8 Langkah Memulai Sustainable Lifestyle di Awal Tahun, Yuk Lakukan!

Ubah gaya hidup jadi lebih berkelanjutan

Semakin lama populasi manusia semakin bertambah. Luas lahan semakin sempit, begitu pula aktivitas manusia yang semakin padat, mulai dari industri pabrik, pendistribusian barang, sampai gaya hidup. Semua aktivitas itu meninggalkan cukup banyak emisi dan karbon.

Sustainable lifestyle bisa jadi solusi gaya hidup yang menyelaraskan kegiatan manusia tanpa harus mengotori alam dengan jejak karbon. Gaya hidup ini menekankan untuk mengurangi penggunaan barang yang berpotensi merusak lingkungan. Yuk, di awal tahun ini ubah gaya hidupmu agar lebih ramah lingkungan dan sustainable dengan delapan cara berikut ini.

1. Menghitung jejak karbon

8 Langkah Memulai Sustainable Lifestyle di Awal Tahun, Yuk Lakukan!ilustrasi kendaraan (pexels.com/Jimmy Liao)

Jejak karbon atau carbon footprint adalah jumlah karbon atau emisi yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Menghitung jejak karbon bisa kamu mulai dengan transportasi yang kamu kendarai, makanan yang kamu santap, barang-barang yang kamu pakai, hingga penggunaan listrik dan air. Kalkulasikan semua aktivitasmu, mulai dari bangun hingga  tidur kembali. 

Supaya tidak kesulitan menghitung jumlah karbon, gunakan aplikasi khusus penghitung jejak karbon yang bisa kamu unduh lewat gawai pintarmu. Setelah mengetahui berapa jumlah karbon yang kamu tinggalkan dalam sehari, sebulan, bahkan setahun. Hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah mengurangi jumlah carbon footprint.

Banyak cara mengurangi jejak karbon, misalnya mengendarai sepeda, membeli produk lokal, mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon, dan lain-lain. Sesuaikan alternatif kegiatan yang lebih ramah lingkungan. Hitung jejak karbonmu tiap bulan, jika jumlah karbon emisi terus berkurang, berarti kamu sudah berhasil menerapkan sustainable style. 

2. Beralih ke peralatan reusable

8 Langkah Memulai Sustainable Lifestyle di Awal Tahun, Yuk Lakukan!ilustrasi minum dari botol reusable (pexels.com/MART PRODUCTION)

Apakah kamu masih menggunakan barang-barang sekali pakai, seperti peralatan makan dari plastik atau pembalut? Yuk, mulau beralih ke peralatan yang reusable atau dapat digunakan berkali-kali. Misal menstrual cup, lap pengganti tisu, goodie bag pengganti plastik kresek.

Contoh lainnya kita bisa mengambil dari konsumsi kopi. Hampir setiap orang pasti pernah mengonsumsi kopi, bahkan ada yang setiap hari. Kopi sudah menjadi kebutuhan, apalagi bagi pekerja yang sering lembur.

Namun, hal yang menjadi masalah adalah wadah kopi, baik plastic maupun paper cup. Baik plastik maupun kertas yang dapat didaur ulang, dua-duanya sama-sama menghasilkan sampah.

Sediakan gelas yang terbuat dari kaca atau stainless. Belilah kopi dengan membawa cup atau botol sendiri. Penjual pasti akan dengan senang hati mengganti cup kopi plastik dengan botol atau gelas yang kamu bawa sendiri.

3. Mengonsumsi makanan organik

8 Langkah Memulai Sustainable Lifestyle di Awal Tahun, Yuk Lakukan!ilustrasi buah-buahan organik (pexels.com/ Clem Onojeghuo)

Makanan yang berasal dari peternakan maupun pertanian organik lebih ramah lingkungan, dibanding dengan bahan makanan berasal dari pertanian dan peternakan non-organik. Pertanian dan peternakan organik menghabiskan lebih sedikit air, serta tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimia yang mampu mendegradasi tanah. 

Produk dan makanan organik bisa kamu dapatkan dengan membeli produk lokal. Berbeda dengan makanan impor yang harus memakai pengawet, karena proses distribusinya lebih panjang untuk sampai ke tangan konsumen. Tentu, ini berbeda dengan sayuran atau daging lokal yang tidak butuh waktu panjang untuk sampai ke tanganmu, karena proses distribusi hanya berputar pada wilayah kotamu.

4. Belanja kebutuhan di bulk store

8 Langkah Memulai Sustainable Lifestyle di Awal Tahun, Yuk Lakukan!ilustrasi barang di bulk store (pexels.com/ Sarah Chai)

Bulk store adalah toko yang memiliki konsep eco-friendly dan zero waste. Pilihan barang yang dijual meliputi barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti peralatan mandi hingga beragam bumbu dapur.

