Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Ampuh Biar Punya Empati Tinggi. Sudah Tahu?

Instagram.com/sherylshenafia

Orang dengan empati tinggi jelas adalah orang dengan kecerdasan emosional yang baik. Dia lebih peka dan tanggap tentang apa yang terjadi di sekitarnya. Hal inilah yang membuat orang berempati tinggi pasti lebih banyak keuntungan daripada yang tidak.

Ada cara untuk menumbuhkan rasa empati tersebut. Kamu gak bakal lagi disebut berhati dingin kalau kamu punya empati dalam dirimu. Ini 7 caranya!

1. Meningkatkan caramu memperlakukan semua orang

Default Image IDN

Yang tadinya tidak biasa menyapa, cuek, bahkan tidak peduli, mulaiah dengan memberikan senyuman lebih dulu, kemudian menyapa dan mengajak bicara. Pada semua orang di sekitarmu. Jangan pilih-pilih. Bahkan dengan semua temanmu pun, perlakukan mereka dengan sama dan lebih baik lagi.

Ini ampuh membuatmu terbiasa peduli, kamu yang tadinya cuek, jadi tidak enak kalau belum bertanya. Kamu akan memiliki hubungan yang semakin baik satu sama lain. Dan itu akan memberikan keuntungan batin padamu sendiri.

2. Mengubah emosi yang buruk menjadi strategi yang baik

Default Image IDN

Kalau kamu merasakan marah, tidak suka, benci, iri atau dengki terhadap seseorang, berusahalah untuk mencari lebih banyak informasi tentang orang itu. Semakin banyak kamu tahu tentangnya, semakin kamu bisa mengambil keputusan yang cerdas. Terkadang, yang menghalangi empati itu bukan hanya kekeras kepalaan, tapi ketidak mauan untuk mencari tahu.

3. Menyelesaikan masalah sebelum itu berubah menjadi bencana

Default Image IDN

Terbiasa menunda atau menganggap masalah sebagai hal yang tidak perlu diselesaikan akan membentukmu menjadi sosok yang keras dan cuek. Kalau masalahmu sendiri saja tidak mau kamu selesaikan, bagaimana bisa kamu jadi lebih peduli dengan orang lain? Segala hal yang ingin kamu lakukan pada orang lain harus berawal dari dirimu sendiri. Kamu perlu membenahi dirimu sendiri, baru setelah itu mencoba mengulurkan tangan untuk orang lain.

4. Memahami segala resiko menjadi orang dengan empati tinggi

Default Image IDN

Sebelum kamu memilikinya, kamu harus paham benar dengan apa yang akan kamu hadapi nanti. Orang dengan empati tinggi akan kental dengan pandangan tukang ikut campur, lebay, baperan dan lain sebagainya. Kamu hanya harus tetap berada pada jalurmu seharusnya dan membuktikan bahwa kamu menyebarkan kepositifan, bukan berniat sebaliknya.

5. Mengubah perasaan menjadi pemahaman

Default Image IDN

Awalnya mungkin kamu merasakan sentilan perasaan itu, tapi kemudian kamu perlu memahami sendiri bagaimana perasaanmu dan andil apa yang bisa kamu lakukan dalam persoalan tersebut. Seberapa dalam kamu terlibat, sebagaimana kamu harus bertindak untuk membuat semuanya lebih baik, dibutuhkan telaah yang lebih dalam tentang itu.

6. Tahu caranya mengontrol perasaan diri sendiri dan aksi yang harus dilakukan

Default Image IDN

Jangan mencampurkannya karena aksi yang kamu miliki bisa jadi terlalu terbawa perasaan. Bahkan sekalipun kamu memiliki empati tinggi, kamu harus bisa memilah perasaanmu sendiri jangan sampai kamu gegabah dan bertindak tanpa berpikir dulu. Kamu mungkin memang berniat membantu, tapi itu bisa jadi salah paham pada orang orang yang tidak mengerti. Ketahui dulu situasinya, baru bertindak.

7. Mulai membantu seseorang untuk memilah perasaan yang dia miliki

Default Image IDN

Latihan ini bagus untukmu belajar mengerti dan memahami orang lain. Mulailah membantu seseorang dalam memilah perasaan apa yang dia miliki. Seperti bagaimana dia harus bersikap dan dampak dari keputusan yang dia ambil. Dengan begitu, kamu sudah belajar mengaplikasikan rasa empatimu itu.

Saat memiliki empati, kamu jadi tahu pentingnya hidup tidak mementingkan diri sendiri. Kamu jadi paham tentang mengalah, tentang mendahulukan orang lain dan paham bahwa dunia ini itu bukan tentang dirimu sendiri. Hidup yang bahagia adalah hidup yang mau berbagi kehidupan pada mereka yang tidak melihat adanya harapan dalam hidup mereka. Dunia semakin jahat tidak apa-apa, asal kamu bisa jadi semakin baik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Stella Azasya
EditorStella Azasya
Follow Us