Kamu pasti pernah merasa terpojok karena satu atau lain hal. Lantas, kamu blingsatan karena tidak tahu harus berbuat atau menjawab apa. Benar, bukan?
Sebenarnya, ada cara elegan jika kamu merasa terpojok. Gak usah bingung lagi, yuk simak cara-caranya di bawah ini!
Bila kamu merasa terpojok oleh lawan bicaramu, kamu bisa menggunakan trik ini. Namun, gunakanlah dengan hati-hati dan luwes. Dengan demikian, lawan bicaramu tidak merasa tersinggung dan tidak bisa membaca kalau kamu ingin menghindar.
Kalau kamu selalu sigap memotong pembicaraan yang tidak diinginkan, setiap situasi yang tidak menyenangkan bisa terlewati. Kamu bisa bilang, "Maaf, yang baju biru itu si Maya bukan ya?" atau "Aku suka deh lihat kamu pakai baju ini. Besok-besok, pakai lagi ya!"
Cara ini manjur buat mereka yang tak suka berbohong. Jika lawan bicara menanyakan sesuatu yang enggan kamu jawab, baliklah pertanyaan itu padanya. Biasanya, lawan bicaramu akan bingung dan kamu punya kesempatan untuk menjauh sementara.
Misalnya, seseorang yang asing namun terlihat aneh mendatangimu. Dengan gaya yang genit, ia mengajakmu pergi berdua. Lemparlah dia pertanyaan, "Memangnya aku seperti masih jomblo, ya?" dengan nada enteng namun sedikit mengejek.
Mungkin kamu sudah pernah menggunakan cara ini sebelumnya. Ya, cara ini biasanya manjur ketika disampaikan pada seseorang yang posisinya lebih tinggi darimu. Terlebih, kamu ingin tetap terlihat sopan saat itu.
Misalnya saja, kamu terjebak dalam acara yang membosankan atau bahkan kamu benci. Kamu bisa berpura-pura mengangkat telepon dan sekembalinya, kamu minta izin untuk pergi. Entah ada keluarga tidak enak badan, keran bocor parah, dan sebagainya.
Jika keesokan harinya kamu ditanyai hal tersebut, kamu bisa mengatakan belum siap membahasnya (jika soal musibah) atau masalahnya terlalu rumit sampai kamu enggan bercerita banyak.
Langkah ini bisa dijalankan jika tiga cara sebelumnya sudah mentok atau tidak sesuai dengan keadaan. Cara melarikan diri yang pertama adalah mengorbankan orang lain. Kedua, kamu bisa pura-pura sakit.
Misalnya, dalam pesta, kamu jengah dengan temanmu yang tak pernah berhenti memamerkan penampilannya. Coba lihat sekitar, apa ada sosok yang kamu kenal. Tarik dan perkenalkan dia. Selanjutnya, kamu bisa kabur atau pura-pura ada urusan dengan sosok itu.
Sementara cara berpura-pura sakit, bisa kamu lakukan dengan wajar. Artinya, jangan berlebihan dan melibatkan akting yang membuatmu sakit betulan.
Mungkin kamu bisa bilang sedang keram perut, pusing, hingga nyeri bahu. Kalau lawan bicara ingin memberi bantuan, tolak saja dengan santun.
Misalnya, kamu sedang mengobrol dengan tetangga. Lama-kelamaan, pembicaraan menjurus kepada obrolan negatif atau pamer harta kekayaan.
Cobalah menepuk jidat dan berkata, "Ya ampun, aku lupa mematikan kompor. Kelihatannya sudah mendidih. Aku cabut dulu, ya!" Dijamin tetanggamu itu tidak akan menghalangi karena alasanmu terasa seperti penting atau mendesak untuk diselesaikan.
Itu dia cara bersikap ketika kamu tiba-tiba merasa terpojok. Gimana? Merasa tercerahkan gak, nih?