Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengatur Keuangan Pribadi di Era Serba Cashless

ilustrasi pembayaran cashless (freepik.com/freepik)
ilustrasi pembayaran cashless (freepik.com/freepik)

Di era modern seperti sekarang, hampir semua transaksi bisa dilakukan secara cashless, mulai dari belanja kebutuhan sehari-hari, bayar tagihan, hingga memesan makanan secara online. Kemudahan ini tentu membuat hidup jadi lebih praktis, tapi juga bisa bikin kamu lebih boros tanpa sadar. Dengan sekali klik atau scan QR code, uang langsung berpindah, dan inilah yang sering membuat orang kehilangan kendali terhadap keuangan pribadinya.

Mengatur keuangan pribadi di era serba cashless bukanlah hal yang sulit, asalkan kamu tahu strategi yang tepat. Perlu ada kesadaran untuk tetap disiplin dan konsisten, supaya pengeluaran gak lebih besar dari pemasukan. Kalau kamu bisa mengelola keuangan dengan baik, manfaat cashless bisa kamu nikmati sepenuhnya tanpa harus pusing soal kondisi finansial di akhir bulan.

Nah, supaya kamu lebih bijak, berikut ada beberapa tips mengatur keuangan pribadi di era serba cashless yang bisa langsung kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Tetapkan anggaran bulanan dengan detail

ilustrasi buat anggaran bulanan (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi buat anggaran bulanan (freepik.com/tirachardz)

Langkah pertama yang paling penting adalah menentukan anggaran bulanan. Anggaran ini berfungsi sebagai batas pengeluaran yang jelas, sehingga kamu tahu berapa banyak uang yang bisa dialokasikan untuk kebutuhan pokok, tabungan, hiburan, hingga hal-hal tak terduga. Di era cashless, anggaran jadi semakin penting karena pengeluaran bisa terjadi tanpa terasa, misalnya untuk belanja online atau layanan streaming.

Kamu bisa membuat anggaran dengan membagi pos-pos keuangan, seperti 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk hiburan dan gaya hidup, serta 20% untuk tabungan dan investasi. Dengan cara ini, kamu tetap bisa menikmati kemudahan cashless tanpa khawatir keuangan berantakan. Menetapkan batas di awal bulan akan membantu kamu menahan diri dari pengeluaran impulsif.

Selain itu, gunakan aplikasi pengatur keuangan atau spreadsheet untuk mencatat anggaran. Dengan begitu, semua pengeluaran bisa terlihat jelas, dan kamu lebih mudah mengevaluasi apakah anggaran yang dibuat sudah berjalan sesuai rencana atau perlu disesuaikan di bulan berikutnya.

2. Manfaatkan aplikasi keuangan untuk mencatat transaksi

ilustrasi mencatat transaksi kamu (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi mencatat transaksi kamu (freepik.com/pressfoto)

Salah satu tantangan terbesar dalam transaksi cashless adalah sulitnya mengingat semua pengeluaran kecil yang kalau ditotal bisa jadi besar. Nah, solusinya adalah menggunakan aplikasi keuangan. Aplikasi ini bisa otomatis mencatat transaksi kamu dari rekening bank atau e-wallet, sehingga arus keluar masuk uang jadi lebih transparan.

Dengan pencatatan yang rapi, kamu bisa melihat kategori pengeluaran apa yang paling besar. Apakah belanja online, transportasi, makanan, atau langganan layanan hiburan? Dari sana, kamu bisa menyesuaikan gaya hidup agar pengeluaran lebih terkendali. Ingat, pengeluaran kecil tapi sering justru lebih berbahaya dibanding pengeluaran besar tapi jarang.

Kelebihan lain dari aplikasi keuangan adalah adanya fitur laporan bulanan. Laporan ini bisa membantu kamu memahami pola belanja dan menganalisis mana saja pengeluaran yang sebenarnya bisa ditekan. Jadi, meski transaksi dilakukan secara cashless, kontrol tetap ada di tangan kamu.

