Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Etika Dasar Saat Berkomentar di Media Sosial, Praktikkan!

ilustrasi tersenyum melihat ponsel
ilustrasi tersenyum melihat ponsel (freepik.com/benzoix)
Intinya sih...
  • Pikir dulu sebelum mengetik untuk hindari komentar impulsif yang bisa memicu konflik dan lebih baik beri waktu untuk menilai komentar.
  • Hindari komentar yang menyerang pribadi dan fokus pada ide atau perilaku, bukan orangnya.
  • Gunakan bahasa yang sopan dan jelas agar pesan mudah diterima serta jangan ikut-ikutan menyebar komentar negatif.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Media sosial memang jadi ruang bebas untuk berekspresi, tapi bukan berarti bebas nilai dan tanpa aturan. Saat kamu mengetik komentar, sebenarnya kamu sedang berinteraksi dengan manusia lain, bukan sekadar akun atau layar. Komentar yang kamu tulis bisa membawa dampak—baik membangun atau justru menyakiti. Karena itu, penting banget punya kesadaran tentang bagaimana sebaiknya bersikap di ruang digital.

Menjaga etika saat berkomentar bukan cuma soal sopan santun, tapi juga bentuk penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Kadang, karena terlalu spontan, kita jadi asal mengetik tanpa berpikir panjang. Padahal, satu kalimat bisa punya pengaruh besar terhadap emosi seseorang. Yuk, mulai benahi cara kita bersuara dengan memahami tujuh etika dasar berikut ini.

1. Pikir dulu sebelum mengetik

ilustrasi berpikir di depan ponsel
ilustrasi berpikir di depan ponsel (freepik.com/benzoix)

Sebelum jari kamu mengetik sesuatu, coba berhenti sejenak dan pikirkan: “Perlu nggak ya aku bilang ini?” Banyak konflik di media sosial muncul dari komentar impulsif yang sebenarnya bisa dihindari. Kadang kita cuma ingin ikut nimbrung, tapi malah bikin suasana makin panas. Komentar yang bijak datang dari proses berpikir, bukan emosi sesaat.

Kalau kamu merasa emosi atau nggak setuju banget sama suatu hal, lebih baik beri waktu buat diri sendiri. Menunda beberapa menit sebelum mengetik bisa bantu kamu menilai komentar itu pantas atau tidak. Menahan diri bukan berarti lemah, justru menunjukkan kedewasaan. Komentar kamu akan lebih dihargai kalau disampaikan dengan tenang dan matang.

2. Hindari komentar yang menyerang pribadi

ilustrasi marah di depa ponsel
ilustrasi marah di depa ponsel (freepik.com/benzoix)

Mengkritik boleh saja, tapi jangan sampai komentar kamu jadi serangan pribadi. Menyentuh hal-hal sensitif seperti fisik, keluarga, atau kehidupan pribadi seseorang bisa jadi sangat menyakitkan. Bahkan jika kamu merasa niatnya bercanda, orang lain mungkin tidak menangkapnya begitu. Media sosial bukan tempat yang aman untuk sarkasme yang kasar.

Kalau kamu ingin menyampaikan pendapat, fokuslah pada ide atau perilaku, bukan orangnya. Kalimat seperti “menurutku pendapat ini kurang tepat karena…” jauh lebih sehat daripada “kamu bodoh sih, makanya salah terus.” Bedanya mungkin sederhana, tapi dampaknya besar. Coba jadi versi terbaik dari dirimu meski hanya lewat satu kolom komentar.

3. Gunakan bahasa yang sopan dan jelas

ilustrasi tersenyum melihat ponsel
ilustrasi terseyum melihat ponsel (freepik.com/freepik)

Kadang, niat kita baik tapi komentar terasa kasar karena cara menyampaikannya. Menggunakan bahasa yang sopan bisa membuat pesanmu lebih mudah diterima. Jangan lupa, media sosial itu lintas umur dan latar belakang. Nggak semua orang nyaman dengan bahasa kasar atau slang yang terlalu ekstrem.

Selain itu, usahakan juga menulis komentar yang jelas dan tidak membingungkan. Hindari singkatan berlebihan atau huruf besar semua yang bisa bikin orang salah paham. Komentar yang sopan dan jelas menunjukkan bahwa kamu menghargai diskusi. Dan kalau kamu ingin didengar, cara menyampaikannya sama pentingnya dengan isi pesanmu.

