4 Tips Mengatasi Dinding Rumah yang Retak, Lakukan Perbaikan!

Dinding rumah yang mengalami kondisi retak ternyata bisa mendatangkan masalah tersendiri yang sangat mengganggu, entah itu dari segi estetika atau keamanan bangunan. Retakan pada dinding sebetulnya dapat diakibatkan karena berbagai faktor, seperti pergerakan tanah, perubahan suhu, hingga kualitas bahan bangunan yang kurang baik.
Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, retakan kecil dapat semakin berkembang menjadi besar dan berpotensi menimbulkan kerusakan struktural yang jauh lebih serius. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami beberapa tips penting berikut ini dalam mengatasi tembok rumah yang retak.
1. Identifikasi terlebih dahulu penyebab keretakan

Sebelum memperbaiki kondisi dinding yang mengalami keretakan, sebaiknya kamu dapat mengidentifikasi terlebih dahulu sumber penyebabnya. Retakan dapat diakibatkan berbagai faktor alami, seperti getaran, penyusutan semen, hingga pergeseran tanah, sehingga pahami penyebabnya terlebih dahulu.
Jika retakan hanya berupa garis lembut biasanya tidak menimbulkan bahaya dan dapat diperbaiki dengan menggunakan dempul. Namun, jika retakannya cukup besar atau terus bertambah, maka sebaiknya lakukan perbaikan lebih lanjut untuk bisa mengatasi akar masalah yang terjadi agar tidak semakin parah.
2. Gunakan dempul atau plester untuk retakan kecil

Untuk retakan yang memang kecil dan tidak terlalu dalam, maka kamu bisa menggunakan dempul atau cluster sebagai solusi yang efektif. Penggunaan bahan seperti wall filler atau campuran semen dan lem putih cukup efektif untuk menutup retakan agar dinding tersebut dapat terlihat kembali rata.
Setelah dempul sudah cukup mengering, maka kamu bisa mengamplas permukaannya hingga benar-benar halus sebelum mengecat ulang agar hasilnya dapat terlihat lebih rapi. Pastikan bahwa dinding tersebut dalam keadaan bersih dan kering sebelum mengaplikasikan dempul, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih maksimal.
3. Perbaiki struktur untuk retakan besar

Jika kondisi retakan pada dinding terlihat terlalu besar atau terjadi karena masalah struktural, maka perbaikan yang lebih serius sangat diperlukan. Retakan yang dalam dapat diakibatkan karena pergeseran pondasi atau konstruksi yang dirasa kurang kokoh, sehingga memang perlu diperbaiki dari awal.
Coba gunakan campuran semen berkualitas tinggi atau mortar khusus agar bisa mengisi retakan yang besar. Jika retakan tersebut masih terus muncul, meski telah diperbaiki, maka kamu dapat segera mengkonsultasikan dengan ahli bangunan untuk bisa menghindari risiko kerusakan yang lebih serius.
4. Pastikan drainase dan ventilasi baik

Kelembapan yang tinggi atau rembesan air ternyata bisa menjadi faktor yang dapat memperburuk kondisi retakan pada dinding. Pastikan bahwa sistem drainase di area sekitar rumah dapat berfungsi dengan aman, sehingga air pun tidak akan meresap ke bagian dalam dinding dan tetap aman tanpa masalah yang serius.
Sirkulasi udara yang baik ternyata dapat membantu untuk memastikan kelembaban, sehingga dinding tidak sampai mudah mengalami kerusakan akibat adanya perubahan suhu yang ekstrem. Ventilasi yang cukup juga dapat meminimalisir risiko dinding mengalami tekanan termal yang mungkin dapat menimbulkan risiko retakan.
Dinding retak memang harus segera ditangani agar kondisinya tidak semakin parah. Namun, identifikasi terlebih dahulu faktor penyebabnya agar bisa memberikan perbaikan yang tepat dan tidak menimbulkan risiko lebih parah. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli bangunan apabila memang kondisi retakan cukup serius!