6 Hal yang Akan Terjadi saat Komitmen Tidak Diimbangi Pikiran Rasional

Kita seringkali dihadapkan dengan tuntutan untuk memegang teguh komitmen. Kita harus totalitas memegang tanggung jawab untuk mencapai tujuan tertentu. Di satu sisi, tentu ada beberapa hal yang harus dikorbankan saat sudah mengambil komitmen. Siap atau tidak, kita harus mendedikasikan diri secara utuh.
Kita perlu memahami bahwa komitmen harus diimbangi oleh pikiran rasional. Baik komitmen dalam pekerjaan, kehidupan pribadi, maupun yang menyangkut kepentingan sosial. Ini dilakukan untuk menjaga kehidupan agar tetap seimbang. Ketika dilupakan, tentu kita akan menghadapi sejumlah masalah.
1. Keputusan emosional yang tidak sehat

Komitmen merupakan bukti tanggung jawab seseorang terhadap tujuan atau kesepakatan. Ketika menjalankan komitmen dengan baik, tentu dapat memenuhi ekspektasi sosial. Namun yang perlu diketahui, berkomitmen harus diiringi oleh pikiran rasional.
Bagaimana jika kita melupakan hal tersebut? Seiring berjalannya waktu akan dipengaruhi keputusan emosional yang tidak sehat. Tidak menutup kemungkinan terjebak situasi yang merugikan. Contohnya memilih tetap bertahan pada proyek atau relasi yang kurang menguntungkan.
2. Kehilangan identitas diri

Memegang teguh komitmen menjadi bukti seseorang totalitas dalam melaksanakan tanggung jawab. Namun dalam berkomitmen juga harus diiringi oleh pola pikir rasional. Cara berpikir ini menggunakan logika, fakta, dan analisis membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah.
Ketika komitmen tidak diimbangi pikiran rasional, tentu ini membawa dampak negatif. Seseorang akan kehilangan identitas diri tanpa disadari. Mereka rela mengorbankan diri hanya untuk memenuhi tuntutan ekspektasi komitmen tersebut.
3. Terjebak situasi over komitmen

Over komitmen merupakan situasi saat seseorang terjebak tanggung jawab berlebihan. Bahkan mereka tidak memiliki waktu dan energi yang cukup untuk menyelesaikan tanggung jawab tersebut. Kemunculan over komitmen juga turut dilatarbelakangi oleh suatu sebab.
Bisa jadi berasal dari cara kita dalam menyikapi komitmen itu sendiri. Termasuk saat kita tidak mengimbangi komitmen dengan pikiran rasional. Tanpa pemikiran rasional, seseorang cenderung mengambil terlalu banyak tanggung jawab. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kelelahan fisik, mental, sekaligus emosional.
4. Kerugian finansial dan profesional

Komitmen seharusnya diimbangi dengan pola pikir rasional. Dengan ini seseorang dapat mengontrol mana tanggung jawab yang harus diambil. Sekaligus mengelola batas kemampuan diri sehingga tidak terbebani. Tentu menjadi sisi buruk tersendiri saat komitmen tidak diimbangi pikiran rasional.
Seseorang dapat mengalami kerugian finansial dan profesional. Terlalu berkomitmen pada satu ide, proyek, atau investasi tanpa mengevaluasi secara rasional risiko dan peluang dapat menimbulkan penyesalan. Apalagi sadar keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.
5. Ketidakmampuan dalam beradaptasi

Komitmen memang menyangkut tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Namun demikian, kita tidak harus memenuhi seluruh tuntutan tanggung jawab tersebut. Tapi menjadi kendala tersendiri ketika komitmen tidak diimbangi dengan pola pikir rasional yang tepat.
Akibatnya, seseorang tidak memiliki kemampuan dalam beradaptasi. Pola pikir yang tidak fleksibel dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Mereka mungkin merasa terjebak dalam situasi hanya karena sudah berkomitmen.
6. Kehidupan yang dijalani terasa stagnan

Pernahkah kamu merasa kehidupan yang dijalani terasa stagnan? Seolah tidak ada kemajuan dan perkembangan sama sekali. Kondisi ini tidak bisa dipisahkan dari cara kita dalam mengelola komitmen. Apakah mampu berpikir rasional, atau hanya memenuhi tuntutan ekspektasi.
Di sinilah sisi buruk saat seseorang tidak mengimbangi komitmen dengan pikiran rasional. Seseorang bisa kehilangan peluang untuk tumbuh dan belajar. Mereka tidak mampu mengejar hal-hal yang lebih bermakna dalam hidup. Fokus hanya tertuju pada komitmen yang belum tentu tercapai.
Komitmen yang tidak diimbangi dengan pola pikir rasional dapat membawa sejumlah dampak negatif. Baik secara pribadi maupun dalam hubungan dengan orang lain. Tentu ini menjadi situasi yang harus dihindari agar tidak membebani diri. Jangan sampai menghabiskan waktu hanya untuk mengejar komitmen yang memang tidak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan.