Makna dan Harapan Tahun Baru Imlek bagi Mari Elka Pangestu, Nostalgia!

- Mari Elka Pangestu merayakan Imlek dengan open house di kediamannya.
- Perayaan Imlek dimaknai sebagai bentuk rasa syukur dan kesempatan mempererat hubungan dengan orang terkasih.
- Acara perayaan Imlek dihadiri oleh kerabat, pejabat, dan tokoh publik, serta menyajikan jajanan tradisional untuk memberi kesan nostalgia.
Jakarta, IDN Times - Peringatan Tahun Baru Imlek menjadi momen yang spesial bagi Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral, Mari Elka Pangestu. Perayaan Imlek dan Cap Go Meh memiliki makna tersendiri sekaligus menjadi momen yang istimewa baginya.
Mari menggelar open house dalam rangka rayakan Imlek di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Minggu (9/2/2025). Tokoh ekonomi tersebut pun menyampaikan makna dan nilai-nilai kebersamaan di tahun ular kayu ini.
1. Memaknai perayaan Tahun Baru Imlek dengan rasa persahabatan

Tradisi perayaan Tahun Baru Imlek dimaknai sebagai bentuk rasa syukur atas kehidupan selama setahun kebelakang. Selain itu, tahun baru kalender lunar ini juga menjadi kesempatan bagi Mari untuk mempererat hubungan dan menjalin kebersamaan dengan orang terkasih. Bagi Mari, Imlek bukan hanya momen pergantian tahun, namun juga menjadi kesempatan untuk tetap menyambung tali persaudaraan.
"Jadi alasan dari acara ini sebetulnya kami ingin membuka rumah kita untuk keluarga, maupun teman-teman dan kerabat untuk saling silaturahmi, saling menyambung rasa. Jadi ini acara tahunan, kita setiap tahun melaksanakan acara seperti ini dengan harapan kita memulai tahun baru ini dengan sebetulnya rasa persahabatan, rasa keeratan antara teman-teman dan keluarga," ujar Mari.
2. Hadirkan jajanan tradisional sebagai ajang nostalgia

Acara perayaan Imlek yang digelar di kediaman Mari turut dihadiri oleh sejumlah kerabat, pejabat, dan tokoh publik. Uniknya, tahun ini Mari hadirkan sederet jajanan tradisional untuk menyambut tamu yang datang. Tujuannya adalah memberi kesan nostalgia pada makanan kaki lima yang mulai jarang ditemui.
"Perbedaan utamanya hanya saya, sebetulnya konsep yang dahulu saya selalu lakukan, saya lebih banyak memilih makanan dari kaki lima. Jadi jajanan gerobak-gerobak, kita cari gerobak-gerobak yang kita kangen zaman dulu, misalnya putu mayang," terangnya.
Ia juga menambahkan, jajanan kaki lima dipilih salah satunya dengan tujuan membantu UMKM lokal. Menurut Mari, jajanan tradisional disajikan karena banyak disukai oleh para tamu.
Selain itu, dengan menghadirkan kudapan tradisional zaman dulu akan menghidupkan kerinduan akan cita rasa di masa lalu. Ada makanan seperti soto, kue putu, bakmi, dan masih banyak lagi.
Di antara beberapa santapan, Mari menuturkan lontong Cap Go Meh menjadi sajian yang spesial. Pasalnya, kudapan lontong Cap Go Meh sendiri menjadi tradisi yang banyak dilestarikan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia.
3. Harapan Mari di tahun ular kayu

Berdasarkan kalender Cina, Tahun Baru Imlek 2025 merupakan tahun shio ular kayu yang muncul 60 tahun sekali. Tentunya, shio ular kayu mengandung makna tersendiri bagi setiap individu serta memberikan harapan bagi kehidupan selama satu tahun mendatang. Mari pun membagikan makna tahun ular kayu untuknya.
"Kalau tahun shio ular, ini kan tahun shio ular kayu yang katanya akan banyak kesejahteraan, kemakmuran yang akan diperoleh. Dan tahun ular itu, ular kan sifatnya harus gesit dan apalagi kita menghadapi banyak tantangan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Jadi, mungkin harapannya adalah kita seperti ular, kita bisa cepat melihat kesempatan maupun mengantisipasi tantangan-tantangan ke depan," pungkasnya.