3 Dampak Buruk Belanja Impulsif, Bikin Menyesal di Kemudian Hari

Tidak dapat dimungkiri bahwa berbelanja sesuatu kerap kali membuat hati terasa senang, terutama bagi kaum hawa. Pasalnya, keberhasilan untuk mendapatkan barang yang diinginkan bisa menimbulkan kepuasan tersendiri. Jika kesempatan itu datang lagi, tentu tidak akan segan untuk segera kembali membelanjakan uang yang dimiliki demi mendapatkan apa yang saat itu sedang menarik minat.
Kendati memang tidak ada yang salah dengan berbelanja, tetapi bila dilakukan secara impulsif, apa lagi sampai menjadi kebiasaan, jelas lain cerita. Pasalnya, hal ini tentu berkaitan erat dengan perilaku belanja yang tidak terkendali, sehingga berpotensi menimbulkan dampak buruk yang begitu besar. Lantas, apa saja ya dampak yang dimaksud? Simak baik-baik penjelasan berikut ini, ya!
1.Uang sering terpakai untuk sesuatu yang tidak benar-benar diperlukan

Perilaku belanja impulsif memang terkadang sangat sulit dihindari, terlebih bila momennya tepat, yaitu saat hal yang diinginkan tersedia dan uangnya pun cukup untuk mendapatkannya. Sesekali tentu ini bukanlah menjadi masalah. Namun, bila hal ini malah dibiasakan, jelas akan menimbulkan kekacauan. Kenapa, ya?
Kalau kamu punya perilaku belanja secara impulsif, sering kali tidak mempedulikan keuangan secara detail. Sebagai contoh, meski sedang ada banyak uang, tetapi sebenarnya itu digunakan untuk berbagai keperluan yang lebih penting. Alih-alih berpatokan pada skala prioritas, kamu malah mengutamakan hawa nafsu belaka. Akibatnya, uang sering terpakai untuk sesuatu yang tidak benar-benar diperlukan dan kamu jadi kelabakan saat kebutuhan yang mendesak tidak dapat dipenuhi.
2.Banyak tumpukan barang di rumah

Orang yang memperhitungkan pembelian suatu barang dengan serius biasanya dianggap terlalu pelit. Padahal, bisa jadi orang-orang ini hanya berusaha sedemikian rupa untuk memiliki sesuatu yang memang sangat diperlukan saja. Salah satu tujuannya adalah agar barang-barang itu tidak malah bertumpuk dan membuat rumah menjadi terkesan terlalu penuh atau berantakan.
Nah, sadarkah kamu bahwa salah satu dampak negatif dari kebiasaan belanja impulsif adalah bisa menyebabkan barang bertumpuk? Sekarang pikirkan, kamu terus membeli sesuatu, padahal mungkin tidak benar-benar membutuhkannya. Barang itu kemudian digunakan sebentar saja, lalu diletakkan di suatu tempat. Pada kesempatan berikutnya, kamu mengulangi perilaku yang sama, hingga akhirnya banyak barang yang tidak terpakai sampai tuntas. Sudah boros, bikin rumah berantakan pula!
3.Sering menyesal di kemudian hari

Kamu tentu punya banyak mimpi yang ingin diraih, kan? Semua itu tidak hanya butuh diperjuangkan dengan usaha seperti belajar dan bekerja giat, tetapi juga dengan biaya yang terkadang begitu besar. Kalau tidak berusaha mengumpulkan uang dengan sungguh-sungguh, jelas tujuanmu bisa terhambat.
Kalau kamu sering berbelanja secara impulsif, maka berusahalah untuk mencegahnya terjadi kembali. Pasalnya, uang yang kamu miliki bukannya digunakan untuk membangun langkah demi langkah menuju impian, tetapi malah habis untuk sesuatu yang sebenarnya kurang begitu penting. Jika terus begini, bukan mustahil bila kamu akan mengalami penyesalan di kemudian hari.
Membelanjakan uang sendiri untuk hal-hal yang disukai tentu saja diperbolehkan. Namun demikian, bukan berarti berbelanja secara impulsif dapat dibenarkan karena perilaku ini menimbulkan lebih banyak dampak buruk dari pada kebaikannya. Oleh sebab itu, cegah terjadinya hal semacam ini dengan meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan uang dan fungsi suatu barang agar tidak hanya membeli karena terdorong hawa nafsu belaka. Selain itu, hal yang paling penting adalah terus melatih pengendalian diri agar tidak menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Sudah paham, ya?