4. Jangan ikut-ikutan menyebar komentar negatif

ilustrasi scrolling sosial media
ilustrasi scrolling sosial media (freepik.com/benzoix)

Banyak orang merasa berani berkata kasar saat berada di kerumunan. Tapi jangan sampai kamu jadi bagian dari tren komentar negatif hanya karena semua orang melakukannya. Sekali kamu ikut-ikutan, kamu kehilangan kontrol atas kata-kata sendiri. Dan kadang, hal ini bisa bikin kamu menyesal di kemudian hari.

Pilih jadi orang yang membawa suasana lebih positif, meski satu-satunya. Kalau kamu merasa tidak setuju, lebih baik diam atau sampaikan dengan cara yang lebih baik. Media sosial akan jadi tempat yang lebih sehat kalau tiap orang sadar akan tanggung jawabnya. Ingat, kamu punya kuasa atas apa yang kamu tulis, gunakan itu dengan bijak.

5. Hargai perbedaan pendapat

ilustrasi bermain gadget
ilustrasi bermain gadget (freepik.com/freepik)

Di media sosial, kamu akan bertemu banyak orang dengan pemikiran yang beragam. Dan itu hal yang wajar. Tapi kadang, karena merasa paling benar, seseorang jadi menyerang pendapat orang lain. Padahal, beda pandangan bukan berarti salah, hanya perspektif yang berbeda.

Saat kamu menemukan komentar atau postingan yang berbeda dari keyakinanmu, coba baca dulu dengan kepala dingin. Tidak semua perlu dibantah atau dilawan. Kadang, cukup dengan menyimak dan memahami bisa membuatmu lebih bijak. Diskusi sehat tidak akan muncul kalau kamu merasa harus menang terus.

6. Jangan asal sebar informasi yang belum jelas

ilustrasi mencermati pesan
ilustrasi mencermati pesan (freepik.com/DC studio)

Komentar yang mengandung informasi keliru bisa menyebarkan hoaks tanpa kamu sadari. Apalagi kalau kamu menuliskannya dengan nada meyakinkan, orang lain bisa langsung percaya. Jadi, pastikan dulu kebenaran informasi sebelum mengetik atau menyebarkannya. Niatnya mungkin ingin membantu, tapi hasilnya malah merugikan.

Kamu bisa jadi bagian dari solusi dengan lebih kritis terhadap apa yang kamu baca. Gunakan sumber terpercaya dan hindari membuat klaim tanpa bukti. Memberi komentar yang berisi informasi yang benar adalah bentuk kontribusi positif. Sedikit usaha buat cek fakta bisa mencegah dampak buruk yang besar.

7. Ingat kalau yang kamu komentari itu manusia

ilustrasi kecanduan gadget
ilustrasi kecanduan gadget (freepik.com/freepik)

Di balik layar, setiap akun biasanya dipegang oleh manusia dengan perasaan. Mereka bisa tersinggung, terluka, atau merasa dihargai tergantung dari komentar yang kamu berikan. Kadang kita lupa bahwa satu kalimat bisa mengubah hari seseorang, entah jadi lebih baik atau malah sebaliknya.

Jadi, biasakan mengingat bahwa apa pun yang kamu tulis punya dampak. Coba bayangkan kalau komentar itu ditujukan ke kamu—apa kamu akan senang atau sakit hati? Kalau tidak yakin, lebih baik pilih kata yang lebih lembut. Empati adalah kunci utama dalam menjaga etika di dunia digital.

Media sosial bisa jadi ruang yang menyenangkan kalau semua penggunanya sadar akan etika berkomunikasi. Kamu tidak perlu jadi orang yang sempurna, cukup jadi orang yang bijak dalam memilih kata. Komentar yang baik bukan cuma membuat orang lain merasa dihargai, tapi juga membuat kamu terlihat dewasa dan cerdas secara emosional. Dan itu nggak kalah penting dari sekadar jadi populer.

Mulai sekarang, yuk lebih sadar sebelum mengetik. Sedikit jeda, sedikit empati, dan sedikit usaha memilih kata bisa menciptakan suasana online yang lebih hangat. Dunia maya akan terasa lebih manusiawi kalau kamu membawa nilai-nilai nyata ke dalamnya. Jadi, mari jadi pengguna media sosial yang tidak hanya aktif, tapi juga beretika.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us