8 Fakta Menarik Peristiwa Isra Mikraj, Sudah Tahu Belum?

Isra Mikraj merupakan peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam peristiwa itu, banyak sekali fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui. Peristiwa ini berawal dari perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidilharam, Mekah ke Masjid Al-Aqsha, Yerusalem pada malam Isra Mikraj. Seperti yang Allah SWT. katakan dalam surat Al-Isra: 1, yang artinya:
"Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Nah, dalam memperingati Isra Mikraj yang akan jatuh pada, 27 Januari 2025 M atau 27 Rajab 1446 H, sebagai umat Islam, kita harus tahu, nih, apa saja fakta menarik dibalik peristiwa Isra Mikraj. Menurut tafsir Qur'an KEMENAG dan kitab Shahih Muslim, berikut penjelasannya. Simak baik-baik, ya!
1. Terjadinya peristiwa Isra Mikraj

Peristiwa Isra Mikraj merupakan peristiwa besar yang hanya terjadi satu kali. Peristiwa ini dialami langsung oleh Nabi Muhammad pada malam hari yang berlangsung sangat cepat. Dalam peristiwa itu, Nabi Muhammad memperoleh sejumlah misi hingga mendapatkan perintah salat lima waktu langsung dari Allah.
Nah, yang jadi pertanyaan, kapan peristiwa itu terjadi? Para ulama berbeda pendapat terkait waktu kejadian peristiwa Isra Mikraj. Yang jelas, mayoritas ahli tafsir setuju kalau peristiwa ini terjadi setelah Nabi Muhammad diutus menjadi rasul.
Menurut Imam Nawawi, peristiwa ini terjadi setahun sebelum hijriah. Menurut Ibnu Hazm, Isra terjadi di bulan Rajab tahun ke-12 setelah Muhammad diangkat menjadi nabi. Nah, sikap kita sebagai umat Islam tidak perlu bingung terkait waktu terjadinya, ya. Cukup kita percayai bahwa kejadian itu merupakan peristiwa besar yang hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu.
2. Perjalanan Isra dan Mikraj

Isra dan Mikraj merupakan dua istilah yang memiliki makna tersendiri. Isra berarti perjalanan di malam hari, dan mikraj berarti naik dari bumi ke langit. Sehingga, Isra Mikraj berarti perjalanan Nabi Muhammad di malam hari, dari Masjidilharam ke Masjid Al-Aqsa hingga naik ke atas langit dengan menggunakan transportasi khusus untuk menjalankan misi hanya dalam satu malam.
Isra Mikraj terjadi karena kekuasaan Allah untuk memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada manusia pilihan-Nya, yaitu Nabi Muhammad. Namun, tidak ada yang tahu ketika Nabi Muhammad menjalani misi ini hanya dalam waktu yang di luar logika. Nah, kita sebagai umat Islam wajib memercayainya, ya. Peristiwa ini telah Allah ceritakan dalam surat Al-Isra: 1, dan surat An-Najm: 1-18.
3.Disucikan hati Nabi Muhammad oleh Jibril

Sebelum menjalani misinya, Nabi Muhammad didatangi oleh malaikat Jibril dalam rupa manusia. Anas bin Malik dalam riwayat Al-Bukhari, menceritakan bahwa saat itu Nabi dibawa ke sumur Zamzam oleh Jibril. Kemudian, Jibril menyucikan hati Nabi Muhammad dengan air Zamzam agar hatinya penuh dengan keimanan atas izin Allah.
Hal ini dilakukan Jibril agar Nabi Muhammad kuat menghadapi segala misi yang akan dihadapinya nanti jelang Mikraj ke atas langit. Tidak ada cobaan yang paling berat dipikul kecuali hanya dipikul oleh para nabi dan rasul. Nah, dalam menjalankan misi Isra Mikraj, Nabi Muhammad tidak sendiri, dia ditemani oleh Jibril untuk nantinya Mikraj ke atas langit.
4. Nabi Muhammad menaiki Buraq untuk Isra dan Mikraj

Menariknya, saat Nabi Muhammad memulai misinya, dihadapkanlah Buraq yang menjadi transportasinya menuju Baitul Maqdis, Yerusalem. Anas bin Malik dalam riwayat Ahmad, menceritakan bahwa Burak itu binatang putih lebih besar dari keledai, dan lebih kecil dari bagal. Langkah kakinya secepat kilat, bahkan sejauh pandangan mata. Sehingga Isra dan Mikraj ditempuh hanya dalam waktu kurang dari satu malam.
Nabi Muhammad menaikinya hingga membawanya ke Baitul Maqdis. Lalu, Nabi salat dua rakaat dan selepas salat Nabi keluar. Kemudian, Jibril mendatangi Nabi Muhammad dengan membawa dua bejana yang berisi khamr (minuman keras) dan susu. Nah, di sinilah Nabi mulai diuji dan Nabi memilih minum susu. Jibril pun berkata bahwa pilihan Nabi itu benar dan loloslah Nabi dari ujian ini.
5. Misi Nabi Muhammad Mikraj ke atas langit bersama Jibril

