5 Hal Toksik yang Diam-diam Pernah Kamu Nikmati

- Produktivitas yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental.
- Membantu orang lain adalah baik, tapi jika tujuan utamanya hanya untuk dipuji, itu bisa menjadi toksik.
- Tren dinamis dan terus berubah, terlalu mengikuti tren bisa membuatmu terjebak dalam gaya hidup yang tidak sehat secara finansial dan emosional.
Tanpa sadar, sebenarnya kamu pernah terjebak pada toksisitas. Sayangnya, kamu anggap itu hal yang sangat menyenangkan. Bahkan sampai kamu banggakan. Ya, karena memang kamu tidak tahu kalau itu ternyata jebakan.
Nah makanya itu, artikel ini akan membantumu agar keluar dari situasi itu. Mari kenali lima hal yang kamu sangka baik, tapi itu bisa saja toksik. Tanpa berlama-lama, yuk bahas sampai tuntas. Supaya kamu tidak keliru.
1. Produktif tanpa jeda

lya, semua mengakui, kok. Produktivitas itu layak dapat pujian dan juga empati. Namun, kalau sudah berlebihan, tentu ada cerita yang berbeda di sana. Sebab, kamu itu manusia biasa. Bukan pahlawan super seperti di film yang punya daya dan kekuatan tanpa batas.
Kamu pasti senang bisa punya kesibukan yang penuh manfaat. Namun, kalau kamu forsir, lama-lama yang ada kejenuhan datang menyerangmu. Akhirnya kamu lelah mental. Fisikmu bakal kena juga. Jadi, santai saja ya. Kamu tidak berlomba sama siapa pun, kok.
2. Membantu orang lain

lya, kamu tidak salah baca kok. Membantu orang itu sangat mulia, bahkan sangat dianjurkan. Karena sebaik-baik manusia adalah mereka yang membawa maslahat bagi manusia lain. Terlampau terpuji, bukan?
Namun, ada satu hal yang harus kamu timbang kembali. Jika tujuan utamamu hanya untuk dipuji, maka waspadalah. Karena kamu hanya akan mengejar sesuatu yang tidak ada ujungnya. Memang, hatimu berbunga-bunga, tapi tidak lama kamu bakal lupa diri, juga selalu bergantung pada validasi orang lain. Sungguh toksik bukan?
3. Tidak mau ketinggalan tren

Siapa sih yang menggaungkan kalau tren itu wajib diikuti? Tidak ada sama sekali. Sebab, faktanya tren adalah sesuatu yang dinamis. Terus bergerak mengikuti perkembangan zaman entah sampai kapan ia menemui akhirnya.
Namun, saat memantau media sosial, jiwamu kembali meronta. Tatkala menyaksikan gaya yang kece abis dan outfit yang menyilaukan mata, kamu tidak dapat kendalikan diri. lya, kamu ikut-ikutan dan terkesan memaksakan diri.
Awalnya kamu bergairah karena merasa tidak ketinggalan, jadi si paling update, si paling bombastis nan fancy abis. Namun, apakah setelah semua itu usai kondisi dompetmu tidak meringis? Takutnya kamu terburai euforia hingga tagihanmu membengkak di akhir bulan. Sungguh toksik yang mengerikan.
4. Overthingking tanpa kendali

lya tahu, kamu lagi pikirkan masa depanmu. Agar warnanya yang cerah mampu bersaingan dengan sinar arunika di pagi hari. Begitu indah nan menawan, sampai banyak yang rela abadikan lewat kamera ponselnya.
Namun, kalau setiap hari kamu overthinking, energimu bakal terkuras, fokusmu terpecah belah, sehingga yang tersisa adalah was-was. Sudah begitu, kamu stagnan karena tidak tahu mesti berbuat apa. Takut salah arah atau kurang percaya diri. Sama sekali tidak ada kemajuan.
Nah, mari ubah itu ya. Cobalah berpikir lebih terbuka. Lakukan langkah mesti itu hanya perlahan, walaupun itu hanya sedikit saja, asalkan ia berkelanjutan. Dibanding hanya terus berpikir tanpa menghasilkan solusi. lya, kan?
5. Validasi dari media sosial

Kamu loncat-loncat kegirangan tatkala ponselmu berbunyi yang menandakan bahwa orang-orang menyukai postinganmu, bahkan sampai berkomentar dengan bahasa yang manis. Jadinya kamu ketagihan untuk menyuguhkan yang lebih fresh lagi esok hari demi validasi dari media sosial. Kemudian, esoknya berulang demikian.
Sebuah lingkaran yang hanya membuatmu terpaku pada respons orang-orang di dunia maya. Perlahan tapi pasti, kebahagiaanmu di dunia nyata mulai tergerus. Alhasil, kamu tidak bergairah jalani hari. Karena kamu abai terhadap apa yang kamu rasakan secara langsung di kehidupan yang sesungguhnya.
Demikianlah penyajian artikel ini. Dari poin-poin di atas, mana yang pernah kamu banggakan? Yuk, beri tahu!