3. Batasi jumlah e-wallet dan kartu pembayaran

ilustrasi pembayaran cashless (freepik.com/freepik)
ilustrasi pembayaran cashless (freepik.com/freepik)

Di era cashless, wajar kalau kamu punya lebih dari satu e-wallet atau kartu pembayaran. Tapi terlalu banyak pilihan justru bisa bikin kamu boros, karena biasanya ada promo dan diskon yang menggoda. Akibatnya, kamu jadi sering belanja hanya karena ingin memanfaatkan promo, bukan karena benar-benar butuh.

Cara terbaik adalah membatasi jumlah e-wallet atau kartu pembayaran yang kamu gunakan sehari-hari. Pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan sering kamu pakai. Dengan begitu, kamu gak perlu repot mengatur banyak saldo, sekaligus mengurangi risiko lupa memantau pengeluaran di tiap platform.

Selain itu, pastikan kamu memisahkan e-wallet untuk kebutuhan harian dengan yang khusus hiburan atau gaya hidup. Dengan cara ini, kamu bisa lebih disiplin, karena setiap transaksi sudah dialokasikan sesuai peruntukannya.

4. Terapkan aturan menunda belanja impulsif

ilustrasi tahan belanja impulsif (freepik.com/freepik)
ilustrasi tahan belanja impulsif (freepik.com/freepik)

Belanja impulsif jadi salah satu masalah utama di era cashless. Hanya dengan sekali klik, barang sudah ada di keranjang, dan kamu bisa checkout dalam hitungan detik. Supaya gak terjebak, coba terapkan aturan menunda belanja, misalnya 24 jam atau bahkan 3 hari sebelum benar-benar memutuskan untuk membeli.

Menunda belanja memberi waktu buat kamu berpikir, apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya karena tergoda promo. Dalam banyak kasus, keinginan untuk membeli biasanya hilang setelah beberapa waktu, sehingga kamu bisa menghindari pengeluaran yang gak penting.

Selain itu, kamu bisa menetapkan batas maksimal untuk belanja impulsif. Misalnya, hanya boleh mengalokasikan 5% dari penghasilan untuk hal-hal spontan. Dengan aturan ini, kamu tetap bisa menikmati kesenangan belanja, tapi tetap dalam kendali.

5. Selalu sisihkan tabungan sebelum belanja

ilustrasi sisihkan tabungan (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi sisihkan tabungan (freepik.com/rawpixel.com)

Tips terakhir yang paling penting adalah selalu menabung sebelum kamu mulai berbelanja. Prinsip ini dikenal dengan istilah “pay yourself first”, yaitu memastikan sebagian dari pemasukan langsung masuk ke tabungan atau investasi sebelum digunakan untuk kebutuhan lainnya.

Kalau menabung dilakukan setelah semua pengeluaran, biasanya gak ada sisa yang bisa disimpan. Dengan cashless, kamu bisa memanfaatkan fitur auto-debit atau transfer otomatis ke rekening tabungan agar proses ini lebih mudah dan konsisten.

Dengan disiplin menabung sejak awal, kamu punya dana cadangan untuk kebutuhan mendesak atau tujuan jangka panjang. Jadi, meski gaya hidup cashless membuat pengeluaran terasa lebih mudah, keuangan pribadi kamu tetap aman dan terjaga.

Mengatur keuangan pribadi di era serba cashless memang menantang, tapi bukan berarti gak bisa dilakukan. Dengan membuat anggaran, mencatat transaksi, membatasi e-wallet, menunda belanja impulsif, dan selalu menabung di awal, kamu bisa tetap menikmati kemudahan teknologi tanpa mengorbankan stabilitas finansial. Jadi, mulai sekarang, yuk atur keuanganmu dengan lebih bijak supaya gak pusing di akhir bulan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Ide Dekorasi Rumah dengan Barang Bekas yang Tetap Estetik

09 Sep 2025, 23:12 WIBLife