4 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membeli Emas

- Emas sebagai aset safe haven, tapi tetap perlu pertimbangan sebelum membeli
- Emas tidak memberikan pemasukan rutin layaknya deposito atau saham
- Investasi emas untuk jangka panjang, minimal 3-10 tahun, dan perhatikan kadar kemurnian emas
Di tengah kondisi ekonomi lagi naik-turun, banyak orang yang masih memegang tabungan ingin menyelamatkannya untuk masa depan. Salah satu cara yang banyak dilakukan yaitu membeli emas untuk disimpan. Meski logam mulia ini terkenal sebagai aset safe haven, tetap perlu pertimbangan sebelum membeli, apalagi kalau kamu baru belajar investasi dan masih takut akan risikonya.
Keuntungannya cukup besar di masa depan, namun jangan juga asal-asalan supaya gak menyesal di kemudian hari. Maka, simak dulu empat hal yang perlu diperhatikan dalam membeli emas berikut ini.
1.Harganya terus naik, tapi gak bisa memberimu pemasukan rutin

Banyak yang tertarik membeli emas untuk disimpan, dan nanti dijual lagi karena harganya yang terus naik. Namun, perlu diketahui juga kalau ini gak bisa memberimu pemasukan rutin layaknya deposito yang ada bunganya, atau saham yang rajin ngasih deviden.
Jadi, jangan mengharapkan hasil dari investasi ini kalau tujuanmu menambah sumber pendapatan bulanan. Tapi, kalau memang untuk dipergunakan menunjang masa depan, emas layak buat kamu beli.
2.Bukan juga buat yang menginginkan hasil instan

Investasi emas itu untuk jangka panjang, dilansir laman dari Logam Mulia, idealnya kalau kamu membeli emas batangan, simpanlah minimal 3-10 tahun, bahkan lebih akan jauh menguntungkan. Jadi, kalau membeli tahun ini dan dijual tahun depan malah bisa merugi, karena naiknya gak terlalu tinggi.
Kalau sudah siap dan paham akan hal ini, silakan mulai lirik-lirik toko yang terpercaya. Emas cocok buat kamu yang sabar dan berpikir jauh ke depan.
3.Kenali dulu kadarnya

Kalau lagi ngomongin emas, pasti sering mendengar berapa karat, kan? Ini adalah soal kadarnya yang menunjukkan tingkatan kemurnian emas. Semakin tinggi kadarnya, semakin murni emasnya, dan tentu harganya juga semakin mahal.
Berdasarkan informasi dari laman Logam Mulia, emas murni ada dua penyebutannya yaitu kadar 999,9 atau 99,99. Bedanya hanya di cara penyebutan saja, 99,99% atau 24 karat menyatakan kemurnian emas dalam bentuk persentase, sedangkan 999,9 artinya dari per 1.000 bagian kemurniannya 999,9. Kalau ini biasanya dipakai untuk emas batangan atau koin.
4.Menyimpan emas fisik tetap waspada

Entah perhiasan atau batangan, kalau menyimpan emas dalam bentuk fisik jangan hanya memikirkan untungnya. Hal ini karena masih ada risiko lain yang gak boleh disepelakan yaitu lupa atau kehilangan. Risiko gak selalu tentang turunnya harga atau kondisi ekonomi yang terpuruk, tapi juga ada dari aspek diri seseorang.
Meski, sudah disimpan yang menurutmu aman, tetaplah waspada. Untuk mengurangi risiko ini, siapkan dana untuk menyewa atau membeli kotak penyimpanan. Daripada kehilangan, malah gak untung sama sekali, mending sejak awal sebelum beli emas, persiapkan kebutuhan yang mendukung keamanannya juga. Jadi, habis beli kamu bisa tenang karena sisi keamanannya sudah disiapkan secara matang dan yang terbaik.
Terlihat simpel, tapi kalau membeli tanpa paham dulu akan ilmunya, tentu malah berisiko besar. Selalu cari tahu dulu apa pun itu investasimu, dan kalau siap dengan jangka panjang, emas jadi pilihan. Semoga investasimu lancar dan berkilau seperti logam mulianya.