Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bolehkah Berpuasa di Hari Kedua Bulan Rajab? Simak Penjelasannya!

ilustrasi bulan ramadan (pexels.com/Thirdman)
Intinya sih...
  • Bulan Rajab adalah bulan mulia dan haram, mempunyai kedudukan yang tinggi dalam Islam.
  • Puasa Rajab adalah puasa sunah tanpa ketentuan waktu dan jumlah hari yang pasti.
  • Melaksanakan puasa Rajab selama sebulan penuh tidak dianjurkan karena dapat menyerupai Bulan Ramadhan.

Salah satu amalan sunah yang banyak dilakukan ketika memasuki bulan Rajab adalah berpuasa. Sayangnya, banyak orang yang terlewat melakukannya lantaran lupa atau tidak mengetahui anjurannya.

Kalau kamu terlanjur belum puasa di bulan Rajab ini, kamu masih memiliki kesempatan untuk berpuasa di bulan ini, lho! Yuk, simak niatnya dan juga keutamaan bulan Rajab di bawah ini!

1. Keutamaan bulan Rajab

ilustrasi berdoa (pexels.com/RDNE Stock Project)

Melansir laman Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), keutamaan Bulan Rajab dalam Islam mempunyai kedudukan yang tinggi karena Rajab termasuk bulan asyhur al-hurum atau bulan mulia selain Dzulhijjah, Dzulqadah, dan Muharram. Keutamaan Bulan Rajab juga dikarenakan terletak di antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan Syaban.

Bulan Rajab juga termasuk bulan haram yang mempunyai makna ada larangan untuk melakukan perbuatan haram yang lebih lebih ditekankan daripada bulan lainnya. Maka dari itu, karena mulianya bulan tersebut, sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan dan perbuataan kebaikan.

2. Bolehkah puasa Rajab di hari kedua?

Ilustrasi berdoa (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Puasa Rajab adalah puasa sunah. Artinya, kamu boleh tidak mengerjakannya. Namun, jika dikerjakan, kamu akan mendapatkan pahala. Adapun mengenai ketentuan waktu dan jumlah hari melaksanakannya, tidak ada keterangan secara rinci, baik dalam Al-Qur'an maupun hadits.

Dengan demikian, puasa Rajab dapat dilakukan mulai dari hari apa saja, seperti hari kedua, ketiga, ataupun seterusnya. Yang terpenting, dilakukan masih dalam waktu bulan Rajab.

Demikian pula dengan jumlah hari melaksanakan puasa Rajab, tidak ada batasannya. Seseorang dapat melaksanakan puasa Rajab sesuai batas kemampuannya dan tidak memaksakan diri.

3. Sebaiknya tidak puasa sebulan penuh

unsplash.com/imadalassiry

Selain itu, seorang muslim juga tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa Rajab selama sebulan penuh. Para sahabat pun memakruhkan hal tersebut.

Hal ini disebutkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumiddin berikut ini:

Artinya: Sejumlah sahabat Rasulullah SAW menyatakan makruh puasa Rajab sebulan penuh agar tidak menyerupai Bulan Ramadhan. Bulan-bulan utama itu Dzulhijjah, Muharram, Rajab, dan Sya'ban. (Abu Hamid al-Ghazali, Ihya' Ulumiddin, [Kairo: Darus Syi'ib, tanpa catatan tahun], juz III, halaman: 431).

4. Niat puasa Rajab

ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)

Jika seseorang hanya berniat untuk melaksanakan puasa Rajab, maka yang dibaca adalah niat khusus untuk puasa Rajab. Mengutip Buku Pintar Agama Islam untuk Pelajar oleh Muhammad Syukron Maksum, bacaan niat puasa Rajab adalah:

Nawaitu shauma syahri rajab sunnatan lillahi ta'ala. Artinya: "Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah ta'ala."

Sebelum bulan ini berakhir, yuk, kita isi dengan amalan-amalan yang baik, seperti puasa, salat sunah, dan membaca Al-Qur'an. Semoga kita semua mendapat pahala dan keberkahan dari bulan Rajab ini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us