Barang-barang yang dijual kebanyakan organik, contohnya sabun dan sampo. Jadi, bahan larutan sampo dan sabun yang mengalir ke saluran pembuangan tidak terkontaminasi dengan bahan kimia. Kemasan yang dipakai juga berasal dari bahan yang biodegradable.

dm-player

Keunikan dari belanja di bulk store adalah harus membawa wadah sendiri. Wadah yang dimaksud bukan hanya tas untuk tempat barang yang dibeli, tapi juga kemasan, seperti botol minyak, stoples kopi, botol sampo, dan lain-lain.

Wadah-wadah tadi diperlukan, karena kebanyakan barang di bulk store kebanyakan dijual dalam bentuk liter. Pembayaran item barang yang dibeli berdasar jumlah yang dibutuhkan saja. Jadi, dapat disesuaikan dengan kebutuhanmu. 

Baca Juga: Tampon, Pembalut, Menstrual Cup & Reusable Pad, Mana yang Terbaik?

5. Berkreasi dengan DIY pakaian

8 Langkah Memulai Sustainable Lifestyle di Awal Tahun, Yuk Lakukan!ilustrasi memilih baju (pexels.com/Liza Summer)

Fashion jadi sektor yang tidak akan pernah mati. Kain dan baju terus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Sayangnya, tidak semua industri dan pabrik baju itu sustainable, lho. Bahkan industri pakaian menyumbang lebih banyak jejak karbon dibanding sektor pariwisata dan penerbangan.

Oleh sebab itu, sebaiknya kamu tidak perlu buru-buru membeli pakaian jika ada produk keluaran terbaru. Kreasikan baju-baju yang tidak terpakai di lemari menjadi baju dengan gaya baru. Alhasil, kamu tidak perlu menambah limbah pakaian yang dibuang.

6. Buat komposter sederhana

8 Langkah Memulai Sustainable Lifestyle di Awal Tahun, Yuk Lakukan!ilustrasi berkebun (pexels.com/Kampus Production)

Komposter bisa jadi solusi untuk mengubah sampah rumah tangga menjadi kompos. Sisa makanan dan sampah-sampah daur ulang sebaiknya tidak langsung dibuang ke tempat sampah. Pisahkan terlebih dahulu sampah-sampah rumah tangga, mulai dari sampah dapur, kertas, hingga barang-barang yang tak terpakai.

Komposter sangat mudah dibuat dan tidak membutuhkan peralatan khusus, hanya memerlukan bak serta penutup. Dengan adanya komposter, sampah-sampah lebih cepat terurai dan menjadi pupuk kompos yang tidak berbau. Pupuk kompos bisa dijadikan tambahan pupuk untuk kebun di pekarangan rumah.

7. Selalu update dengan berita lingkungan hidup

8 Langkah Memulai Sustainable Lifestyle di Awal Tahun, Yuk Lakukan!ilustrasi membaca berita (pexels.com/Kaboompics .com)

Kemajuan teknologi berpengaruh pada kondisi lingkungan hidup. Mengetahui perkembangan energi terbarukan atau berita perubahan iklim, bisa jadi cara menambah wawasanmu tentang lingkungan hidup. 

Membaca berita berkaitan dengan lingkungan hidup mampu menggugah kesadaran tentang pentingnya menjaga alam. Kamu juga bisa membagikan opinimu berkaitan tentang perubahan iklim dengan kolega. Sebab, hampir semua bidang berkaitan dengan topik lingkungan hidup.

8. Bergabung ke organisasi atau relawan lingkungan

8 Langkah Memulai Sustainable Lifestyle di Awal Tahun, Yuk Lakukan!ilustrasi kegiatan volunteer (pexels.com/Ron Lach)

Langkah terakhir adalah berkontribusi nyata pada lingkungan sekitarmu, yaitu dengan mengikuti kegiatan relawan lingkungan. Misalnya bergabung pada kampanye pengurangan limbah plastik, atau penggunaan energi terbarukan. 

Mulainya berkontribusi dengan lingkungan yang didekatmu. Misalnya karang taruna sedang mengadakan penyuluhan pembuatan pupuk organik. Kamu bisa mengikutinya. Meskipun berkontribusi tidak banyak, tapi aksimu sangat berpengaruh pada lingkungan.

Nah, karena kita masih berada di awal tahun, mengapa kita tidak memulai untuk menerapkan gaya hidup yang sustainable seperti langkah-langkah di atas? Mulai semuanya dari rumahmu untuk mengganti barang-barang yang lebih eco-friendly. Juga, jangan lupa untuk menghitung jejak karbon di setiap aktivitasmu!

Baca Juga: 6 Fakta Fast Fashion dan Dampak yang Ditimbulkan, Pahami Bro!

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya