Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Dampak Buruk Belajar Cuma Demi Ujian, Bikin Gak Berkembang

ilustrasi pria membaca buku (pexels.com/Kaushal Moradiya)

Seringkali belajar diartikan hanya untuk persiapan ujian. Bukan hanya di kalangan pelajar, sebagian dari mahasiswa juga punya mindset demikian. Padahal, manfaat belajar sangatlah banyak.

Lalu, apa dampak buruknya jika belajar hanya demi menghadapi ujian? Yuk, simak ulasan berikut!

1. Menganggap nilai di atas kertas lebih penting ketimbang proses

ilustasi memegang ijazah (pexels.com/Ekrulila)

Kita sering lupa jika nilai di atas kertas tak selalu menggambarkan kualitas dan pencapaian seorang pembelajar. Proses yang dijalani seorang pelajar dalam meraih tujuan pembelajaran juga patut diapresiasi secara adil. 

Belajar demi ujian mungkin saja membuatmu terlihat hebat di atas kertas. Namun, seseorang yang belajar sungguh-sungguh tanpa peduli apa yang akan diujikan esok hari justru terlihat menakjubkan. 

2. Tidak mendapatkan substansi dari hakikat belajar

ilustrasi cewek memegang tablet (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Belajar adalah upaya mendapatkan substansi agar membuat kepribadian dan wawasan kita meningkat. Artinya, belajar tak hanya membuat kita pintar tapi juga memiliki akhlak mulia. 

Belajar demi ujian seringkali membuat kita abai dengan substansi dari aktivitas belajar. Dampaknya, kita malah tak mendapatkan apapun selain hafalan yang mudah terlupakan. 

3. Lebih banyak mengingat teori ketimbang mengasah skill

ilustrasi anak laki-laki membaca tablet (pexels.com/Julia M Cameron)

Teori dan praktik pada dasarnya sama-sama penting. Tanpa teori, praktik tak biisa berjalan secara konsisten dan mulus. Tanpa praktik pun, teori tak akan memberi dampak nyata. 

Belajar demi ujian sering membuat kita lupa untuk menerapkan teori-teori dahsyat itu dalam keseharian. Akhirnya, ujian jadi sekadar sarana menuangkan wawasan yang diingat, bukan untuk menemukan solusi atas masalah. 

4. Proses belajar jadi terputus begitu saja

ilustrasi cewek minum teh (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Belajar demi ujian seringkali membuat kita tak sepenuhnya menikmati proses belajar. Belajar jadi aktivitas yang ingin segera kita hadiri saking tidak nyamannya. 

Dampaknya, proses belajar jadi terputus jika ujian sudah tuntas. Padahal, kita butuh terus belajar untuk adaptif menghadapi dinamika hidup.

5. Melupakan sisi pengembangan karakter

ilustrasi pria membawa ransel (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Belajar juga seringkali membuat kita lupa untuk memperbaiki kepribadian dan karakter. Padahal, tujuan belajar salah satunya adalah meningkatkan kualitas adab dan sikap manusia. 

Karakter yang tak terbangun dengan baik akan membuat kita melakukan segala cara agar nilai ujian tidak buruk. Akhirnya, kita belajar menyusun strategi tidak baik untuk persiapan ujian.

Belajar demi ujian tidak selalu buruk, asalkan diiringi dengan semangat meningkatkan keterampilan dan kepribadian. Selamat belajar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us