Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Belanja Sayur dan Buah Jelang Lebaran, Pastikan Stok Cukup

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Los Muertos Crew)
Intinya sih...
  • Konsumsi sayur dan buah meningkat jelang Lebaran untuk menyeimbangi makanan berbahan daging. 
  • Perhatikan jadwal libur pedagang untuk belanja sebelum Lebaran.
  • Pilih sayuran awet dan beli buah utuh untuk stok lebih lama.

Mendekati hari raya Idul Fitri, konsumsi masyarakat cenderung meningkat. Produk yang banyak diburu umumnya daging untuk bahan masakan khas Lebaran seperti rendang dan opor. Namun, jangan melupakan kebutuhanmu akan serat dari sayur dan buah. 

Meski aneka olahan daging lezat, kurangnya sayur serta buah bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Gangguan pencernaan yang paling sering dirasakan yaitu sembelit. Kondisi kesehatanmu yang sudah memiliki sejumlah penyakit seperti darah tinggi serta kolesterol juga bisa memburuk.

Masalahnya, membeli sayur dan buah mendekati hingga setelah Lebaran juga tidak mudah. Banyak pedagang di pasar gak berjualan. Pasokan sayur dan buah segar pun terhambat sejak musim mudik dimulai. Bagaimana cara biar kamu tak hanya menyantap menu berbahan daging selama berhari-hari? Ini enam tips belanja sayur dan buah jelang Lebaran. Perhatikan agar stokmu cukup!

1. Tanyakan kapan pedagang pasar libur dan buka kembali

ilustrasi pedagang pasar (pexels.com/Doğan Alpaslan Demir)

Jelang berakhirnya Ramadan jangan malas memasak, ya. Penting untukmu tetap ke pasar atau belanja di tukang sayur keliling. Selain buat beli sayuran dan buah buat berbuka, juga untuk mencari tahu kapan mereka libur serta berjualan kembali. Sebab jadwalnya pasti berbeda-beda antarpedagang.

Ada penjual sayur dan buah yang sudah libur sejak H-2 atau H-3 Lebaran. Ada pula penjual yang masih buka sampai H-1, tetapi nanti baru berjualan lagi beberapa hari setelah Idul Fitri. Biar kebutuhan dapur tidak terbengkalai, pastikan hari libur pedagang langgananmu.

Persis hari terakhir mereka berjualan, dirimu dapat berbelanja lebih banyak buat kebutuhan beberapa hari ke depan. Bila menjelang Idul Fitri kamu memuaskan diri dengan berbuka di luar rumah lalu membeli makanan untuk sahur, nanti kaget saat ke pasar. Ternyata para pedagang telah libur. Dirimu pindah ke supermarket pun, stok sayur dan buah sudah hampir habis.

2. Wajib membeli sayuran yang lebih awet buat stok Lebaran

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Seawet-awetnya sayuran memang masa simpannya tetap terbatas. Bahkan sekalipun sayuran dimasukkan ke kulkas. Namun, ada beberapa macam sayuran yang lebih mudah layu dan busuk. Sebaliknya, ada juga sayuran yang lebih awet meski gak masuk kulkas.

Untuk keperluan stok sumber serat di rumah, di hari terakhir beroperasinya pasar sebelum pedagang libur belilah kedua jenis sayuran ini. Sayuran yang mesti dimasak segera bercirikan daun tipis seperti kangkung. Dirimu dapat membelinya buat dimasak menjelang berbuka serta sahur hari terakhir puasa.

Sementara itu, sayuran yang lebih awet seperti brokoli, kubis, labu siam, wortel, dan sebagainya disimpan untuk masakan hari-hari berikutnya. Dengan begitu, kamu dan keluarga masih bisa menyantap sayuran setiap hari. Kamu juga dapat menyimpan daun pepaya yang sudah direbus dan siap dimasak dalam lemari es.

3. Pilih buah utuh daripada buah yang sudah dipotong

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Mike Jones)

Biasanya, kamu mungkin hanya membeli setengah melon atau semangka agar tak terlalu besar. Akan tetapi, buat cadangan sumber serat selama pedagang sayur dan buah libur belilah satu buah utuh. Buah yang sudah dipotong meski ditutup plastik dan dimasukkan ke kulkas tetap tak seawet buah utuh.

Daging buah yang kadung terbuka akan cepat lembek dan asam. Sama seperti sayur, ada buah yang perlu dikonsumsi lebih cepat karena mudah busuk atau berkurang kesegarannya. Contohnya, pisang dan pepaya. Sementara itu, buah yang lebih awet punya kulit yang lebih tebal atau kandungan airnya tidak terlalu banyak.