Anas bin Malik dalam kitab Shahih Muslim menjelaskan detail, bahwa setelah Nabi lolos dari ujian Jibril sebelumnya, akhirnya Nabi mulai Mikraj ke atas langit hingga langit ketujuh untuk menjalani misi dengan menggunakan Buraq bersama Jibril. Begini kejadiannya:
- Di langit pertama, Nabi Muhammad bertemu Nabi Adam AS. dengan disambut dan didoakan kebaikan untuknya.
- Di langit kedua, Nabi Muhammad bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya dengan disambut dan didoakan kebaikan untuknya.
- Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu Nabi Yusuf yang dikarunia ketampanan wajah dengan disambut dan didoakan kebaikan untuknya.
- Di langit keempat, Nabi Muhammad bertemu Nabi Idris dengan disambut dan didoakan kebaikan untuknya.
- Di langit kelima, Nabi Muhammad bertemu Nabi Harun dengan disambut dan didoakan kebaikan untuknya.
- Di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu Nabi Musa dengan disambut dan didoakan kebaikan untuknya.
- Di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu Nabi Ibrahim sedang bersandar ke Baitul Makmur dan mengajaknya ke Sidratil Muntaha yang daunnya seperti telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar.
6.Mendapatkan wahyu salat lima waktu

Sesampainya di Sidratil Muntaha, Nabi Muhammad tak sanggup menggambarkan keindahannya, betapa indahnya langit ketujuh itu, dan ini juga menjadi puncaknya Mikraj. Di situ juga Nabi Muhammad menerima wahyu dari Allah untuk salat lima puluh kali sehari semalam. Nabi Muhammad pun merasa bahwa itu akan memberatkan umatnya, hingga akhirnya menemui Nabi Musa.
Saat ketemu, Nabi Musa menyuruhnya agar memohon kepada Allah keringanan salat, hingga akhirnya menjadi lima kali salat sehari semalam. Allah mengatakan bahwa satu kali salat pahalanya sepuluh, yang berarti lima kali salat pahalanya lima puluh yang berbanding lima puluh kali salat sehari semalam. Maka bersyukurlah kita sebagai umatnya Nabi Muhammad karena telah mendapatkan keringanan salat, yang awalnya lima puluh menjadi lima saja dalam sehari semalam.
7. Nabi Muhammad Isra dan Mikraj dengan roh dan jasadnya

Dalam surah Al-Isra: 1, tidak dijelaskan apakah Nabi Muhammad melakukan Isra Mikraj dengan roh dan jasadnya, ataukah rohnya saja. Mengingat perjalanan ke luar angkasa tidak semudah yang kita bayangkan. Nah, dari sinilah muncul perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan rohnya saja, tapi argumentasinya lemah.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa Nabi Muhammad Isra Mikraj dengan roh dan jasadnya dalam keadaan sadar dan bukan sedang tidur, pendapat inilah yang paling kuat dengan argumentasi yang mendukung. Dan Isra Mikraj memang tidak bisa terpikirkan oleh akal manusia, tapi itu terjadi karena kekuasaan Allah Yang Maha Besar dan wajib kita percayai sebagai umat Islam.
8.Abu Bakar mendapatkan gelar Ash-Shiddiq

Setelah peristiwa itu, banyak orang yang saat itu tidak percaya apalagi kaum musyrikin. Lain halnya dengan sahabat Nabi Muhammad, yaitu Abu Bakar. Dalam riwayat Imam Hakim, Aisyah RA. menceritakan bahwa kaum musyrikin pernah berdebat dengan Abu Bakar tentang Isra Mikraj yang dilakukan Nabi Muhammad hanya dalam semalam.
Menurut kaum musyrikin itu mustahil. Tapi Abu Bakar dengan keimanannya yang kuat justru menjadi orang pertama kali yang membenarkan peristiwa besar itu. Saat itulah Abu Bakar mendapatkan gelar Ash-Shiddiq (orang yang benar) karena selalu membenarkan apa yang disampaikan Nabi Muhammad. Nah, sikap kita sebagai umatnya Nabi Muhammad seharusnya mencontoh Abu Bakar, ya.
Intinya, Isra Mikraj merupakan peristiwa besar yang tidak bisa diterima melalui logika dan teknologi. Isra Mikraj itu kejadian gaib yang hanya bisa diterima dengan iman kepada Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana Allah telah menceritakan kisah ini di dalam Al-Qur'an. Semakin kita mempelajari agama Islam, maka keimanan kita pun akan semakin kuat. Insya Allah.