Jika kamu mengalami gejala-gejala yang menyerupai COVID-19, maka salah satu pilihan terbaik yang dapat dilakukan adalah karantina mandiri. Dalam Webinar yang bertajuk Business Continuity Plan selama COVID-19 yang diselenggarakan pada Rabu (29/4) melalui aplikasi Google Hangout, dr Dien Kurtanty MPH, selaku salah seorang pembicara mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat menjalani karantina mandiri di rumah.
Apa saja itu? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
Hal pertama dan paling utama yang harus dilakukan ketika sedang menjalani karantina mandiri adalah tinggal di ruang terpisah dari anggota keluarga yang lain. Ini merupakan salah satu kegiatan yang menyerupai physical distancing dengan tujuan agar virus yang ada di dalam tubuh tidak menyebar ke orang lain.
"Jika kamu positif COVID-19 dan tidak memiliki gejala, sebaiknya lakukan karantina mandiri. Hanya saja, kamu perlu berada di ruang terpisah dari anggota keluargamu. Ini agar virus yang ada di dalam tubuhmu tidak menyebar," terang dr Dien Kurtanty MPH.
Ia juga menambahkan agar selalu tetap mematuhi anjuran physical distancing. Jadi, meskipun kamu positif, kamu masih bisa berinteraksi dengan jarak minimal 1,5 - 2 meter. Namun, jika kamu ragu dan takut menularkan ke anggota keluarga atau orang lain, sebaiknya benar-benar berdiam diri di ruangan tertutup hingga virus yang ada di dalam tubuhmu itu tidak terdeteksi lagi.
"Jika terpaksa harus berinteraksi dengan orang lain dalam masa karantina, kamu bisa berkomunikasi dengan jarak 1,5 - 2 meter. Akan tetapi, kalau dirimu ragu maka sebaiknya hindari percakapan atau interaksi tersebut," katanya.
Bagi seseorang dengan status positif COVID-19, masker merupakan alat yang paling penting sebagai upaya pencegahan virus. Oleh karenanya, meskipun kamu hanya berada di rumah saja, usahakanlah untuk selalu memakai masker.
"Virus Corona bisa menyebar dari droplet yang keluar dari mulut kita. Bahkan, virus tersebut bisa saja bertahan di udara, dan menyebar ke mana pun. Jadi, sebaiknya selalu gunakan masker di mana pun dan kapan pun," tegas perempuan yang bekerja di PT Kimia Farma Apotik tersebut.
Sama halnya dengan aturan memakai masker, ketika batuk atau bersin kamu juga harus memperhatikan etika yang benar. Jangan sampai sembarangan dan membuat virus menyebar dari cairan atau droplet ketika batuk dan bersin.
Oleh karena itu, coba pakai tisu ketika ingin batuk atau bersin. Kemudian, langsung buang ke tempat sampah dan segera mencuci tangan. "Terapkan etika batuk dan bersin yang benar. Buang tisu setelah memakainya ke tempat sampah dan langsung mencuci tangan dengan sabun," jelasnya.
"Kita tidak pernah tahu virus itu berada di mana dan akan menular lewat mana. Jadi, usahakan untuk menggunakan alat pribadi secara khusus, seperti alat mandi dan alat makan yang terpisah," terang dr Dien Kurtanty MPH.
Ia juga menegaskan agar sebagai orang yang tengah menjalani masa karantina, kita harus selalu menjaga kebersihan secara rutin. Baik setelah memegang benda apa pun, segeralah untuk mencuci tangan dengan sabun.
Berjemur di bawah sinar matahari pagi juga menjadi salah satu anjuran yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19. Ini juga berlaku bagi seseorang yang sedang menjalani karantina mandiri. Jadi, meskipun kamu berada di tempat yang terpisah dengan orang lain, usahakan tempat yang didiami memiliki ventilasi ruangan yang baik. Sehingga, sinar matahari bisa masuk langsung ke ruangan tersebut, dan kamu dapat berjemur tanpa harus meninggalkan ruangan.
"Meski harus berdiam diri di sebuah ruangan selama 14 hari, akan tetapi kamu juga perlu melakukan hal-hal yang bisa meringankan penyebaran COVID-19. Salah satunya adalah berjemur. Oleh karenanya, ruangan yang ingin dipakai, ventilasinya harus baik biar bisa berjemur di dalam ruangan," ungkap perempuan lulusan FKUI tersebut.
Nah, hal terakhir yang perlu kamu lakukan saat menjalani karantina mandiri adalah selalu memeriksa perkembangan gejala yang terjadi setiap harinya. Sebab, jika dalam kurun waktu 14 hari tidak ada gejala yang berbahaya, kamu bisa melakukan tes kembali. Kalau hasilnya negatif, maka kamu bisa langsung berkumpul bersama keluarga.
Namun, dr Dien Kurtanty MPH menyarankan untuk tetap melaksanakan karantina mandiri hingga 2x14 hari dan melakukan tes sebanyak 2x agar virus yang ada di dalam tubuh benar-benar sudah tidak ada. Dengan begitu, akan terasa lebih aman untuk kembali bercengkerama dengan keluarga.
"Yang terakhir, kamu perlu memeriksa kondisi dan gejala setiap hari. Kalau perlu, waktu untuk karantina mandiri adalah 2x14 hari dengan 2x tes. Ini agar virus yang ada di dalam tubuh benar-benar sudah tidak ada dan kamu merasa lebih aman untuk berinteraksi kembali bersama keluarga," jelasnya.
Demikian informasi mengenai hal yang wajib dilakukan ketika menjalani karantina mandiri di rumah. Selalu jaga kesehatan, ya!