Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Einstellung Effect, Ketika Kamu Terjebak dalam Ekspektasi

ilustrasi berpikir (unsplash.com/Anthony Tran)

Pernahkah kamu merasa yakin dengan suatu informasi, meskipun informasi tersebut ternyata salah? Atau kamu pernah merasa sulit untuk menerima informasi baru yang bertentangan dengan keyakinanmu? Nah, fenomena ini bisa dijelaskan dengan Einstellung effect, atau efek persepsi.

Einstellung effect adalah kecenderungan untuk melihat informasi sesuai dengan ekspektasi atau pengetahuan sebelumnya. Efek ini dapat memengaruhi cara kita menafsirkan informasi, membuat keputusan, dan bahkan mengingat peristiwa.

Lalu, bagaimana cara Einstellung effect bekerja? Apa saja faktor yang dapat memicunya? Dan bagaimana cara mengendalikannya? Yuk, simak lima fakta menarik tentang Einstellung effect berikut ini.

1. Efek ini dapat terjadi pada semua orang

ilustrasi diskusi (pexels.com/SHVETS production)

Einstellung effect bukan hanya fenomena yang dialami oleh orang-orang tertentu. Ini adalah proses kognitif normal yang dapat memengaruhi semua orang, terlepas dari usia, pendidikan, atau latar belakang mereka.

Hal ini terjadi karena otak kita secara alami berusaha untuk menghemat energi dan waktu. Ketika kita dihadapkan dengan informasi baru, otak kita akan mencoba untuk menghubungkannya dengan informasi yang sudah ada di dalam memori kita. Ini adalah cara yang efisien untuk memproses informasi, tetapi juga dapat menyebabkan kita membuat kesalahan.

2. Efek ini dapat bersifat kuat dan tahan lama

ilustrasi berbincang (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Einstellung effect dapat memiliki dampak yang signifikan pada cara kamu berpikir dan berperilaku. Efek ini bahkan dapat bertahan lama, bahkan setelah kamu terpapar informasi baru yang bertentangan dengan ekspektasi kamu.

Hal ini karena otak kita cenderung lebih menyukai informasi yang konsisten dengan apa yang sudah kita yakini. Ketika kita dihadapkan dengan informasi baru yang bertentangan dengan ekspektasi kita, otak kita mungkin akan mencoba untuk menolak atau mengabaikannya.

3. Efek ini dapat dipicu oleh berbagai macam faktor

ilustrasi menangis (pexels.com/MART PRODUCTION)

Einstellung effect dapat dipicu oleh berbagai macam faktor, termasuk:

  • Pengetahuan: Pengetahuan yang kamu miliki tentang suatu topik dapat memengaruhi cara kamu menafsirkan informasi baru tentang topik tersebut.
  • Emosi: Emosi kamu dapat memengaruhi cara kamu menafsirkan informasi. Misalnya, jika kamu merasa marah, kamu mungkin lebih cenderung menafsirkan informasi dengan cara yang negatif.
  • Motivasi: Motivasi kamu dapat memengaruhi cara kamu menafsirkan informasi. Misalnya, jika kamu termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu, kamu mungkin lebih cenderung menafsirkan informasi dengan cara yang mendukung tujuan tersebut.

4. Efek ini dapat dimanipulasi

ilustrasi menolak (pexels.com/SHVETS production)

Einstellung effect dapat dimanipulasi oleh orang lain. Misalnya, pemasar dapat menggunakan Einstellung effect untuk memengaruhi keputusan pembelian kamu dengan menciptakan ekspektasi tertentu tentang produk mereka.

Hal ini dilakukan dengan cara memasarkan produk mereka dengan cara yang konsisten dengan ekspektasi kamu. Misalnya, jika kamu mengharapkan mobil mewah untuk menjadi aman dan andal, pemasar mungkin akan menekankan fitur-fitur ini dalam iklan mereka.

5. Kamu dapat belajar untuk mengendalikan Einstellung Effect

ilustrasi psikolog (pexels.com/SHVETS production)

Meskipun Einstellung effect adalah proses kognitif yang kuat, kamu dapat belajar untuk mengendalikannya. Dengan menyadari efek ini, kamu dapat lebih kritis terhadap informasi yang kamu terima dan menghindari membuat keputusan berdasarkan ekspektasi kamu, bukan berdasarkan fakta.

Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengendalikan Einstellung effect, seperti:

  • Sadarilah ekspektasi kamu: Sebelum kamu memproses informasi baru, luangkan waktu untuk memikirkan ekspektasi kamu tentang informasi tersebut. Ini akan membantu kamu untuk lebih objektif dalam menafsirkan informasi.
  • Cari informasi dari berbagai sumber: Jangan hanya mengandalkan satu sumber informasi untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang suatu topik. Cari informasi dari berbagai sumber yang berbeda, termasuk sumber yang mungkin menantang ekspektasi kamu.
  • Bersikaplah terbuka: Bersikaplah terbuka terhadap informasi baru, bahkan jika itu bertentangan dengan ekspektasi kamu. Jangan langsung menolak informasi baru hanya karena itu tidak sesuai dengan apa yang kamu yakini.

Ayo, mulai dari sekarang, perhatikan lebih seksama informasi yang kamu dapatkan dan bagaimana kamu membuat persepsi tentang hal itu. Jangan mudah terpengaruh oleh ekspektasi atau keyakinanmu. Teruslah belajar dan mencari informasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas. Ingatlah, selalu lebih baik untuk berpikir kritis daripada mudah tertipu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us