Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Filosofi Hidup Monyet, Induk Terbaik!

ilustrasi monyet (pexels.com/@nicholas-santasier)
ilustrasi monyet (pexels.com/@nicholas-santasier)

Monyet merupakan istilah yang merujuk pada semua anggota primata yang bukan termasuk dalam kategori prosimia atau kera. Saat ini memang ada banyak sekali jenis monyet di dunia, yang jumlahnya diprediksi mencapai 264 jenis.

Keberadaan monyet ternyata tak hanya menjadi hewan mamalia yang unik untuk diperhatikan gerak geriknya. Namun, ada banyak filosofi menarik berikut ini yang bisa dicontoh dari keberadaan monyet. Apa saja?

1. Gemar bersosial dengan sesama

ilustrasi monyet (pexels.com/pixabay)
ilustrasi monyet (pexels.com/pixabay)

Setiap hewan memiliki cara hidup berbeda-beda, termasuk dengan interaksi dengan sesama. Untuk monyet, khususnya monyet ekor panjang, mereka cenderung lebih suka hidup secara berkelompok.

Cara hidup dari monyet ini seolah memberikan isyarat penting bahwa hidup secara bersosial memang jauh lebih baik. Gak hanya agar tidak kesepian, namun juga dapat saling menjaga apabila ada bahaya yang mengancam di sekitar.

2. Tidak rumit untuk urusan makanan

ilustrasi monyet makan pisang (pexels.com/@balouriarajesh)
ilustrasi monyet makan pisang (pexels.com/@balouriarajesh)

Selama ini mungkin kamu berpikir bahwa monyet hanya menyukai buah-buahan seperti pisang saja. Padahal ternyata monyet termasuk dalam kategori hewan omnivora, sebab dapat mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dedaunan, hingga serangga.

Proses makan yang dilakukan monyet seolah menjadi inspirasi bahwa sebaiknya tak perlu picky dalam urusan makanan. Selama makanannya sehat dan dapat memenuhi nutrisi diri, maka tak ada masalah.

3. Bisa berubah agresif bila terancam

ilustrasi monyet (pexels.com/@fernando-groeneveld)
ilustrasi monyet (pexels.com/@fernando-groeneveld)

Kamu mungkin kerap melihat ada banyak orang yang memutuskan untuk memelihara monyet, sehingga muncul anggapan bahwa monyet adalah hewan yang aman. Nyatanya monyet bisa menjadi agresif bila terancam, apalagi dengan risiko penularan parasit bila mereka sampai mengigit atau pun mencakar.

Karakter seperti ini sebetulnya memiliki filosofi bahwa jangan sampai menyepelekan sesuatu. Bisa jadi apa yang kamu sepelekan justru dapat menimbulkan dampak yang serius dan berbahaya.

4. Sigap dalam beraktivitas

ilustrasi monyet (pexels.com/@quang-nguyen-vinh)
ilustrasi monyet (pexels.com/@quang-nguyen-vinh)

Bila kamu perhatikan memang monyet termasuk hewan yang sangat aktif. Mereka bukan hanya dapat berjalan di tanah, namun dapat bergelantungan dari satu ranting ke ranting lainnya dalam beraktivitas.

Pola aktivitas ini jugalah yang semestinya dimiliki manusia, yaitu aktif dan tanggap. Apalagi untuk mencapai sesuatu yang diharapkan, maka usahanya juga haruslah ekstra.

5. Induk yang penyayang

ilustrasi monyet (pexels.com/@balouriarajesh)
ilustrasi monyet (pexels.com/@balouriarajesh)

Bukan lagi menjadi rahasia umum bahwa monyet merupakan seekor induk yang penyayang. Induk monyet akan benar-benar menjaga anaknya dengan baik. Bahkan memisahkan induk dari anaknya akan menyisakan efek traumatis tersendiri.

Filosofi yang satu ini seolah menjadi gambaran bahwa sejatinya ibu yang baik akan senantiasa menjaga anak-anaknya. Bukan hanya manusia saja yang bisa melakukan hal tersebut, bahkan hewan sekalipun memiliki rasa sayang yang besar. Pepatah yang mengatakan bahwa 'kasih sayang ibu sepanjang masa' seolah sangat cocok untuk menggambarkannya.

Semua filosofi di atas seolah bisa menjadi nasihat hidup bagi manusia. Ada banyak hal positif yang tentunya bisa dipetik dari keberadaan monyet. Mana filosofi yang menurutmu paling tepat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us