7 Ciri Manusia Gak Tahu Diri saat Sudah Dibantu, Justru Sombong!

Dalam beberapa hal, manusia memang memiliki sisi keterbatasan. Untuk mengatasinya, tentu dengan meminta bantuan orang lain. Seharusnya ia menjadi sosok yang tahu diri dan tidak bersikap congkak atas seseorang yang sudah membantu.
Namun, hal ini tidak berlaku bagi manusia tidak tahu diri. Alih-alih mengapresiasi dengan sikap yang tepat, justru itu menjadikan orang yang membantu sebagai umpan ambisi. Jika kamu bertemu manusia dengan tujuh ciri di bawah ini, segera tingkatkan kewaspadaan.
1. Menampilkan sikap congkak dan berkuasa

Meminta bantuan kepada orang lain atas keterbatasan bukan sikap yang salah. Jika seseorang mampu, ia pasti meluangkan waktu untuk membantu. Namun, beberapa orang justru tidak tahu diri walaupun sudah menerima bantuan.
Mereka menampilkan sikap congkak dan berkuasa. Seolah menjadi manusia paling kuat dengan kedudukan tertinggi, sedangkan mereka yang sudah meluangkan waktu untuk membantu dianggap rendah. Bahkan diperlukan seperti seorang pengemis.
2. Menempatkan orang yang sudah membantu sebagai bawahan

Sungguh miris jika ada orang yang dibantu tapi tidak tahu diri. Entah di mana akal pikiran dan hati mereka. Bertemu dengan tipe orang seperti ini harus memiliki tingkat kewaspadaan tinggi. Jangan mendedikasikan diri untuk orang yang tidak tahu terima kasih.
Salah satu cirinya menempatkan orang yang sudah membantu sebagai bawahan. Ia berlagak seperti penguasa yang bisa memerintah sesukanya. Tanpa disadari, sikap demikian sudah menunjukkan rendahnya moral dan etika. Ia adalah sosok manusia yang tidak memiliki integritas.
3. Tidak mengapresiasi dengan cara yang tulus

Seseorang membantu orang lain karena masih memiliki empati. Setidaknya diapresiasi dengan cara yang tulus, juga diperlakukan dengan baik. Namun, tidak bagi mereka yang memiliki sikap tidak tahu diri. Apresiasi tidak ditunjukkan dengan sikap penuh keikhlasan.
Ia menganggap seseorang yang membantu sebagai sosok yang bergantung kepadanya. Kurang lebih diperlakukan seperti pengangguran yang ingin mendedikasikan sepenuh waktu untuknya. Berjumpa dengan tipe orang seperti ini, kamu jangan takut melawan.
4. Sengaja menjadikan orang yang membantu sebagai umpan ambisi

Boleh saja kamu memiliki ambisi terkait pencapaian, tapi ambisi harus diimbangi dengan kebijaksanaan berpikir dan bersikap. Bukan bertindak sesukanya sampai mengorbankan orang lain yang sudah meluangkan waktu membantu.
Sikap demikian ini tidak sewajarnya dilakukan oleh seorang manusia. Hal yang wajib kamu ketahui, ternyata menjadi ciri manusia tidak tahu diri. Seharusnya ia bersyukur ada orang rela mengulurkan tangan, bukan malah menariknya agar yang membantu ikut terjerembap.
5. Justru menuntut perlakuan istimewa

Bukankah lucu jika seseorang setelah dibantu justru menuntut perlakuan istimewa? Ia bertindak semena-mena terhadap seseorang yang sudah berbaik hati mengulurkan tangan. Bahkan menyeret seseorang yang sudah berbaik hati ke dalam permasalahan.
Alangkah baiknya kamu memiliki sikap waspada dan berani saat bertemu tipe orang seperti ini. Jangan menuruti mereka yang meminta diperlakukan istimewa. Sadarkan jika setiap individu berhak diperlakukan secara terhormat. Jika ia tidak tahu diri, maka layak memperoleh pembalasan setimpal.
6. Dalam menindas orang lain yang lebih lemah

Seseorang yang dikarunia akal waras dan empati tidak akan menindas. Apalagi berusaha memperalat orang lain yang terlihat lemah. Menjadi kecerobohan fatal saat seseorang melakukan tindakan seperti ini, apalagi berusaha menindas seseorang yang sudah membantu.
Sikap sederhana tersebut merupakan ciri dari orang yang tidak tahu diri. Jika masih bisa berpikir dengan akal waras dan menggunakan hati, pastinya memperlakukan orang yang sudah membantu dengan rasa terima kasih. Jika tidak bisa memberikan apresiasi finansial yang setimpal, setidaknya menunjukkan sikap ramah. Bukan malah menampilkan perilaku bermuka dua.
Sudah sewajarnya kamu merasa jengkel dengan seseorang yang tidak tahu diri setelah dibantu. Kamu perlu menanamkan keberanian untuk menyadarkan tindakannya salah. Tipe orang seperti mereka jika tidak dilawan semakin berbuat semena-mena. Ia tidak akan sadar jika yang ditanam pasti akan dituai.