Misalnya manggis, jeruk berkulit tebal, semangka dan melon utuh, apel, pir, serta buah naga. Juga nanas dan alpukat dengan catatan kamu tidak membeli buah yang sudah matang sekali. Pilih beberapa jenis buah yang akan matang sempurna dalam beberapa hari cukup hanya dengan ditaruh di suhu ruang.

4. Labu kuning, jamur kering, kacang merah buat cadangan berikutnya

ilustrasi pasar (pexels.com/Denniz Futalan)

Kebiasaan di setiap daerah berbeda-beda. Ada daerah yang di hari Lebaran para pedagang libur cukup lama. Suasana pasar dan kota menjadi seperti mati. Namun, ada juga daerah yang roda perekonomiannya cepat berjalan kembali segera setelah Idul Fitri.

Kalau kamu tinggal di daerah yang pasar tradisionalnya libur cukup lama, persediaan bahan makanan segar perlu ditambah. Labu kuning punya kulit yang sangat keras dan dapat lebih lama melindungi isinya dari pembusukan. Maka cocok sekali labu kuning dibeli buat stok selama libur Lebaran.

Dirimu bisa mengolahnya dengan direbus, dikukus, atau menjadi sup. Begitu pula jamur kering yang jauh lebih tahan lama daripada jamur basah serta kacang merah. Meski kamu lebih suka buah dan sayuran lain, masih ada sumber serat lebih baik daripada kehabisan sama sekali.

5. Buah kaleng dan nata de coco sebagai pilihan terakhir

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Helena Lopes)

Segala bahan makanan yang dikalengkan tentu lebih tahan lama baik ditaruh di kulkas maupun suhu ruang. Maka buah kaleng serta nata de coco bisa menjadi pilihan terakhir kalau stok sayur dan buah segarmu sudah habis. Buah kaleng dan nata de coco mudah didapatkan di minimarket sekalipun.

Kamu tidak perlu membelinya terlalu cepat. Takutnya nanti dirimu atau anak-anak tergoda menyantapnya duluan dan mengurangi cadangan sumber serat. Lagi pula, buah kaleng dan nata de coco kerap kali direndam dalam larutan gula yang sangat manis. Tingginya kadar gula tentu kurang baik dibandingkan dengan buah segar.

Pilih produk buah kaleng dan nata de coco dengan kadar gula terendah. Kamu juga bisa hanya mengonsumsi sebagian kecil dari larutan gulanya atau bahkan tidak sama sekali. Terpenting buah serta nata de coco yang disantap. Keduanya dapat dipadukan dengan agar-agar supaya kandungan seratnya lebih tinggi.

6. Coba ke pasar besar dan supermarket setelah Idul Fitri

ilustrasi pedagang pasar (pexels.com/Cüneyt Sarıoğlu)

Jika kamu menunggu pedagang sayur keliling atau warung sayur mentah dekat rumah buka mungkin cukup lama. Penyebabnya, mereka mengambil dagangan dari pasar besar. Hanya saja pengiriman sayur dan buah belum lancar. Stok di pasar besar terbatas.

Harganya pun menjadi lebih mahal daripada di hari-hari biasa. Pedagang sayur keliling atau pemilik warung kecil-kecilan sulit untuk membeli dan menjualnya kembali. Alternatifnya adalah dirimu belanja langsung ke pasar besar sekitar H+2 atau H+3 Lebaran. Boleh jadi sudah ada lapak sayur dan buah yang buka.

Sekalipun dagangannya gak banyak, beli seadanya saja dulu jika stok sayur dan buah di rumah telah habis. Datanglah lebih pagi biar tak didahului oleh para pembeli lainnya. Terutama untukmu yang memiliki masalah kesehatan dan tidak bisa sering-sering makan daging, jangan ragu buat berkeliling sejumlah pasar selepas Idul Fitri. Cek juga di supermarket telah ada sayur dan buah atau belum.

Usai kamu berpuasa sebulan penuh, pencernaan kembali perlu beradaptasi dengan pola makan lama. Jika dirimu kurang serat, nanti sulit untuk buang air besar atau perut terasa begah. Apalagi kalau kamu memang harus mengontrol dengan ketat konsumsi daging. Misalnya, dirimu penderita asam urat atau hipertensi. Stok belanja sayur dan buah jelang Lebaran harus diperhatikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us