5 Alasan Kita Harus Kritis Sama Kondisi Negeri, Jangan Cuma Diam!

- Kritik sebagai bukti peduli dan partisipasi
- Mencegah penyebaran informasi palsu
- Menjadi kontrol bagi para pemegang kekuasaan
Negeri yang kita cintai ini tidak akan berubah jika hanya berpasrah pada doa dan harapan. Ia butuhkan orang-orang yang lantang untuk menyuarakan kebenaran, bahkan ketika suara itu mesti dibungkam. Diam memang terasa nyaman, tapi justru itu tanda bahwa kita tidak mau mengambil kesempatan untuk menentukan ke mana arah bangsa ini.
Sikap kritis adalah bukti, bahwa kita masih peduli, dan juga percaya, bahwa bangsa ini masih mampu untuk berbenah. Yuk, berani buka mata, dengan memahami lima alasannya di bawah ini.
1. Biar kita tidak hanya jadi penonton

Kalau kita acuh tak acuh, hidup di negeri ini serasa duduk manis, kemudian menyaksikan pertandingan, dan akhirnya pulang. Nyatanya, bangsa ini bukan pertandingan yang cukup dinikmati dari kejauhan. Kita merupakan bagian yang tidak terpisahkan, dari permainan itu.
Dengan kritis, kita melatih diri untuk pakai suara. Meski tidak langsung menimbulkan dampak besar, tapi setidaknya kita tunjukkan tindakan. Dan di situlah perbedaannya, antara jadi penonton di tribun, atau pemain yang dapat memberi andil, walau hanya secuil.
2. Menghindari potensi informasi yang menipu

Di tengah derasnya serangan informasi, kebenaran begitu mudah terdistorsi. Berita-berita yang beredar bisa dipelintir, opini menjelma jadi senjata, bahkan kebohongan yang digencarkan berulang-ulang, dapat diyakini sebagai sebuah peristiwa. Kalau kita tidak kritis, yang ada kita malah terjebak pada informasi yang keliru.
Sikap kritis bikin nalar kita berfungsi, sehingga kita tidak mudah untuk percaya pada hal yang kebenarannya belum divalidasi. Kita belajar untuk memilah, antara yang asli dan yang palsu, antara yang fakta dan dusta.
3. Jadi kontrol buat para pemegang kekuasaan

Para pemimpin itu sejatinya manusia biasa yang sama dengan kita. Mereka bisa salah dan khilaf. Di situlah peran masyarakat dibutuhkan, untuk menjadi alarm pengingat, agar mereka harus mengutamakan kepentingan rakyat.
Kritik yang sehat bukan berarti bahwa kita menaruh segenap kebencian pada pemerintah, sebaliknya, itu adalah sinyal, kalau kita masih sayang sama negeri ini. Tanpa kontrol yang memadai, kekuasaan bisa liar dan brutal, kemudian tidak terkendali.
4. Latihan mengasah logika

Berpikir kritis bikin kita untuk tidak cepat berpuas dengan jawaban yang disuguhkan. Kita terbiasa untuk menemukan sebab, mengolah data, dan menimang berbagai sudut pandang yang datang. Itu menstimulus agar logika kita kian tajam.
5. Investasi berharga

Apa yang kita lakukan hari ini, itulah yang nanti akan dikenang oleh generasi di masa depan. Dan itu menjadi contoh juga teladan. Kalau kita hanya diam, maka mereka juga demikian. Tapi kalau kita berani untuk melawan ketidakadilan, maka mereka akan termotivasi untuk melakukan hal yang sama.
Warisan terbaik itu bukan harta yang dapat dijarah, melainkan tekad yang tertancap kuat di dalam jiwa, dan tidak dapat direnggut oleh siapa pun.
Pada akhirnya, kristis itu adalah bukti bahwa kita masih punya nurani, untuk merawat dan menyembuhkan luka negeri ini. Maka mulai besok, yuk, mari bersuara, jangan hanya diam. Tunjukkan, kalau kita adalah agen yang membawa perubahan.