Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gejala Burnout dan 5 Tips Mengatasinya, Jangan Diabaikan!

ilustrasi burnout(pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi burnout(pexels.com/Anna Shvets)

Dilansir dari Verywell Mind, burnout didefinisikan sebagai respons psikologis terhadap stresor interpersonal yang berkepanjangan.

Meskipun tidak diakui sebagai kondisi kesehatan mental yang berbeda , ini dipandang sebagai bahaya pekerjaan, terutama bagi mereka yang bekerja di bidang yang berorientasi pada orang dan layanan, termasuk perawatan kesehatan, pendidikan, dan layanan manusia.

Burnout terjadi ketika orang menjadi terkuras, sinis, dan tidak termotivasi sebagai respons terhadap stres terkait pekerjaan yang sedang berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan perasaan lelah, depresi, dan kecemasan. Burnout merupakan salah satu masalah yang harus segera diatasi.

1. Tanda-tanda dan gejala burnout

ilustrasi burnout(pexels.com/Alex Green)
ilustrasi burnout(pexels.com/Alex Green)

1. Merasa lelah sepanjang waktu;

2.Kurangnya motivasi atau minat pada hal-hal yang biasa kamu sukai;

3. Sinisme, apatis , dan negativitas;

4. Merasa seperti kamu tidak membuat kemajuan apa pun;

5. Meningkatnya ketidakhadiran atau keterlambatan;

6.Sulit berkonsentrasi atau mengambil keputusan;

7. Perubahan nafsu makan atau pola tidur;

8. Mengisolasi diri dari orang lain;

9. Mengalami gangguan kesehatan fisik seperti sakit kepala , sesak di dada, sakit leher, sakit punggung, dan mual;

9. Tingkatkan penggunaan alkohol nikotin;

10. Ketidakpedulian, kebosanan, dan kegelisahan.

Jika kamu mengalami salah satu dari tanda-tanda seperti di atas, penting untuk mengambil tindakan untuk mengatasi masalah sebelum menjadi lebih buruk.

2. Kenali penyebabnya

ilustrasi burnout(pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi burnout(pexels.com/Liza Summer)

Luangkan waktu untuk mengidentifikasi pekerjaan kamu yang berkontribusi pada burnout.

Faktor-faktor yang sering berperan antara lain jam kerja yang terlalu lama, hubungan yang buruk dengan supervisor atau rekan kerja, konflik di tempat kerja, dukungan yang buruk dari manajemen, dan beban kerja yang berlebihan.

Setelah mengetahui penyebabnya, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu mengurangi burnout yang kamu rasakan.

3. Ambil waktu untuk istirahat

ilustrasi burnout(pexels.com/energipic.com)
ilustrasi burnout(pexels.com/energipic.com)

Hal ini juga penting untuk mengambil waktu untuk bersantai dan meremajakan . Ini mungkin termasuk berlibur, dipijat, atau melakukan hobi baru.

Istirahat sering disebut sebagai salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh orang yang mengalami gejala burnout. Selain itu, dengan beristirahat akan merasa rileks dan mengembalikan energi yang terkuras karena burnout.

4. Luangkan waktu untuk sendiri

ilustrasi burnout(pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi burnout(pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu sudah mulai merasakan gejala dan tanda-tanda burnout, cobalah meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Menghabiskan waktu sendirian melakukan hal-hal yang kamu sukai bisa menjadi cara yang bagus untuk memulihkan tenaga. Selain dapat mengatasi burnout, cara ini dapat membuat kamu merasa lebih tenang dan mengurangi stres yang kamu rasakan.

5. Dapatkan dukungan dari orang tercinta

ilustrasi burnout(pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi burnout(pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meskipun sedikit menyendiri bisa bermanfaat dan dapat mengatasi burnout, bukan berarti kamu harus menarik diri dari orang terdekatmu.

Interaksi sosial yang negatif memang sering menjadi penyebab terjadinya burnout, tetapi hubungan sosial yang positif dan suportif justru mempunyai peran penting untuk mengatasi burnout yang kamu rasakan.

6. Meminta bantuan ahli

ilustrasi burnout(pexels.com/Bavid Garrison)
ilustrasi burnout(pexels.com/Bavid Garrison)

Jika kamu merasa kesulitan mengatasi burnout sendirian, hal yang harus kamu lakukan adalah meminta bantuan pada ahli atau terapis . Satu studi menemukan bahwa terapi kelompok psikodinamik dan terapi kelompok kognitif sama-sama efektif dalam mengurangi gejala depresi terkait pekerjaan.

Namun, ada beberapa jenis psikoterapi tambahan yang efektif yang juga bisa sangat membantu.

Seorang terapis dapat membantu kamu mengidentifikasi penyebab burnout yang kamu rasakan dan mengembangkan rencana untuk mengatasinya. Jika kamu merasa kewalahan, jangan ragu untuk mencari bantuan.

Kamu bisa mencoba tips mengenai cara mengatasi burnout. Jika kamu saat ini sedang di fase burnout, segeralah atasi agar tidak berdampak lebih buruk bagi kehidupan dan kesehatan mentalmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Zodiak yang Justru Jadi Lebih Kuat setelah Putus Cinta

16 Sep 2025, 19:07 WIBLife
IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

[Mading] Save Our Home

16 Sep 2025, 17:39 WIBLife