Pernah gak sih terbesit di pikiranmu, kamu pengin deh sesekali berbagi sama orang lain, tapi apa yang bisa kamu bagi? Uang aja gak punya. Menghidupi diri sendiri aja rasanya keteteran, gimana ceritanya mau bagi-bagi sama orang lain.
Mikir beribu kali rasanya. Eh, tunggu dulu! Kalau kamu belum punya cukup uang untuk dibagi, 5 hal ini bisa kamu bagi ke siapa aja. Asal ada niat juga keikhlasan tentunya.
Ilmu ada untuk dibagi. Sebuah kalimat sederhana penuh makna. Meski kita tak punya cukup harta, tapi setiap individu mempunyai ilmu, entah yang mereka dapat dari bangku sekolah atau pengalaman di dunia luar. Meski ilmu tersebut terbilang biasa bagimu, bisa jadi ilmu itu sangat bermanfaat bagi orang lain.
Misalnya, kamu menganggap cuci tangan dengan sabun adalah hal sederhana, sedangkan banyak orang dil uar sana belum mengerti akan pentingnya hal itu. Nah, di sini lah kamu bisa membagikan ilmu tersebut. Tidak perlu minder atau sungkan, kalau masih ada kesempatan berbagi, kenapa tidak dilakukan?
Tidak punya cukup uang, tak boleh menghalangi niat baikmu untuk berbagi. Memberikan sesuatu kepada orang lain tak selalu harus berwujud materi, kamu masih memiliki bantuan berwujud jasa. Misalnya menjadi relawan, kamu tak harus mengeluarkan materi untuk orang lain.
Kamu bisa menggunakan tenagamu contohnya untuk menolong korban banjir, menjadi tenaga pengajar bagi anak jalanan, dll. Kamu juga bisa mengadakan penggalangan dana atau menjadi penyalur dana dari penyumbang untuk orang-orang yang membutuhkan. Hal yang tentunya kamu butuhkan ialah pikiran, tenaga, serta waktu.
Mendengar keluh kesah orang lain memang terlihat sangat sederhana, padahal itu hal yang justru sangat sulit untuk dilakukan. Seringkali kita bosan mendengar orang mengeluh, seolah mereka yang mengeluh tak pernah bersyukur terhadap kehidupan mereka. Namun, pernahkah kamu berpikir jika mereka yang mengeluh sebenarnya sudah terlalu lelah?
Mereka yang mengeluh, bukan orang-orang lemah. Semua orang pasti sudah berjuang semampu mereka. Mereka juga memiliki batas kekuatan masing-masing. Kadang-kadang, mereka memang perlu mengeluh, sekadar untuk melampiaskan stres yang mereka pendam. Tidak perlu memberikan penghakiman, meskipun keluhan mereka terdengar sepele.
Bisa saja apa yang mereka sampaikan hanya sebagian kecil dari beban yang mereka tanggung selama ini. Cukup dengarkan, berikan pundakmu, mungkin mereka memang benar-benar sedang butuh sandaran.
Pernahkah kamu berpikir bahwa kehadiran seseorang bisa membuat keadaan lebih baik? Tentu saja hal itu benar adanya. Kita ambil contoh sahabatmu sedang kehilangan orang terdekatnya. Lantas apa yang mereka butuhkan. Apakah uang? Tentu saja tidak! Sahabatmu tentu saja butuh sedikit waktumu, sedikit waktumu untuk menemaninya berjuang menghadapi kenyataan.
Dalam beberapa keadaan, orang hanya butuh support dari orang di sekeliling mereka. Waktu yang kamu gunakan untuk mendampingi orang lain bisa berdampak sangat besar terhadap kehidupan mereka ke depannya. Mereka tak boleh larut dalam derita atau duka yang saat ini mereka hadapi. Setidaknya dengan kehadiranmu, mereka bisa sedikit lupa dengan kesedihan mereka.
Kalau belum bisa membantu dalam bentuk jasa, materi, atau waktu, kamu masih bisa berbagi dalam bentuk doa. Meski terdengar sepele, tapi beberapa orang percaya semakin banyak doa yang mengalir, maka akan semakin cepat pula kebaikan itu datang. Jika kamu belum bisa berbagi atau membantu orang yang kesusahan, kamu bisa mendoakan mereka dengan tulus.
Meski niat baikmu masih berwujud doa, tapi kamu sudah memiliki empati untuk turut merasakan kesusahan orang lain walaupun belum bisa membantu dalam wujud nyata. Mengenai hasil dari doamu, biarkan semesta serta Tuhan yang menentukan.
Membantu gak melulu soal uang. Masih ada pikiran, tenaga, dan waktu yang bisa kamu berikan kepada orang-orang yang memerlukan bantuan. So, sudah gak ragu lagi mau bantu orang lain kan?