viral, dapat memecah fokus dan mengganggu kemampuan konsentrasi
Dampaknya, mood yang buruk di pagi hari cenderung menurunkan produktivitas. Dalam psikologi, ini dikenal sebagai spillover effect, di mana emosi negatif dari satu aktivitas (scrolling) dapat memengaruhi aktivitas lain, seperti pekerjaan, belajar, atau bahkan interaksi sosial. Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, produktivitas bisa menurun karena sulit memulai hari dengan fokus dan energi yang positif.
3. Meningkatkan risiko kelelahan digital

Kelelahan digital atau digital fatigue, yaitu kondisi kelelahan fisik dan mental akibat paparan berlebihan terhadap perangkat digital. Setelah bangun, mata dan otak masih dalam kondisi rileks dan belum siap menerima rangsangan kuat seperti cahaya terang dari layar HP.
Ketika langsung terpapar sinar biru dari layar HP, mata harus bekerja keras untuk menyesuaikan fokus, sehingga cepat lelah. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti mata kering, pandangan kabur, dan rasa tidak nyaman di sekitar mata.
4. Menghambat kreativitas dan inspirasi

Langsung scrolling media sosial setelah bangun tidur dapat menghambat kreativitas dan kemampuan untuk mendapatkan inspirasi. Pagi hari adalah waktu di mana otak berada dalam kondisi yang sangat efektif untuk menciptakan ide karena transisi dari tidur ke bangun memunculkan gelombang otak alfa yang mendukung pemikiran reflektif dan imajinatif.
Namun, jika waktu ini digunakan untuk mengonsumsi konten dari media sosial, otak dipenuhi dengan informasi eksternal yang tidak terstruktur, sehingga ruang untuk ide-ide baru menjadi terbatas.
5. Membentuk kebiasaan buruk jangka panjang

Ketika memulai hari dengan kebiasaan scrolling media sosial, otak akan terbiasa mengasosiasikan momen bangun tidur dengan kebutuhan untuk memegang HP. Kebiasaan ini menciptakan pola perilaku yang berulang, di mana tubuh merasa wajib memeriksa notifikasi, media sosial, atau berita terbaru setelah membuka mata.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat memengaruhi pola hidup menjadi lebih bergantung pada HP, sehingga sulit untuk melepaskan diri bahkan saat sedang bekerja, belajar, atau bersosialisasi.
Untuk itu, cobalah mulai hari dengan rutinitas yang lebih sehat, seperti olahraga ringan atau membaca buku sebelum memeriksa HP. Dengan begitu, kita bisa menjalani hari dengan lebih fokus, produktif, dan positif.