Sudah menjadi rahasia umum bahwa bersyukur atas segala nikmat dan rezeki yang diberikan oleh Tuhan adalah kunci dari kebahagiaan serta ketenangan hidup. Sebab, kita akan terhindar dari berbagai penyakit hati seperti rasa iri, dengki, dan keserakahan.
Meskipun begitu, kamu juga tidak boleh asal bersyukur, lho. Alih-alih mendapatkan ketenangan jiwa, yang ada malah justru membuatmu rugi sendiri. Nah, apa sajakah cara mensyukuri nikmat yang salah dan sering dilakukan?
Siapa yang tidak mau ketika Tuhan menganugerahkan nikmat dalam bentuk kenyamanan hidup, seperti misalnya pekerjaan yang mapan dan bisa mencukupi kebutuhan hidupmu? Tentu saja semua orang menginginkan itu dan wajar-wajar saja bila hal itu perlu disyukuri.
Namun, rasa syukur atas kenyamanan hidup itu juga harus dikontrol, lho. Jangan sampai hanya karena terlalu berlebihan dalam bersyukur membuatmu jadi betah di dalam zona nyaman yang justru tidak akan membuatmu berkembang menjadi lebih baik sekaligus lebih maju dalam berbagai hal.
Setiap pencapaian positif yang berhasil diraih memang bisa memberikan rasa puas di dalam diri. Ketika kamu merasa puas dengan apa yang berhasil dicapai, maka kamu akan memaknai pencapaian tersebut dengan penuh rasa syukur.
Tetapi, bagaimana jika kita malah terlalu cepat merasa puas dengan pencapaian saat ini dengan alasan bersyukur? Sudah tentu ini adalah ungkapan rasa syukur yang tidak baik. Karena bersyukur dengan cara seperti ini hanya akan membuatmu tertinggal jauh dari orang lain karena mulai malas melakukan lebih.
Terkadang, kenyataan hidup yang dihadapi tidak sejalan dengan harapan sehingga tak jarang kita merasa ingin menyalahkan nasib dan keadaan. Namun, jika kita melihat dengan sudut pandang yang lebih positif, maka ada sesuatu yang perlu untuk disyukuri di balik semua itu.
Namun, ini bukan berarti harus pasrah tanpa adanya keinginan untuk mengubah keadaan dengan dalih bersyukur, lho. Itu merupakan cara bersyukur yang salah karena ada satu hal yang harus kamu ingat bahwa Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang jika ia sendiri tidak berusaha mengubahnya menjadi lebih baik.
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Tentu saja di balik kekurangan yang kamu miliki, kamu juga memiliki kelebihan yang patut untuk disyukuri karena itu merupakan karunia Tuhan.
Tetapi, bagaimana kalau rasa syukur atas kelebihan yang diberikan oleh Tuhan membuatmu lupa akan kekurangan diri yang harus diperbaiki? Tentu saja itu yang harus diwaspadai.
Sadarilah bahwa ini merupakan cara mensyukuri nikmat yang salah karena bagaimanapun juga, kekurangan yang dimiliki itu harus dievaluasi sekaligus diperbaiki bukan malah dibiarkan begitu saja hingga memberikan dampak buruk ke depannya.
Sah-sah saja kamu bersyukur karena hidupmu selalu dinaungi keberuntungan dan tidak pernah kekurangan apapun. Namun, rasa syukur bisa menjadi bumerang kalau justru diungkapkan dengan cara meremehkan orang lain yang tidak seberuntung kamu.
Cara bersyukur seperti ini jelas salah besar karena ini sama saja menunjukkan bahwa kamu adalah sosok yang tidak punya empati. Ingatlah, bahwa kamu juga harus bisa merasakan penderitaan hidup orang-orang di sekitarmu agar kamu mampu meringankan beban mereka.
Sebenarnya bersyukur adalah sesuatu yang positif. Namun, jangan sampai rasa syukur ini berubah menjadi negatif karena salah dalam mengungkapkannya. Kira-kira, adakah satu dari lima hal yang disebutkan tadi yang masih sering dilakukan?