Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Logis untuk Membayangkan Hal Idaman agar Bisa Jadi Kenyataan

ilustrasi orang berimajinasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di saat ada waktu luang, rasanya kurang lengkap jika tak dipakai untuk berimajinasi, ya. Apalagi, di momen menjelang tidur, suasana yang hening dan begitu mendukung auto bikin indah untuk membayangkan aneka hal idaman saat bisa terwujud.
 
Tapi, sadarkah kamu bahwa terus membayangkan apa yang jadi impianmu itu bisa membuatnya terwujud dalam dunia nyata? Mungkin akan sedikit ragu untuk mempercayainya, ya. Langsung saja simak sederet alasan logis yang mendukung imajinasi bisa menjadi kenyataan sekaligus versi realistisnya.

1. Alam semesta akan menarik energi dari apa yang kamu bayangkan secara terus-menerus

ilustrasi orang berimajinasi (pexels.com/Dmitriy Zub)

Sadar atau tidak, di kehidupan ini alam semesta selalu punya cara, hukum, dan aturan mainnya tersendiri. Bak gaya gravitasi yang saling tarik-menarik antar satu benda dengan denda lain di alam semesta yang luas ini.
 
Begitu pula dengan apa yang kamu bayangkan, alam semesta punya radar untuk menangkapnya. Intensitas kamu dalam membayangkan sesuatu bisa jadi tolak ukur bagi alam semesta untuk menarik apa yang kamu bayangkan.
 
Dengan kata lain, hal idaman yang sangat kamu impikan dan terus-menerus kamu bayangkan itu energinya bisa ditarik oleh alam semesta. Bak disetujui, alam semesta akan membuka luas segala akses untuk kamu bisa meraihnya.

2. Membayangkan keindahan hal idaman yang terwujud bisa jadi mood booster aktivitas keseharian

ilustrasi berbahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selayaknya hatimu sedang berduka cita, maka situasi dan kondisi itu bisa membuat aktivitas keseharianmu berubah jadi kacau balau. Sebaliknya, ketika mood sedang baik, maka kamu akan merasa percaya diri dan penuh semangat untuk menaklukkan hari ini dengan sebaik mungkin.
 
Meski hal baik itu tak selalu tentang idamanmu, misalnya saja pekerjaan jadi lebih cepat selesai secara efektif dan efisien. Nah, hal semacam itu bisa muncul sebagai efek setelah berbahagia berimajinasi punya kehidupan yang kamu impikan. Bayangan hidup yang begitu indah itu membuatmu jadi tersenyum sepanjang hari, hidup jadi terasa ringan.

3. Dengan membayangkan, kamu ingin mewujudkannya lewat usaha

ilustrasi orang berusaha (pixabay.com/JESHOOTS-com)

Dengan mood yang baik setelah banyak membayangkan hal idaman, maka kamu jadi siap dan ingin untuk mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Pikirmu, dalam dunia khayalan saja bisa sebahagia itu, apalagi jika bisa jadi kenyataan.
 
Pada akhirnya, semula yang awalnya sebatas imajinasi, bisa menjadi dorongan dan motivasi untuk mewujudkannya. Inilah faktor penyebab imajinasi bisa membuat apa yang dibayangkan jadi kenyataan. Yakni, lewat usaha keras dengan iming-iming kebahagiaan yang sebahagia imajinasi yang terus kamu bayangkan itu. 

4. Dengan membayangkan, kamu jadi tahu apa yang tak boleh dilakukan agar impian makin dekat

ilustrasi bekerja (pixabay.com/Tumisu)

Berimajinasi hal idaman yang diimpikan itu secara kompleks bisa jadi ajang untuk menyusun rencana, lho. Rencana matang untuk bisa mewujudkan imajinasi versi dunia nyata. Selain rencana akan aksi yang perlu dilakukan, juga butuh aksi yang tak boleh dilakukan supaya selangkah bisa lebih dekat dengan hal impian.
 
Dengan kata lain, berimajinasi ini bisa menjadi momen untuk perbaikan diri dan kehidupanmu. Kamu jadi mau lebih menata hidup supaya bisa mencapai keindahan yang kamu bayangkan di imajinasimu itu. Di sini sudah mulai fokus dengan logika dan rasionalitas untuk mencapainya, tak sekadar berimajinasi tanpa penghitungan.

5. Dengan membayangkan, kamu jadi tahu batasan realistis dalam menggapainya

ilustrasi orang merenung (pixabay.com/artsysolomon)

Imajinasi yang baik supaya bisa terwujud dalam kehidupan nyata itu ya yang penuh pertimbangan. Pertimbangan pentingnya ialah sisi realistis, apakah mungkin untuk dicapai? Ataukah justru lebih indah jika hanya dibayangkan saja?
 
Meski tak menjadi kenyataan, nyatanya dengan berimajinasi kamu jadi sadar sejauh apa batas kemungkinan kamu bisa mencapainya. Imajinasi itu seperti rencana, bisa tahu seberapa seberapa besar peluang untuk mencapainya di kehidupan nyata.
 
Pada akhirnya, jika imajinasimu itu tak bisa diwujudkan dalam kehidupan nyata. Setidaknya kamu masih bisa membayangkan keindahannya dalam dunia khayalan, ya. Keindahan yang semu itu bisa menjadi stimulus untuk melahirkan energi positif akan semangat menjalani beban kehidupan nyata yang itu lagi, lagi, dan lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us